• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Sifat-Sifat Orang Yahudi

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Sifat-Sifat Orang Yahudi

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

AL-QURAN sudah menerangkan tentang sifat-sifat orang Yahudi. Dalam lanjutan Surah Al-Ma’idah (5) ayat 41, Allah menjelaskan tentang sifat-sifat orang Yahudi. Di antara sifat-sifat orang Yahudi yang disebutkan di dalam ayat tersebut adalah:

سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ

“Yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong”

Mereka sangat suka sekali mendengarkan tentang kedustaan-kedustaan dari orang-orang yang benci kepada Nabi ﷺ. Mereka sangat suka jika ada orang yang berkata bahwa Muhammad ﷺ bukanlah nabi. Sebab, mereka tidak suka jika ada nabi yang berasal dari selain Bani Israil. Begitu ada yang berkata bahwa Muhammad ﷺ adalah seorang pendusta, maka mereka merasa sangat senang.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Di antara tafsiran “mereka sangat suka dengan berita-berita bohong” adalah mereka sangat senang ketika mereka berdusta dengan menyatakan bahwa di dalam Taurat tidak ada hukum rajam. Sebagian ulama menafsirkan bahwa setiap kali mereka mendengar ceramah Nabi Muhammad ﷺ, maka mereka mendustakannya.
Mereka sengaja mendengar ceramah Nabi hanya untuk mendustakan beliau.

Firman Allah:

سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ

“Yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu.”

BACA JUGA:  Saat Munafikin Menghianati Yahudi Madinah

Di antara sifat-sifat orang Yahudi adalah suka mendengar berita dusta dari orang-orang yang tidak pernah datang kepada Nabi ﷺ, yaitu para pembesar-pembesar Yahudi sekaligus ulama-ulama Su’ (jahat) dari kalangan Yahudi.

Firman Allah:

يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ

“Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya”

Pekerjaan mereka adalah suka mengubah tafsiran Taurat. Mereka sebenarnya sudah mengetahui tempat atau penafsirannya yang benar. Namun, karena mereka mengikuti hawa nafsu, maka mereka pun menafsirkannya dengan penafsiran yang melenceng. Mereka tahu syariat hukum rajam dalam Taurat. Namun, mereka memalingkan dan menakwilkannya dengan takwil yang tidak benar. Tentu, itu menjadi celaan bagi mereka yang menyimpangkan tafsir Taurat setelah mereka mengetahui penafsirannya yang benar.

Firman Allah:

يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗ

“Jika ini (yang sudah diubah) yang diberikan kepadamu terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah”

Ketika terjadi perzinaan di antara orang Yahudi, sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Pergilah kepada Muhammad dan tanyakan kepadanya, jika ternyata hukuman bagi pezina menurut Muhammad lebih ringan dari rajam, maka terimalah. Namun, jika dia memberikan hukum lain yang sama dengan najam, maka waspadalah!”

Firman Allah:

وَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Siapa yang dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar “.

Jika Allah tidak memberikan hidayah kepada suatu kaum, maka siapa pun tidak akan mampu sedikit pun memberikan hidayah kepada mereka. Bahkan, Nabi ﷺ sekalipun. Allah mematikan hati mereka karena mereka telah mengetahui kebenaran, lalu sengaja memalingkannya. Adapun Nabi ﷺ maka sangat ingin mereka mendapatkan hidayah sehingga beliau ﷺ pun mendakwahi mereka.

Bahkan, sebagian ulama menyebutkan bahwa pada saat pertama kali tiba di Madinah, Nabi ﷺ ingin bersepakat dengan mereka. Beliau pernah shalat menghadap arah Baitul Maqdis, yang ketika itu merupakan kiblat pertama, meskipun Rasulullah pun ingin shalat menghadap Ka’bah. Ada pula puasa kaum Muslimin yang mirip dengan puasa mereka. Nabi ﷺ ingin hal-hal yang menjadi kesepakatan dengan mereka, termasuk dalam masalah ibadah, dapat membuat mereka memeluk agama Islam.

Namun ternyata, mereka adalah kaum yang buruk yang suka mengubah-ubah ayat-ayat Allah sehingga Allah berfirman:

وَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ

“Siapa yang dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikitpun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya)”

Demikianlah, Jika Allah telah menakdirkan sesuatu terhadap suatu kaum, maka Nabi ﷺ pun tidak akan mampu memberikan hidayah bagi mereka.

BACA JUGA: Yahudi, Ditetapkan Sebagai Bangsa yang Kebingungan di Muka Bumi

Abu Thalib, yang merupakan paman Nabi ﷺ pun tidak mendapatkan hidayah. Rasulullah ﷺ telah menasihati dan mendakwahinya berulang-ulang, sementara Abu Thalib juga sangat sayang kepada beliau, bahkan rela mati-matian membela Nabi ﷺ. Hingga menjelang wafatnya, Nabi ﷺ tetap mendakwahi Abu Thalib. Namun karena Abu Thalib tidak ingin dipermalukan oleh kaumnya, akhirnya dia tetap tidak mau masuk Islam.

Karena itu, benarlah bahwa kita hanya mampu berusaha. Namun, jika Allah sudah menghendaki fitnah kepada seseorang, kita tidak akan mampu menolongnya sedikit pun.

Firman Allah:

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

“Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar”.

Nabi menginginkan semua orang munafik dan Yahudi untuk memeluk agama Islam disebabkan kelembutan hati beliau. Karena itu, orang munafik yang menampakkan kemunafikannya dan orang Yahudi yang bersikeras dalam kekufurannya itu menyebabkan Nabi ﷺ bersedih. Ini menunjukkan bagaimana mulianya akhlak Nabi ketika berdakwah. Beliau berdakwah dengan penuh rasa harapan agar mereka mendapatkan hidayah sehingga,.ketika mereka semakin membangkang, beliau pun menjadi sedih.

Hendaknya para da’i bisa mencontoh Nabi ﷺ dalam hal ini, yaitu berdakwah dengan semangat dan harapan yang tinggi agar audiens bisa mendapatkan hidayah, bukan hanya sekadar berdakwah dalam rangka sekadar menegakkan hujjah (argumentasi). Seseorang yang berdakwah dengan penuh harapan agar audiens mendapatkan hidayah maka ia akan berusaha berdakwah dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Berbeda dengan seseorang yang berdakwah hanya sekadar bertujuan menegakkan hujjah, betapa sering ia tidak memedulikan metode dakwah yang terbaik.

Sebagaimana kondisi orang-orang Yahudi yang memiliki sebab keimanan yang tinggi (yaitu disebutkannya Nabi ﷺ di Taurat tetapi mereka tetap tidak beriman) maka demikian pula halnya dengan orang-orang munafik. Mereka melihat nabi dan akhlak beliau secara langsung. Mereka tahu bahasa Arab, mendengarkan ceramah beliau, mengikuti perang bersama beliau, bahkan juga menyaksikan mukjizat-mukjizat beliau. Namun, jika Allah tidak memberikan hidayah kepada mereka, Nabi tidak mampu memberikan hidayah sedikit pun kepada mereka.

Ayat ini menunjukkan pentingnya memerhatikan hati kita. Kalangan Yahudi dan munafik adalah orang-orang yang tidak ingin disucikan hatinya. Allah berfirman tentang hati orang-orang munafik, sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 10:

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ

“Dalam hati mereka ada penyakit.”

BACA JUGA: Gejolak Dunia, Tanda Awal Kehancuran Yahudi Israel?

Diriwayatkan bahwa ada sebagian Yahudi datang dan berkata kepada Ibnu Abbas atau Ibnu Mas’ud, “Kami adalah orang-orang yang khusyuk di dalam shalat kami”. Maka, beliau berkata, “Untuk apa setan menggoda hati yang telah rusak?”

Orang-orang kafir bisa jadi tidak digoda lebih lanjut oleh setan karena toh mereka telah berkubang dalam kesyirikan dan kekufuran. Yang terus digoda oleh setan adalah orang-orang Islam dan bertauhid. Allah tidak ingin menyucikan hati-hati orang Yahudi dan munafik karena mereka telah tahu kebenaran, tetapi sengaja menyimpangkannya.

Para ulama mengingatkan kita untuk senantiasa berhati-hati karena ada ahli bid’ah dan sebagian ulama sesat yang mengetahui makna yang benar dari ayat tertentu, tetapi sengaja dipalingkan maknanya karena tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka. Perbuatan mereka semacam ini memiliki kemiripan dengan perbuatan orang-orang Yahudi, yang mereka telah tahu kebenaran, tetapi sengaja menyimpannya sesuai keinginan mereka.[]

SUMBER: TAFSIR AT-TAYSIR SURAH AL-MA’IDAH | PUSAT STUDI QURAN

Tags: israelPusat Studi QuranSifat-Sifat Orang Yahudiyahudi
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Ciri Orang yang Ikhlas

Next Post

4 Jenis Manusia Mengingat Kematian

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

10 Juli 2025
Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

9 Juli 2025
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Yahudi

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – Bahaya Tasyabuh dengan Tradisi Non-Muslim

Oleh Sodikin
27 Desember 2019
0
Ilustrasi. Foto: Tribun

Dengan pengetahuan kita tentang bahaya Tasyabbuh, akan menyadarkan kita pentingnya membangun rasa percaya diri sebagi seorang muslim

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.