• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 20 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Berita Dunia

Tantang Aung San Suu Kyi, Pemimpin Pejuang Rohingya: Kami Akan Terus Berjuang

Redaktur Rifki M Firdaus
4 tahun ago
in Dunia
Reading Time: 2 mins read
0
Foto: DW

Foto: DW

  • Bagikan Yuk :

YANGON—Ata Ullah, pemimpin pejuang Muslim Rohingya, menantang pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi,  dengan mengatakan bahwa kelompoknya akan terus berjuang bahkan jika satu juta orang harus mati, kecuali Suu Kyi berkomitmen untuk melindungi agama minoritas.

Dalam sebuah wawancara yang gelar pada Jumat (31/3/2017), Ata Ullah membantah bahwa kelompoknya memiliki hubungan dengan kelompok teroris asing. Ullah mengatakan ia hanya memfokuskan perjuangannya kepada hak-hak Muslim Rohingya yang mengalami penganiayaan dari mayoritas Buddha Myanmar.

“Jika kami tidak mendapatkan hak-hak kami, jika satu juta, 1,5 juta, atau semua Rohingya harus mati, maka kami akan mati. Kami akan mengambil hak-hak kami. Kami akan bertarung dengan pemerintah militer yang kejam,” tegas Ata Ullah, lansir Reuters.

Konflik di pos perbatasan Myanmar pada Oktober tahun lalu antara pasukan pemerintah dan Rohinya telah memicu krisis terbesar dalam pemerintahan Suu Kyi. Lebih dari 75 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dalam operasi yang dilakukan militer Myanmar.

Sebuah laporan PBB yang dikeluarkan bulan lalu mengatakan, pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap etnis Rohingya. Perbuatan itu dinilai sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun militer Myanmar membantah tuduhan itu dan mengatakan mereka melakukan operasi militer yang sah dan sesuai prosedur.

Lebih dari satu juta Muslim Rohingya yang tinggal di Rakhine telah ditolak kewarganegaraannya, tidak memiliki kebebasan bergerak, dan tidak mendapatkan akses ke layanan kesehatan. Bentrokan etnis antara Rohingya dan Buddha di Rakhine terjadi pertama kali pada 2012, yang menewaskan 100 orang dan membuat 140 ribu orang lainnya mengungsi.

“Pada 2012, banyak hal yang terjadi dan mereka membunuh kami. Jadi kami mengerti pada waktu itu, mereka tidak akan memberikan hak-hak kami,” kata Ata Ullah.

Laporan International Crisis Group pada Desember lalu menunjukkan, kelompok pemberontak dibentuk oleh Rohingya yang tinggal di Arab Saudi setelah terjadi kerusuhan pada 2012. Kelompok itu menamai diri mereka sebagai Harakah al-Yaqin, yang artinya “Gerakan Keyakinan” dalam bahasa Arab.

Mereka menunjuk Ata Ullah sebagai pemimpin kelompok. Ata Ullah telah muncul dalam serangkaian video yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan 9 Oktober terhadap pos perbatasan Myanmar.

Ata Ullah mengatakan, kebencian yang timbul selama bertahun-tahun membuatnya meminta orang-orang muda Rohingya untuk bergabung dengan kelompoknya. Hal itu dilakukannya saat ia kembali ke Rakhine setelah beberapa tahun menetap di Bangladesh dan Arab Saudi.

“Kami tidak bisa menyalakan lampu di malam hari. Kami tidak bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Di mana-mana ada pos pemeriksaan. Itu bukan cara manusia hidup,” katanya.

Namun para pengungsi Rohingya di kamp-kamp pengungsian Bangladesh mengatakan mereka pada awalnya menaruh simpati kepada para pemberontak. Namun, mereka telah melepaskan dukungan. []

  • Bagikan Yuk :
Tags: Aung San Suu KyiiMuslimmyanmarrohingya
Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Related Posts

Masjid Ferhadija. Foto: Pinterest

Ramadhan 2021, Masjid Bersejarah di Bosnia Difungsikan Kembali setelah 30 Tahun Berhenti

19 April 2021
Ilustrasi. Foto:  
Arab American News

Seorang Muslim Terpilih Jadi Komandan Kapal Angkatan Laut AS

17 April 2021
Ilustrasi. Foto: 
tourHQ

Ramadhan Bertepatan dengan Musim Semi, Kota Thaif di Arab Saudi Panen Mawar

17 April 2021
Ilustrasi. Foto: Freepik

Arab Saudi akan Kirim 1,2 Juta Eksemplar Alquran ke 29 Negara

17 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Pinterest

Kembalikan Kalung itu Kepadaku

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Freepik
Ibrah

7 Tanda Batinmu Lelah

Redaktur Dini Koswarini
4 jam ago
Mahmoud Al Jundi. Foto: إذاعة صفاقس -
Mualaf

Kisah Artis Mesir Mahmoud Al Jundi, Sempat Meragukan Tuhan, Akhirnya Kembali kepada Islam

Redaktur Eneng Susanti
5 jam ago
Foto: Om Detox
Ramadhan

7 Keutamaan dan Keistimewaan yang Diberikan Allah SWT pada Orang Berpuasa

Redaktur Yudi
5 jam ago
Foto: Freepik
Note

Si Busuk

Redaktur Dini Koswarini
6 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend