• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

Oleh Saad Saefullah
3 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
KH Wahab Hasbullah

Foto: Muslim Kita

0
BAGIKAN

Oleh: Ahmad Safaruddin
Aktivis PB PMII, Anggota PWNU DKI Jakarta
ahmadsafaruddinkelet@gmail.com

KH. Wahab Hasbullah adalah sedikit dari tokoh besar yang lahir dari rahim pesantren. Beliau melintasi zaman yang penuh dengan peristiwa bersejarah tentang berdirinya Nagara Indonesia. Mulai dari era kolonialisme Jepang dan Belanda yang mencabik-cabik serta mengyesap darah masyarakat pribumi, era wahabisme, yaitu paham puritan yang ingin mencerabut tradisi lokal dari akarnya.

Lantas era komunisme yang menjelma menjadi ancaman serius bagi indonesia yang baru saja menghirup udara kemerdekaan dan masa OrdeLlama dimana disintegrasi bangsa bermunculan. Tidak sedikit terjadi konflik idiologis yang berpotensi memecahbelah persatuan Indonesia, misalnya pemberontakan PKI Madiun (1948 dan 1965), pemberontakan DI/TII Jawa barat (1948-1961), pemberontakan PRRI di Sumatra Barat dan Permesta di Sulawesi tahun 1950-an.

BACA JUGA: Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

Hebatnya, dalam setiap momen bersejarah tersebut KH. Wahab Hasbullah selalu tampil menjadi playmaker. Keterlibatan Kiai Wahab dalam setiap proses historis di atas membuatnya dikenal bukan hanya sebagai kiai (ulama), tetapi juga sebagai aktivis pergerakan, dan politikus papan atas.

Kontrisbusi pertama KH. Wahab Hasbullah terhadap praktik kolonialisme dapat dilihat dari pandangan beliau yang mengatakan bahwa kolonialisme termasuk tindakan ghasab yaitu upaya menguasai hak orang lain tanpa hak (al-istîlâ’ ‘ala haqq al-ghair bi lâ haqq).

Untuk merebut kembali hak yang telah dirampas tersebut, Kiai Wahab berupaya membangun kesadaran nasional dengan meniupkan spirit keagamaan di dalamnya melalui slogan hubb al-watan min al-îmân (cinta tanah air adalah manifestasi iman).

KH Wahab Hasbullah
Mbah Wahab bersama KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Bisri Syansuri. (Foto: suaranahdliyin.com)0

Kedua, menjelang akhir tahun 1950, gerakan separatis-radikal baik berbasis agama ataupun sekulerisme muncul sebagai ancaman keamanan nasional. Kiai Wahab dengan lantang menolak segala bentuk radikalisme, baik radikalisme agama ataupun radikalisme sekuler.

Menurutnya, radikalisme agama dapat mencederai kemaslahatan berbangsa dan bernegara, sedangkan radikalisme sekuler dapat mencederai kemaslahatan agama. Karena menurut Mbah Wahab Tindakan seorang imam/pemimpin atas komunitas yang dipimpinnya harus didasarkan pada pertimbangan maslahat (t’arruf al-imâm ‘ala al-ra‘iyyah manúttun bi al-maslahah). Tulis Miftakhul dalam jurnal “Pemikiran Mbah Wahab Hasbulah Perspektif Fikih”, halaman 191.

Ketiga, memelihara budaya lokal. Gerakan Mbah Wahab tersebut dapat dilihat ketika situasi bangsa Indonesia yang sedang dijajah oleh Belanda, dimana pengaruh paham Wahabi mulai masuk ke Indonesia dengan kedok gerakan pembaruan Islam.

Sebagai respon dari Gerakan wahabisme mbah Wahab melawanya dengan kaidah (al-‘adat muhakkamah), bahwa kebiasan lokal selama tidak menyimpang dari prinsip syariat bisa diakomodir sebagai salah satu sumber inspirasi hukum.

BACA JUGA: 40 Kata-kata Bijak Tokoh Islam

Menurutnya menjadi muslim yang baik tidak harus menanggalkan tradisi. Beberapa pemikiran Kiai Wahab tentang mengabungan budaya local misalnya, tentang konsep “politik keris-keras”, “persatuan kusiriyah”, “halal bi halal”, “diplomasi cancut taliwondo”, dan “sosialisme Indonesia” menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang kuat dalam menjaga tradisi sehingga memiliki pemikiran yang indigenos, khas Nusantara. Begitu tulis Miftakhul Arif dalam jurnal yang sama halaman 205.

Corak pemikiran serta pengambilan keputusan Mbah Wahab pada konteks kenegaraan semuanya dilandasi oleh pemikiran fiqih. Spirit keilmuan agama yang moderat, nyatanya berhasil menciptkan peradadaban yang maha dahsyat tanpa melukai ataupun menghardik sesama putra bangsa.

Semoga semangat ini dapat diteruskan oleh warga Nahdiyyin serta menegaskan bahwa ilmu agama tidak hanya menyoal boleh/tidak namun sebagai lokomotif untuk mebawa dunia menuju peradaban yang maju, harmonis dan beradab. []

Tags: KH. Wahab HasbullahMbah Wahab
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Publik Figur Muslim di Jepang

Next Post

Ilmu, Hikmah dan Laku Perbuatan

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid 1 KH Wahab Hasbullah

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

10 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 KH Wahab Hasbullah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.