• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Tanggapan terhadap Orang-orang yang Membandel dan “Keras kepala”

Oleh Saad Saefullah
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
tebak-tebakan

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

Oleh: Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA
Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh, Alumni Universitas Islam Madinah Arab Saudi,
Doktor Fiqh & Ushul Fiqh di International Islamic University Malaysia (IIUM), dan anggota Ikatan Ulama & Da’i Asia Tenggara.
yusranhadi@yahoo.com

بسم الله الرحمن الرحيم

SEHUBUNGAN dengan banyaknya kasus terinfeksinya virus corona desease (covid-19) dan korban meninggal di Indonesia yang terus bertambah dengan tajam dan signifikan setiap harinya, bahkan menginfeksi dan menewaskan sejumlah dokter dan perawat yang selama ini berjuang mati-matian di garis terdepan dalam menghadapi virus corona dan menyelamatkan nyawa manusia dari virus yang mematikan ini di Indonesia, maka saya ingin memberikan tanggapan sebagai berikut:

Pertama: Sangat menyayangkan tindakan orang-orang yang meremehkan virus corona sejak awal muncul, khususnya para pemimpin dan pejabat, dan tindakan orang-orang yang tidak patuh himbauan untuk menghindari kerumunan/perkumpulan dalam bentuk apapun, termasuk kegiatan keagamaan di masjid, gereja, vihara, dan tempat ibadah lainnya, dan untuk menetap/tinggal di rumah selama wabah ini berjangkit serta mengikuti prosedur kesehatan yang telah disampaikan oleh pihak medis.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Kedua: Para ahli medis, ulama dan pemerintah telah menghimbau masyarakat agar melakukan _sosial distancing_ (menjaga jarak sosial) dengan menghindari kerumunan/perkumpulan dan menetap di rumah saat ini, kecuali urusan sangat mendesak dengan mengikuti prosedur kesehatan. Namun, masih banyak orang menghadiri kerumunan/perkumpulan seperti acara perkawinan, kumpul keluarga, kumpul di warung kopi dan di mall, pawai tolak bala, kegiatan ibadah berjama’ah di masjid, gereja, vihara, dan lainnya, ceramah, majelis zikir, pengajian, tempat hiburan, dan tempat-tempat umum lainnya.

Ketiga: Tindakan bandel dan keras kepala mereka ini telah memperburuk keadaan dengan mempercepat penyebaran virus corona ke seluruh daerah dan Indonesia. Akibatnya, korban semakin bertambah setiap harinya. Bahkan para dokter dan perawat yang menangani pasien corona ikut menjadi korban keganasan virus ini baik terinfeksi maupun meninggal dunia. Padahal para medis ini paham benar tentang virus ini dan selalu menjaga diri darinya. Namun, akibat mengobati pasien corona mereka menjadi korban.

Keempat: Orang-orang yang membandel dan “keras kepala” ini meremehkan virus corona dan himbauan pemerintah, para ahli medis dan ulama dengan hanya menyandarkan kepada takdir atau tawakkal, tanpa ada ikhtiar untuk menghindari kerumunan/perkumpulan yang dapat menyebarkan virus dengan cepat kepada semua orang. Tindakan mereka ini bertentangan dengan syariat Islam yang mewajibkan ikhtiar dan patuh pemimpin dan ulama, di samping doa dan tawakkal.

Kelima: Mereka merasa sehat dan aman dari virus, padahal membawa virus tanpa sadar. Mereka bagian dari orang-orang yang ditularkan dan menularkan kepada keluarganya dan orang lain. Ini sangat berbahaya karena bisa membunuh banyak orang tanpa sadar. Itu sebabnya para ulama besar sedunia termasuk MUI telah menfatwakan kebolehan meninggalkan shalat jum’at dan berjama’ah di masjid selama wabah penyakit berjangkit. Bahkan mengharamkannya bagi orang yang terinfeksi corona, termasuk orang yang diduga terinfeksi (ODP dan PDP).

Keenam: Akibat sikap membandel dan “keras kepala”, penyebaran virus sangat cepat dan kasus infeksi dan kematian di Indonesia terus meningkat tajam setiap harinya. Kemarin (Sabtu 28 Maret 2020) ada 1.155 kasus dengan kematian 102 orang sebagaimana diberitakan oleh media tirto.id, liputan6.com, cnnindonesia.com dan lainnya. Ini kematian tertinggi di Asia Tenggara. Padahal sebelumnya, Jum’at 27 Maret 2020 ada 1.026 kasus dan kematian 86 orang. Jumlah pada hari jum’at ini naik 500 kali dari jumlah 2 orang yang resmi diumumkan pertama kali oleh pemerintah pada Senin 2 Maret lalu selama kurun waktu tiga minggu sebagaimana diberitakan oleh media cnnindonesia.com (Sabtu, 28/3/2020).

Ketujuh: Meminta masyarakat untuk menetap/tinggal di rumah selama wabah penyakit. Bersabarlah menetap di rumah selama wabah ini, demi mencegah penyebaran virus dan menyelamatkan jiwa kita dan umat manusia. Bila kita melakukan ikhtiar dengan bersabar menetap di rumah dan berdoa serta bertawakkal, maka Allah Swt akan memberikan pahala kesabaran dan pahala syahid bagi kita yang masih hidup maupun yang meninggal saat ini.

Kedelapan: Meminta masyarakat untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan para dokter dan perawat. Mereka meninggalkan keluarganya dan bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah demi menyelamatkan nyawa pasien corona dan mencegah penyebaran virus ini. Bahkan ada di antara mereka yang terinfeksi virus dan menjadi korban meninggal akibat mengobati pasien corona. Maka, hargailah perjuangan dan pergorbanan mereka untuk kita. Jangan sia-siakan.

Kesembilan: meminta kepada masyarakat untuk patuh kepada himbauan para ahli medis yang meminta kerjasama kita dalam mencegah penyebaran virus dengan tinggal di rumah selama wabah ini, agar perjuangan dan pengorbanan mereka selama ini tidak sia-sia. Pesan mereka: “We stay at work for you, and you stay at home for us” (Kami tetap bekerja demi anda, dan anda menetap di rumah demi kami). Ini saja permintaan mereka. Tidak sulit bagi kita dan tidak ada resiko sedikitpun. Bandingkan dengan perjuangan mereka dalam menangani pasien corona yang beresiko terinfeksi virus, bahkan mengancam nyawa mereka.

Kesepuluh: Meminta orang-orang yang bandel dan “keras kepala” untuk belajar dari kasus corona di Italia sebagai negara tertinggi kasus dan kematian corona di dunia. Seharusnya mereka mengambil pelajaran ini. Sampai kemarin (Sabtu 28 Maret 2020), jumlah kasus corona di Italia mencapai 86.498 dan kematian 9.313 orang. Jumlah kematian setiap hari 969 orang. (cnnindonesia.com, Sabtu 28/3/2020). Padahal 5 hari sebelumnya (Senin 23 Maret) jumlah kasus di Italia 59.138 dan kematian 5.476 orang (detik.com, Senin 23/3/2020). Ini akibat rakyat Italia tidak patuh himbauan pemerintah dan para medis untuk menetap di rumah sejak awal munculnya wabah.

Kesebelas: Mengajak masyarakat untuk melakukan ikhtiar dalam mencegah penyebaran virus ini dengan social distancing seperti menghindari kerumunan/perkumpulan dalam bentuk apapun, baik urusan dunia maupun agama, dan menetap di rumah. Selain itu, bertaubat dan bertawakkal serta memperbanyak ibadah, zikir dan doa. Ikhtiar itu wajib. Begitu pula doa dan tawakal. Tidak cukup doa dan tawakkal saja, namun wajib ikhtiar. Inilah pemahaman ajaran Islam yang benar sesuai dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah.

Demikianlah tanggapan ini saya sampaikan kepada umat Islam dan masyarakat Indonesia sebagai bentuk kepedulian saya terhadap persoalan wabah corona yang menimpa negara kita dan negara-negara di dunia. Semoga pemikiran dan ilmu yang saya sampaikan ini bermanfaat dan menjadi solusi. Dan semoga kita semua dilindungi oleh Allah Swt. Aamiin..!

Banda Aceh, Ahad 4 Sya’ban 1441 H/ 29 Maret 2020 M 

Tags: Coronacovid-19
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kekuatan Sholat Malam

Next Post

Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan di Bulan Sya’ban

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 corona

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Adab Di Dalam Rumah

Oleh Aldi Rahadian
18 September 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

RUMAH bagi Rasullullah tidak sekadar untuk melindungi diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga dari binatang piaraan...

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

"Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis."

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.