Oleh: Eneng Susanti
SEMUA muslim pasti berusaha agar bisa khusyu saat mengerjakan shalat. Sebab, khusyu merupakan salah satu tolak ukur dari kualitas shalat yang kita kerjakan. Tentu kualitas shalat ini perlu diperhatikan, karena terkait erat dengan ibadah.
Nah, satu hal yang perlu direnungkan untuk memperbaiki kualitas shalat kita yaitu apa sebenarnya yang harus dipikirkan ketika shalat? atau kemana fikiran kita harus difokuskan.
Saat shalat, tentu seluruh jiwa raga, hati dan pikiran, dihadapkan kepada Allah SWT. Kita pun dituntut untuk senantiasa ihsan. Sederhananya, merasa diawasi oleh Allah dan seolah-olah melihat-Nya dalam shalat.
BACA JUGA: Tips agar Shalat jadi Khusyu
Selain itu, sebagaimana dikutip dari Muslimah.co.id., ada satu hal yang juga perlu diperhatikan agar hal itu dapat terlaksana yakni konten shalat atau unsur shalat.
Unsur shalat ini terdiri dari 2 hal yakni gerakan dan bacaan. Karena itu, fokus terhadap shalat bisa diupayakan dengan fokus pada gerakan dan bacaan dalam shalat.
1 Gerakan
Fokus memikirkan gerakan shalat berarti memikirkan bagaimana agar kita bisa melakukan gerakan shalat yang sesuai sunnah. Bagaimana caranya sedekap yang benar, cara rukuk yang benar, bagaimana mengatur arah pandangan ketika shalat, dimana posisi tangan ketika sujud, bagaimana posisi duduk sesuai sunnah, dst.
Seorang muslim telah dituntut untuk mempelajari tata cara shalat Nabi SAW. Lalu sesuaikan gerakan dia dalam shalat dengan gerakan yang dilakukan Nabi SAW. Prinsipnya adalah jadikan gerakan shalat kita didasarkan pada dalil. Sesuaikan dengan dalil, maka kita akan bisa khusyuk dalam shalat.
Termasuk bagian dari fokus memikirkan gerakan adalah merenungkan dan memahami arti dari gerakan shalat. Seperti, merenungkan mengapa harus berdiri, mengapa harus rukuk, atau mengapa posisi sujud seperti itu, dst.
2 Bacaan
Bentuknya adalah dengan merenungkan makna setiap bacaan yang dilantunkan dalam shalat. Seperti, memahami makna takbiratul ihram, memahami makna doa iftitah, merenungi bacaan al-Fatihah, memahami makna doa rukuk, dst.
Fokus dibagian ini lebih rumit untuk dilakukan, karena orang yang shalat harus mengerti bahasa arab, dan mampu memahami maknanya. Minimal, mengetahui arti dari bacaan shalat yang diucapkannya.
Kedua tips tersebut disarikan dari Buku Tafsir Shalat, karya Ustadz Ammi Nur Baits yang diterbitkan Pustaka Muamalah Jogja, Jogjakarta.
BACA JUGA: 9 Tips Ini Bantu Anda Rajin Shalat 5 Waktu
3 Tips lainnya
Tips ini diberikan oleh almarhum dosen saya di STAI KHEZ Muttaqien Purwakarta. Beliau menyampaikan bahwa jika ingin khusyu dalam shalat maka upayakan agar setiap bacaan shalat itu terdengar oleh diri sendiri.
Maksudnya bukan berarti bacaan harus keras. Ini juga tidak terkait dengan keras, lembut atau pelannya bacaan. Yang dimaksud disini adalah, memastikan bahwa bacaan shalat yang sekalipun di baca dalam hati itu, bisa terdengar atau didengarkan oleh diri kita sendiri.
Pada saat itulah, kita bisa memastikan bahwa bacaan yang kita baca sudah benar atau masih terdapat kesalahan. Dengan itu pula, kita tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat, baik dalam gerakan maupun bacaannya.
Insya Allah, hal itu dapat membantu untuk mengupayakan kekhusyu’an dalam shalat. []
