ZUHUD berarti mengalihkan sesuatu pada yang lebih baik. Orang yang mampu memenangkan zuhud termasuk orang yang termasuk yang beruntung. Pasalnya, orang yang zuhud rela meninggalkan kesenangannya yang sementara demi kesenangan yang lebih baik dan mendapatkan pahala.
Adapun zuhud terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
[bs_smart_list_pack_start][/bs_smart_list_pack_start]
Tingkatan pertama
Orang yang menyukai zuhud terhadap dunia, namun sebenarnya juga menginginkannya. Hatinya condong menantang dan nafsunya menoleh menantang, tetapi ia berusaha keras dan menahan diri melawan dunia. Ini adalah tingkat mutazahhid (orang yang berusaha berpindah zuhud).
Tingakatan kedua
Orang yang meninggalkan dunia dengan sukarela karena ia menganggap hina, namun ia masih berhasrat. Namun, ia memilih untuk zuhud. Ia suka orang yang pulang satu dirham demi mendapatkan dua dirham.
Tingkatan ketiga
Orang yang zuhud terhadap dunia dengan suka rela. Ia benar-benar zuhud. Ia suka orang yang pergi setumpuk kotoran untuk mengambil mutiara. Pemilik derajat ini seperti orang yang dicegat anjing di depan gerbang kompilasi ingin menghadap raja. Lalu, ia mengeluarkan sepotong roti Jadi sibuk itu dengan roti tersebut. Maka, orang itu bisa menghadap raja tanpa halangan dan menjadi dekat dengan.
Setan ibarat anjing yang berada di depan pintu menuju Allah yang menghalang-halangi manusia untuk masuk. Padahal, pintu Allah selalu terbuka dan hijabnya juga terbuka. Sementara dunia itu ibarat sepotong roti. Siapa saja yang keluarnya pasti akan mendapat kemuliaan dari sang Maharaja. Jadi, mengapa dia harus tetap memperhatikan roti tersebut? []
[bs_smart_list_pack_end][/bs_smart_list_pack_end]
SUMBER: 40 Pesan Nabi Untuk Setiap Muslim. Karya: Fahrur Mu’is, M.Ag dan Muhammad Suhadi, Lc. Penerbit: Taqiya Publishing