• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 21 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Apa Itu Sutrah dalam Shalat?

Oleh Haura Nurbani
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
cara shalat orang sakit, Surat yang Dianjurkan saat Shalat Sunnah Fajar, Pembatal Shalat, Syarat Shalat Jamak Taqdim dan Takhir, Syarat Sahnya Shalat, Sutrah dalam Shalat, sutrah, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, shalat dhuha, Tata Cara Sholat Qobliyah Dzuhur, Makna Firman Allah, Shalat Isya, Keistimewaan Shalat Tahajud

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

BERIKUT adalah beberapa penjelasan tentang sutrah (pembatas dalam shalat).

Pertama:

Dianjurkan bagi imam dan yang shalat seorang diri untuk membuat sutrah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, (598) dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ ، فَلْيُصَلِّ إِلَى سُتْرَةٍ وَلْيَدْنُ مِنْهَا قال الشيخ الألباني رحمه الله : “إسناده حسن صحيح” انتهى من ” صحيح سنن أبي داود” (3/281

“Jika salah seorang dari kalian melakukan shalat, hendaknya shalat di hadapan sutrah dan mendekat dengannya.” (Syekh Al-Albani rahimahullah berkata, ‘Sanadnya Hasan Shahih.’ dari Shahih Sunan Abi Daud, 3/281).

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

Hukum Memakan Makanan Haram tapi Tidak Mengetahuinya

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Terdapat dalam kitab ‘Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, (24/177), “Disunahkan bagi orang yang shalat, kalau dia seorang diri atau menjadi imam, agar membuat sutrah di depannya, untuk menghalangi orang yang lewat antara dia dan sutrahnya dan agar lebih khusyu dalam shalat.

BACA JUGA: 7 Syarat Sahnya Shalat

Hal itu sebagaimana riwayat Abi Said Al-Khudri radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ ، فَلْيُصَلِّ إِلَى سُتْرَةٍ وَلْيَدْنُ مِنْهَا ولا يدع أحدا يمر بين يديه

“Kalau salah seorang di antara kalian melakukan shalat, hendaknya dia shalat di hadapan sutrah dan mendekat kepadanya. Dan jangan biarkan seseorang yang lewat di antaranya.”

Juga berdasarkan sabda beliau sallallahu alaihi h wa sallam:

ليستتر أحدكم في صلاته ولو بسهم

“Hendaknya salah satu diantara kalian menutupi (membuat sutrah) dalam shalatnya meskipun dengan busur panah.”

Adapun makmun, sepakat tidak dianjurkan membuat sutrah. Karena sutrahnya Imam itu untuk orang yang di belakangnya, atau karena Imam itu sutrah untuknya.”

Kedua:

Yang sesuai sunah, seseorang yang shalat itu membuat sutrah dengan sesuatu yang berdiri. Dan yang paling utama kadarnya seperti pelana onta atau lebih besar dari itu. Sebagaimana diriwayatkan Muslim, (771) dari Aisyah radhiallahu anha berkata:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ سُتْرَةِ الْمُصَلِّي ، فَقَالَ : مِثْلُ مُؤْخِرَةِ الرَّحْلِ رواه مسلم (771) .

“Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang sutrah orang yang shalat. Maka beliau menjawab, ‘Seperti pelana unta.” (HR. Muslim, no. 771)

ibadah, Shalat Membuat Sehat, sutrah
Foto: Unsplash

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits terdapat anjuran untuk membuat sutrah di depan orang yang shalat dan penjelasan bahwa minimal sutrah itu seukuran pelana onta, yaitu setinggi tulang tangan atau sekitar dua pertiga hasta. Hal tersebut dapat terwujud dengan sesuatu yang dapat ditegakkan di hadapannya.” (Syarah Muslim, An-Nawawi , 4/216).

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Ukuran sutrah panjangnya adalah sehasta atau semisal itu.” Al-Atsram berkata, “Abu Abdillah ditanya tentang pelana onta, berapakah tingginya?” Beliau menjawab, ‘Sehasta.”

Begitu juga apa yang dikatakan oleh ‘Atha’, “Satu hasta.” Juga dikatakan oleh At-Tsauri, ashaburra’yi, dan diriwayatkan dari Ahmad, bahwa ukurannya setinggi tulang tangan. Ini adalah pendapat Malik dan Syafi’i.

Pendapat yang kuat, bahwa hal ini cuma sekedar perkiraan bukan penentuan pasti, karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam memperkirakan dengan pelana onta. Padahal pelana itu berbeda satu sama lain dari sisi panjang dan pendeknya. Kadang ada yang satu hasta, kadang ada yang kurang dari itu. Maka sesuatu yang ukurannya kurang lebih satu hasta dapat dijadikan sutrah. Wallahu a’lam.

Adapun dari ukuran tipis tebalnya, kami tidak mengetahui ketentuannya. Maka boleh menggunakan yang tipis seperti busur panah dan tombak, atau yang tebal seperti dinding. Nabi sallallahu alaihi wa sallam dahulu membuat sutrah dari hewan kambing. Abu Said berkata, “Dahulu kami membuat sutrah dengan busur panah dan batu dalam shalat.”

Diriwayatkan dari Subrumah sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

استتروا في الصلاة ولو بسهم رواه الأثرم

“Buatlah sutrah dalam shalat meskipun dengan busur panah.” (HR. Al-Atsram)

Al-Auza’i berkata, “Sutrah dapat dilakukan dengan memakai busur dan cambuk.” Ahmad berkata, “Yang lebih panjang lebih aku sukai. Hal itu karena sabda beliau ‘Meskipun dengan busur panah.” Hal itu menunjukkan bahwa lainnya itu lebih utama dari itu. (Al-Mughni, 2/38).

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang ukuran sutrah bagi orang yang shalat?

Maka beliau menjawab ”Sutrah yang diletakkan di hadapan orang yang yang shalat itu yang lebih utama adalah seukuran pelana unta. Sekitar dua pertiga hasta, kalau kurang dari itu tidak mengapa meskipun hanya busur panah atau tongkat. Maka hal itu diterima.” (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 13/326).

BACA JUGA:  Qadha Shalat Qabliyah Zuhur

Ketiga:

Yang sesuai sunah orang yang shalat hendaknya mendekati sutrahnya. Sehingga dia menjadi dekat dengannya dan memungkinkan baginya menghalau orang yang lewat antara dia dan sutrah.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, (695) dari Sahl bin Abu Hatsmah radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا ، لَا يَقْطَعْ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلَاتَهُ حسنه ابن عبد البر في “التمهيد” (4/195) ، وصححه النووي في “المجموع” (3/244) ، وصححه الألباني في “صحيح أبي داود” .

“Kalau salah seorang diantara kalian shalat di depannya ada sutrahnya, maka hendaknya dia mendekat dengannya, jangan sampai setan memutuskan shalatnya.” (Dinyatakan hasan oleh Ibnu Abdul Bar dalam kitab ‘At-Tamhid, 4/195, dishahihkan oleh An-Nawawi dalam kitab ‘Al-Majmu’, 3/244, dishahihkan juga oleh Al-Albani di Shahih Abi Daud)

Para ulama rahimahumullah berbeda pendapat terkait ukuran jarak antara seseorang dengan sutrahnya, dimana mulai dihitungnya?

Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ukurannya sekitar tiga hasta dari kaki orang yang shalat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari, (506) dari Nafi’ bahwa Abdullah bin Umar radhiallah anhuma, “Dahulu ketika masuk Ka’bah, beliau berjalan ke arah depan membelakangi pintu, lalu beliau berjalan sampai antara dia dan dinding yang ada di depannya berjarak sekitar tiga hasta. Lalu beliau menunaikan shalat dengan mencari tempat yang diberi tahu oleh Bilal, sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam shalat di situ.

Syarat Dikatakan Mendapatkan Shalat Pada Waktunya, Kemuliaan yang Didapatkan Orang yang Shalat Tepat Waktu, macam doa iftitah, Syarat Shalat Jamak Taqdim dan Takhir, sutrah
Foto: Unsplash

Terdapat dalam kitab ‘Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, (24/184), “Disunahkan bagi orang yang ingin menunaikan shalat agar menghadap ke sutrah hendaknya mendekat kepadanya sekitar tiga hasta dari kedua kakinya dan jangan lebih dari itu. Berdasarkan hadits:

أن النبي صلى الله عليه وسلم صلى في الكعبة وبينه وبين الجدار ثلاثة أذرع

“Sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam ketika shalat di dalam Ka’bah, antara beliau dengan tembok sekitar tiga hasta.”

Ini menurut ulama mazhab Hanafi, Syafii dan Hanbali dan sebagaimana yang difahami dari perkataan ulama mazhab Maliki. Karena pembatas antara orang yang shalat dan sutrah itu sebatas apa yang dia butuhkan untuk berdiri dan rukuk serta sujud.

BACA JUGA:  Istighfar setelah Shalat

Adapun ulama lainnya berpendapat bahwa jarak sekedar tempat berjalannya kambing dari tempat sujudnya orang yang shalat. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari, (474) dan Muslim, (508) dari Sahl bin Sa’d radhiallahu anhu berkata:

كَانَ بَيْنَ مُصَلَّى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَيْنَ الْجِدَارِ مَمَرُّ الشَّاةِ

“Jarak antara tempat shalat Rasulullah sallallahu alaihi wa salam dengan dinding adalah seukuran tempat lewatnya kambing.”

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Sabdanya Beliau ‘Dahulu jarak antara tempat shalat Rasulullah sallallahu alaihi wa salam dengan dinding itu seukuran tempat berlalunya kambing. Maksudnya dengan musholla adalah tempat sujudnya. Terkandung di dalamnya bahwa yang sesuai sunah adalah orang yang shalat mendekat dengan sutrahnya.”

Di antara para ulama ada yang menggabungkan hadits Ibnu Umar dan hadits Sahl bin Sa’d radhiallahu anhum, dan menjadikan hadits Ibnu Umar (tiga hasta) dalam kondisi berdiri Adapun hadits Sahl (Tempat jalannya kambing) dalam kondisi sujud.

Syekh Al-Albani rahimahullah berkata dalam kitab ‘Sifatus Sholat, (1/114), “Dahulu nabi sallallahu alaihi wa sallam berdiri dekat dengan sutrahnya, jarak antara beliau dengan tembok sejauh tiga hasta dan antara tempat sujudnya dengan tembok seukuran tempat berlalunya kambing.”

Wallahu a’lam. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: ShalatsutrahSutrah dalam Shalat
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Manfaat Menikah Dini

Next Post

4 Amalan yang Bisa Mendatangkan Rezeki

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

12 Juli 2025
babi, Makanan Haram

Hukum Memakan Makanan Haram tapi Tidak Mengetahuinya

11 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Sutrah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.