• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Wabah Covid-19, Amnesty Internasional Khawatir soal Lansia di Kamp Pengungsi Rohingya

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
kamp pengunsi rohingya di Bangadesh. Foto:  en.prothomalo

kamp pengunsi rohingya di Bangadesh. Foto: en.prothomalo

0
BAGIKAN

BANGLADESH–Organisasi hak asasi manusia Amnesty International, Senin (06/04/2020), mengungkapkan bahwa lansia pengungsi Rohingya di kamp pengungsian, rentan terpapar Covid-19. Pengungsi Rohingya yang tergolong manula di kamp-kamp yang penuh sesak di Bangladesh. Konsekuensinya bisa sangat berbahaya, mengingat risiko tinggi yang dihadapi orang lanjut usia akibat pandemi ini.

Pihak berwenang di Bangladesh, PBB, beserta organisasi kemanusiaan lainnya, menyatakan telah berupaya mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di kamp-kamp di luar Cox’s Bazar. Langkah ini termasuk meningkatkan bantuan terkait Covid-19, menghentikan berlangsungnya pertemuan-pertemuan dan serangkaian tindak pencegahan lain. Tetapi diakui informasi dasar dan akurat terkait penyakit dan langkah untuk mencegah penyebarannya gagal menjangkau banyak orang di kamp-kamp, dan terutama orang-orang lanjut usia.

Kebanyakan para manula hanya menerima sedikit informasi tentang Covid-19.

“Saya sangat takut, jika virus datang ke kamp, tidak ada yang akan selamat karena di sini banyak orang tinggal berdesakan,” ujar Hotiza, seorang perempuan berusia sekitar 85 tahun.

ArtikelTerkait

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA: Khawatir Muncul Covid-19 di Kamp Pengungsi Rohingya, Bangladesh Ambil Tindakan Antisipasi

Akses informasi untuk semua penghuni kamp pengungsi telah dibatasi sejak otoritas Bangladesh memutus akses telekomunikasi dan internet pada September 2019. Sekalipun banyak organisasi kemanusiaan meminta agar pembatasan ini segera dicabut. Namun, tetap butuh upaya khusus untuk melindungi dan memberikan informasi yang benar kepada para manula yang tinggal di kamp pengungsian.

Sejauh ini pihak berwenang Bangladesh telah merancang cara kreatif untuk menyebarluaskan informasi, seperti menggunakan megafon di atas tuktuk dan menyampaikan arahan terkait wabah corona ke kamp-kamp dalam bahasa Rohingya. Tetapi sayangnya, para warga lansia mengatakan bahwa mereka sering kali tidak bisa mendengar arahan itu dengan baik.

“Saya tidak tahu apa-apa tentang virus itu, hanya mendengar orang mengatakan sesuatu tentang virus lewat megaphone, tetapi pendengaran saya kurang baik, karena itu saya tidak tahu apa-apa … Saya berpikir, mereka itu bicara apa ya lewat megaphone,” kata Sayeda yang berusia 80-an.

Sementara warga lansia lain bahkan tidak tahu apa-apa tentang virus ini.

“Saya tidak mendengar hal-hal baru, hanya orang mengatakan, “Penyakit telah datang, berdoalah,’” kata Abdu Salaam, 70, yang mengatakan ia memiliki cacat fisik yang membuatnya tidak dapat berjalan dengan baik. Dia juga tidak memiliki akses ke perawatan yang memadai untuk mengatasi masalah kesehatan signifikan lain yang ia derita.

Badan Pengungsi PBB, UNHCR, mengindikasikan ada lebih dari 31.500 orang pengungsi berusia 60 tahun atau lebih yang tinggal di kamp-kamp di Bangladesh.

Di Kamp Kutapalong, hampir tidak ada masker yang tersedia, cairan pembersih tangan pun langka. Tiap gubuk pengungsian hanya berukuran 10 meter persegi dan diisi 12 orang.

“Anda dapat mendengar tetangga bernapas,” ujar salah seorang pekerja sukarelawan.

“Nyaris mustahil menerapkan jarak sosial di kamp-kamp itu”, kata pimpinan Dokter Lintas Batas di Bangladesh, Paul Brockman.

Bangladesh hanya melaporkan sedikit kematian akibat virus corona tetapi masyarakat dan para ahli khawatir sebenarnya ada kasus lebih banyak lagi. Kekhawatiran juga meningkat sejak sebuah keluarga Rohingya yang terdiri dari empat orang kembali dari India, dikarantina di pusat transit PBB untuk dites COVID-19.

Seorang perempuan Bangladesh di kamp Cox’s Bazar yang dites positif mengidap virus corona jenis baru juga telah menambah ketegangan.

“Kami sangat khawatir. Jika virus sampai di sini, akan menyambar seperti kebakaran,” kata pemimpin komunitas Rohingya, Mohammad Jubayer.

BACA JUGA: ‘Cicing Wae di Imah’

Dengan tidak adanya informasi medis yang memadai, banyak pula para keluarga Rohingya menghabiskan uang untuk membeli obat yang tidak terbukti dapat “menyelamatkan” mereka dari virus.

Matt Wells, Wakil Direktur Respon Krisis – Masalah Tematik di Amnesty International, mengatakan bahwa bahkan pada saat-saat terbaiknya, organisasi kemanusiaan masih harus berjuang, atau jika tidak, gagal memenuhi kebutuhan khusus bagi para orang tua di kamp pengungsian.

“Mengulangi kesalahan yang sama di tengah pandemi Covid-19 akan menempatkan para lansia dalam bahaya, beberapa dari mereka bahkan tidak menerima informasi paling mendasar tentang apa yang tengah terjadi dan bagaimana mereka bisa tetap aman,” ujar Wells.

Lebih lanjut Matt Wells mengatakan bahwa para lansia yang berada di tempat pengungsian menghadapi kombinasi yang menghancurkan.

Pertama adalah karena “mereka termasuk dalam kelompok yang paling berisiko menderita Covid-19.”

Kedua, para lansia juga sering termasuk dalam kelompok yang paling kurang mendapatkan perhatian dalam bantuan-bantuan kemanusiaan.

“Keadaan bahwa mereka seolah tidak terlihat harus diakhiri sekarang. Pemerintah, donor, dan organisasi kemanusiaan harus menempatkan para manula di pusat perencanaan, untuk meminimalkan konsekuensi mematikan dari pandemi global ini,” kata Matt Wells. []

SUMBER: AFP

Tags: Amnesty Internasionalcovid-19pengungsirohingya
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Menikah di Usia Muda, Trend?

Next Post

Apa Ta’Ziah dan Petuah Ibnu Hajar untuk Mereka yang Terkena Musibah?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

18 Juni 2025
Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 rohingya

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

30 Kata Mutiara untuk Perempuan Islami

Oleh Yudi
20 Mei 2021
0
Kata mutiara untuk perempuan. Foto: Instagram/ell.novieta

Oleh karena itu, Islampos merangkum 30 kata mutiara untuk perempuan islami yang sangat penting sebagai bekal dalam mengarungi hidup.

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.