• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Memprioritaskan Allah dalam Bisnis

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. sumber: Islampos

Foto hanya ilustrasi. sumber: Islampos

0
BAGIKAN

Oleh: Indi Ghina Nafsiyya

Mahasiswi STEI SEBI DEPOK

SEBAGIAN besar manusia hanya mengandalkan materi dan usaha fisik untuk membangun dan membesarkan usaha. Tidak terpikirkan bahwa usaha dapat diperbesar dengan jalan ibadah. Sering terlupakan oleh manusia bahwasanya terdapat hubungan yang sangat besar antara usaha dan ibadah, karena berbisnis bukan hanya pekerjaan duniawi.

Ketika kita melibatkan Allah dalam menjalankan usaha, maka Allah pun akan hadir memberikan pertolongan pada kita sehingga usaha kita untuk mendapatkan rezeki yang halal dapat tercapai. Dan yang terpenting saat kita memprioritaskan Allah dalam bisnis kita, maka Allah pun tak segan untuk memprioritaskan kita dalam urusan rezeki. InsyaAllah.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Memenuhi panggilan Allah harus diprioritaskan dalam bisnis

“wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-jumuah : 9)

Ayat di atas menegaskan perihal perintah dan larangan yaitu perintah untuk bergegas ke masjid serta larangan berjual beli saat sholat jumat. Perintah untuk bergegas berangkat ke masjid sebenarnya bukan menjadi tujuan dalam ayat ini, tetapi yang menjadi tujuan adalah mengingat Allah SWT. Begitu pula dengan larangan jual beli pada saat sholat jumat. Jual beli ini dilarang bukan karena jual belinya, tetapi karena jual beli tersebut dikhawatirkan akan melalaikan sholat jumat atau terlambat melaksanakannya.

Terdapat korelasi antara sholat, bisnis dengan mengingat Allah. Bisnis yang tidak melupakan Allah dan tidak melalaikan sholat akan mendapatkan ridho Allah dan pertolonganNya. Ayat itu pun mengisyaratkan bahwa Allah menginginkan panggilannya diprioritaskan oleh pebisnis dari kesibukan bisnisnya.

Allah akan menjadikan dunia melayani orang yang memprioritaskan Allah sebagaimana dalam hadits qudsi : “barangsiapa yang melayani dunia maka ia akan memperbudaknya dan barangsiapa yang melayaniKu (Allah) maka aku akan menjadikan dunia sebagai pelayannya.”

Mengikuti tata aturan Allah dalam berbisnis

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu bunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha penyayang kepadamu.” (QS. An-nisa : 29)

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-baqoroh :188)

Ayat di ats membatasi kita dari bisnis-bisnis bathil. Kriteria bisnis bathil banyak dijelaskan oleh nabi dan dikupas panjang lebar oleh para ulama dalam kitab-kitab fiqih khususnya bab al buyu’ (jual beli).

Jangan menentang atau menantang perang Allah dan RasulNya dalam bisnis

Mari kita perhatikan firman Allah “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al- baqoroh : 278-279).

Ayat itu mengisyaratkan bahwa jika ada praktik atau unsur riba dalam bisnis kita berarti kita sedang berperang (dimusuhi Allah dan RasulNya) dan Allah telah mengumumkan sikapNya terhadap riba pada ayat sebelumnya.

“orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Qs. Al-baqoroh : 275-276)

Pentingnya kesadaran akan adanya pengawasan Allah dalam setiap transaksi

“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada.

Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang Mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada rasul. dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al-mujadilah : 7-8)

Ayat itu berlaku juga untuk para pebisnis, di mana mereka banyak melakukan rapat dan pembicaraan planning bisnis. Kesadaran akan adanya pengawasan Allah dalam bisnis ini akan mencegah para pebisnis untuk melakukan hal-hal yang dilarang dalam bisnis, sebagaimana telah banyak dibahas dalam kaidah maqashid bisnis. Contohnya:

1.Maqashid larangan ihtikar. Ihtikar ialah menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar suatu saat harganya menjadi naik dan keuntungan besar akan diperoleh. kegiatan seperti ini diharamkan dalam islam, sesuai dengan hadits-hadis Rasulullah Saw Diriwayatkan dari Abu umamah, ia berkata; “Rasulullah Saw melarang memonopoli makanan”.

2. Maqashid larangan gharar. Gharar ialah kedua belah pihak dalam transaksi tidsak memiliki kepastian terhadap barang yang menjadi objek transaksi, singkatnya “terdapat unsur ketidakjelasan” dalam transaksi baik terkait kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahan barang sehingga ada pihak yang dirugikan. Dan lain sebagainya

Transaksi terbaik adalah bertransaksi dengan Allah

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. As-shaaf : 10-12)

Ayat ini menjelaskan bahwa transaksi terbaik adalah yang memberikan garansi terhindarnya seseorang dari neraka dan memberi jaminan masuk surga. Transaksi yang menguntungkan ini hanya bisa diwujudkan dengan cara beriman kepada Allah dan RasulNya serta berjuang di jalan Allah dengan harta maupun jiwanya. Transaksi ini ialah dapat berupa menginfakkan harta di jalan Allah, kewajiban berzakat, bersedekah dan lain sebagainya.

Seperti dalam pembahasan kaidah maqashid bisnis telah dijelaskan tentang maqashid berinfak dalam Al-Quran. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (Qs. Al-baqarah : 219) dan penjelasan dalam kaidah maqashid bisnis tentang maqashid kewajiban berzakat juga terdapat dalam Al-Quran. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. At-taubah : 103)

Sebagai pebisnis (bisnis duniawi) hendaknya kita juga tetap bertransaksi dengan Allah (berinfak di jalan Allah) dengan begitu kita akan memperoleh ganjaran yang banyak dari Allah di akhirat nanti, tidak hanya itu Allah juga telah menjanjikan akan memberikan bonus di dunia dalam bentuk dukungan Allah dalam setiap usaha kita. Sebab hal ini termasuk upaya kita dalam memprioritaskan Allah. Wallahu’alam bishoab.

REFERENSI: Maqashid Bisnis dan Keuangan Islam

Tags: bisnisbisnis dengan Allah SWT
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

PP Muhammadiyah Dukung Penghapusan Iklan Rokok di Internet

Next Post

Berapa Biaya Pemindahan Ibu Kota RI?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.