• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 14 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

3 Cara Kelola Ekonomi Rumah Tangga dalam Islam

Oleh Yudi
4 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Foto: Freepik

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

RASULULLAH SAW bersabda yang bermaksud: “Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang yang berusaha dengan cara yang baik, berbelanja dengan sederhana dan menabung (setelah memberi nafkah) untuk saat-saat dia Perlukannya nanti,” (Hadits Muttafaqun ‘Alaih)

Berdasarkan hadis di atas terdapat 3 pengajaran penting yang dinyatakan oleh Nabi SAW untuk kita amalkan yaitu:

Pertama: Berusaha dengan sungguh-sungguh

Allah SWT akan memberi rahmat-Nya kepada setiap kepala keluarga yang berusaha bersungguh-sungguh mencari nafkah untuk menyara ahli keluarganya dengan melaksanakan pekerjaan yang halal dan bekerja dengan amanah dan bertanggungjawab.

Nabi SAW bersabda yang bermaksud :”Tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik dari makanan yang merupakan usaha tangannya sendiri, karena Nabi Daud, makan dari hasil usaha tangannya sendiri,”(HR. Bukhari dalam Shahihnya (2072) dan Imam al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, 8/ 62.)

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

BACA JUGA: Sistem Perekonomian dalam Masyarakat Islam

Allah SWT tidak melarang para hamba-Nya berusaha, bahkan Allah mencintai segala bentuk usaha asalkan sesuai dengan kaedah dan prinsip agama, maka tidak ada alasan untuk mencela jalan-jalan usaha yang halal, tetapi yang tercela adalah usaha yang haram atau melalaikan ibadah kepada Allah SWT.

Bahkan Allah SWT akan memberi ampunan kepada orang yang kepenatan karena mencari nafkah dan gigih bekerja sebagaimana sabda Nabi SAW yang bermaksud : “Barangsiapa yang bermalam badannya lelah karena pekerjaannya, maka bermalam dalam keadaan terampuni dosanya. ( LIhat fathul Bari, 4/353.6.)

Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abdurrahman bin Auf r.a ketika datang di Madinah dengan tangan kosong dan mengalami kehidupan yang serba susah, karena baru saja berhijrah, beliau telah meninggalkan seluruh hartanya di Makkah.

Pada keadaan seperti itu beliau mendapat tawaran dan bantuan dari sahabat Ansar tetapi beliau menolaknya dengan mengatakan, “Tunjukkan kepadaku di mana pasar Madinah”. Dalam waktu yang tidak begitu lama beliau sudah mampu hidup berdikari dan dapat mendirikan rumahtangga dari hasil usahanya sendiri.

Kesibukan para utusan Allah SWT dan para ulama salaf, dalam mencari ilmu dan berdakwah tidak melalaikan mereka mencari rezeki yang halal untuk memberi nafkah kepada keluarganya.

Maka, kita perlulah mencontohi mereka, kerana kesibukannya dalam berusaha mencari nafkah tidak melalaikannya menuntut ilmu begitu juga kesibukannya menuntut ilmu tidak melalaikannya mencari nafkah.

Oleh itu sifat orang mukmin akan berusaha bersungguh-sungguh untuk mencari rezeki, tetapi pada masa yang sama tidak melalaikannya daripada kewajipan beribadah dan berjihad dijalan Allah SWT.

Bekerja semata-mata tanpa mempunyai matlamat yang jelas iaitu harta yang dimiliki apabila tidak di infak di jalan Allah akan menyebabkan seseorang hanya mementingkan dunia semata-mata.

BACA JUGA: Prinsip Dasar dan Pokok dalam Ekonomi Islam

Kedua: Berberbelanja dengan sederhana

Dalam menjalani bahtera kehidupan, Islam memberi garis panduan yang cukup sempurna bagi manusia mencapai puncak kesejahteraan.

Hidup menurut ukuran Islam ialah menikmati kesejahteraan di dunia dan di akhirat nanti. Demi merealisasikan harapan yang murni itu, setiap orang Islam haruslah mengamalkan sifat kesederhanaan dalam segenap segi kehidupannya.

Sifat ini dipraktikkan Nabi Muhammad SAW dan juga sahabat baginda, sehingga mereka muncul di permukaan sebagai insan yang sewajarnya diteladani, yang cemerlang dan dirahmati Allah.

Kalau kita menyusuri perjalanan hidup Rasulullah, sejak kecil sehinggalah saat wafatnya, ternyata Baginda tidak pernah mengecapi hidup mewah.

Dalam segenap sudut kehidupan baginda, sama ada cara berpakaian, perhiasan, dalam soal makanan dan sebagainya, berada di paksi kesederhanaan. Padahal baginda memang mampu untuk hidup bermewah. Namun keimanan yang jitu di dada baginda justeru mengalahkan segala-galanya.

Sesungguhnya sifat ini adalah pakaian peribadi orang yang beriman sebagaimana sabda Nabi SAW yang bermaksud:

“Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya kesederhanaan itu sebahagian daripada iman!” (HR. Abu Daud)

Suasana sekarang, kenaikan harga barang keperluan harian yang sepertinya tidak terbendung mampu meletakkan masyarakat dalam kerisauan. Apa lagi bagi golongan berpendapatan rendah.

Namun kemelut ini boleh dihadapi dengan lapang dada sekiranya ada kesedaran orang Islam mengambil kebijaksanaan bagaimana mengurus kewangan agar supaya dapat menepati konsep kesederhanaan.

Yaitu berjimat cermat, dan hanya membeli barang yang diperlukan saja (tidak mengikut kehendak hawa nafsu yang merosakkan), serta yang paling utama ialah tindakan yang diambil menepati jalan Allah.

Menyadari betapa buruknya akibat boros dan berlebihan, maka orang Islam hendaklah berada di tengah-tengahnya yaitu bersederhana sebagaimana disuruh oleh syara’.

Allah berfirman maksudnya : “Dan mereka yang apabila membelanjakan harta mereka tidak melampaui batas (tidak boros) dan tidak pula bakhil, tetapi (sebaliknya perbelanjaan mereka dalam keadaan betul dan sederhana antara kedua-dua cara (boros dan kedekut)” (QS. al-Furqan: 67)

BACA JUGA: Kembali pada Allah SWT, Cara Terbaik Perbaiki Masalah Ekonomi

Islam dengan tegas menegah seseorang membeli barang melebihi keperluan hidup atau berbelanja mengatasi jarum penunjuk pendapatan, lantaran akibatnya akan menimbulkan pembaziran yang dibenci Allah.

Jika berbelanja melampaui batas untuk tujuan bermegah-megah, sehingga berlaku pembaziran hanya saja akan menggambarkan tingkah laku orang yang tidak tahu bersyukur dengan nikmat Allah.

Sesungguhnya membazir itu adalah amalan syaitan sebagaimana keterangan daripada ayat yang bermaksud:

“Dan jangan membelanjakan hartamu dengan boros yang melampau-lampau. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaitan, sedangkan syaitan itu pula adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya,” (QS. al-Isra’: 26 – 27)

Orang boros sebenarnya tidak tahu untuk merancang, tidak ada wawasan, tidak gerun dengan masa depannya yang bakal hadir nanti terbiar begitu saja.

Akhirnya ditimpa penyakit miskin dan muflis, sebagai modal untuk menjadi orang yang suka berhutang, meminta-minta dan pada pandangan masyarakat pula jelas menjadi hina dan tidak dihormati.

Oleh karena itu, akan jadi orang yang dibelenggu seribu masalah dan jiwa pun tidak mungkin disentuh ketenangan lagi. Oleh itu berhati-hatilah dalam kita membelanjakan setiap sen harta yang kita miliki dan pastikan harta yang  digunakan dalam perkara-perkara yang bermanfaat saja.

Ketiga: Menabung

Kita perlu merancang dan menabung uang lebih kita setelah kita gunakan untuk nafkah keluarga karena ia merupakan sunnah atau jalan para rasul.

Sebagai contoh, kisah Nabi Yusuf a.s. memberikan kita pengajaran yang jelas betapa pentingnya perancangan untuk masa depan.

Kisah Nabi Yusuf a.s membuat perancangan untuk Kerajaan Mesir yang menghadapi suasana krisis ekonomi akibat kemarau panjang selama tujuh tahun patut diteladani dan dicontohi. Hal ini kerana al-Quran tidak akan menceritakan kisah ini hanya untuk bacaan.

Nabi Yusuf a.s. pandai mentafsir mimpi menunjukkan anugerah Allah kepadan-Nya. Kepandaian Nabi Yusuf a.s dalam mentafsir mimpi diketahui Raja Mesir dan dia dipanggil mengadap untuk tujuan itu. Ceritanya diterangkan di dalam al-Quran: Surah Yusuf: Ayat 43 – 49.

Ketahuilah dalam ayat ini Allah mengambarkan contoh usaha manusia membentuk tabungan untuk menghadap kemungkinan yang buruk di masa akan datang.

BACA JUGA: Inilah 5 Prinsip Ekonomi yang Diajarkan Nabi

Secara ringkasnya ayat ini bercerita tentang pertanyaan Raja Mesir tentang mimpinya kepada Nabi Yusuf. Di mana Raja Mesir telah bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus, dan dia juga melihat tujuh tangkai gandum yang hijau berbuah serta tujuh tangkai yang merah mengering tidak berbuah.

Nabi Yusuf a.s dalam hal ini menjawab supaya mereka bercucuk tanam tujuh tahun dan dari hasilnya hendaklah disimpan sebahagian. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang telah mereka simpan untuk menghadapi masa sulit tersebut, kecuali sedikit dari apa yang disimpan.

Perancangan penggunaan kewangan untuk menghadapi risiko yang mendatang amat perlu dilakukan. Oleh itu perlulah kita mengambil pengajaran daripada kisah Nabi Yusuf a.s. untuk menyediakan tabungung wang atau harta yang berlebihan untuk kemaslahatan dan masa depan kita dan ahli keluarga.

Marilah sama-sama kita amalkan tiga perkara penting apa yang disarankan oleh Nabi SAW yaitu berusaha dengan cara yang baik, berbelanja secara sederhana dan menabung (buat simpanan) apa yang berlebihan daripada wang kita. Semoga kita mendapat kebahagiaan di dunia dan mendapat kebahagiaan di hari akhirat.

Sumber: Khutbah Jum’at Aktual/Karya: Efendi Zarkasi/Penerbit: Gema Insani-Jakarta

Tags: ekonomiEkonomi Islamekonomi keluargaEkonomi Rumah Tangga
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Setelah 40 Tahun

Next Post

Inilah 9 Adab Berjalan dalan Tuntunan Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0

Keutamaan Menikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan, Resepsi Pernikahan yang Islami,, Nikah

Nikah di KUA, Asyik Juga!

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Oleh Haura Nurbani
13 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Penyebab Asam Urat, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0
Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB, Penyebab Asam Urat

Penyakit asam urat (gout) disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menimbulkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.