• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Tanya Jawab

Shalat tapi Arah Kiblatnya Melenceng, Bagaimana?

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Tanya Jawab
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
iman, shalat

Ilustrasi. Foto: Astro Awani

0
BAGIKAN

TANYA: Masjid kami, arah kiblatnya berbeda dengan yang di kompas. Sedangkan teman saya yang rumahnya di bawah dekat saya, dia mengikuti kompas. Harus ikut yang mana arah kiblatnya? Arah yang di kompas atau tetap sama dengan di masjid?

 

JAWAB: Fenomena tentang kritisi arah kiblat yang tidak pas ini sudah muncul sejak zaman dulu. Hanya saja di Indonesia ia menjadi satu topik yang baru muncul beberapa dekade silam.

Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hanbali yang lahir pada tahun 736H, telah memperingatkan kita dari fenomena ini. Beliau berkata di dalam salah satu karya beliau:

ArtikelTerkait

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

BACA JUGA: Meludah ke Arah Kiblat, Kenapa Tidak Boleh?

فعلم تأثير النجوم باطل محرم. والعمل بمقتضاه كالتقرب إلى النجوم وتقريب القرابين لها كفر وأما علم التسيير فإذا تعلم منه ما يحتاج إليه للإهتداء ومعرفة القبلة والطرق كان جائزاً عند الجمهور وما زاد عليه فلا حاجة إليه وهو يشغل عما هو أهم منه. وربما أدى التدقيق فيه إلى إساءة الظن بمحاريب المسلمين في أمصارهم كما وقع ذلك كثيراً من أهل هذا العلم قديماً وحديثاً وذلك يفضي إلى اعتقاد خطأ الصحابة والتابعين في صلاتهم في كثير من الأمصار وهو باطل.

“Maka ilmu ta’tsir nujum (meyakini bahwa bintang memiliki pengaruh-pent) adalah ilmu yang batil lagi haram. Sehingga melakukan konsekwensi ilmu ini berupa mendekatkan diri kepada bintang, memberikan persembahan kepadanya adalah kekufuran.

Adapun ilmu taisir (bintang hanya menjadi sarana untuk memudahkan-pent), jika engkau mempelajari apa yang dibutuhkan darinya dalam rangka untuk mencari arah, mengetahui kiblat dan mengetahui jalan, maka ini boleh menurut mayoritas para ulama.

Ilmu falak, yang digunakan lebih dari itu, maka tidak ada kebutuhan dan termasuk sesuatu yang menyibukkan. Terkadang terlalu merinci memelajari hal itu bisa menggiring seseorang kepada perbuatan buruk sangka terhadap mihrab-mihrab kaum muslimin (menuduh kiblatnya tidak pas -pent) di negeri-negeri kaum muslimin.

Sebagaimana hal ini sering terjadi pada diri orang yang mempelajari ilmu falak sejak dulu hingga kini. Yang demikian menyebabkan munculnya keyakinan bahwa para sahabat telah keliru di dalam shalatnya demikian pula tabiin di berbagai negeri dan ini adalah kebatilan.” (Bayan Fadhlu Ilmis Salaf Alal Khalaf : 2 oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali).

Dan beberapa waktu yang lalu kami mendapatkan informasi via internet bahwa kiblat masjid Nabawi pun tidak persis alias tidak menghadap tepat ke arah kiblat.

Kritisi arah kiblat yang sudah terjadi di zaman Ibnu Rajab Al-Hanbali yang dilakukan oleh para ahli ilmu falak. Di hari ini sudah menyentuh Masjid Nabawi. Sebuah kekhawatiran yang dinyatakan oleh seorang Imam Sunnah di masa silam menjadi kenyataan di hari ini.

Lantas bagaimana sebenarnya aturan syariat berkenaan dengan masalah ini. Imam Ibnu Baz menyatakan :

إذا كان الانحراف يسيراً والجهة جهة الغرب جهة القبلة فلا يضر الانحراف اليسير يعفى عنه عند أهل العلم، لقول النبي – صلى الله عليه وسلم -: (ما بين المشرق والمغرب قبلة، يقوله في حق أهل المدينة ونحوهم، وهكذا في الشرق ما بين الجنوب والشمال قبلة, وهكذا في الغرب فما بين الجنوب والشمال قبلة فالمقصود أن الانحراف اليسير الميل اليسير الذي لا يخرجه عن الجهة هذا يعفى عنه، أما إذا انحرف إلى جهة أخرى هذا الذي لا يعفى عنه، أما الانحراف اليسير فيعفى عنه، وتوسيط الإمام هو السنة، أن يكون الإمام وسط هو السنة، فإذا كان المحراب غير متوسط, فالمشروع أن يوسطوه وينقلوه إلى وسط المسجد لا إلى جهة أبعد عن الوسط، فيكون الجماعة عنه على حد سواء، فإذا كان الصف ثلاثين يكون عن يمينه خمسة عشر وعن شماله خمسة عشر، متوسطة هذا هو السنة وهذا هو المشروع.

“Apabila melencengnya ini sedikit dan arahnya masih mengarah ke Barat, ke arah kiblat, maka ini tidak mengapa dan dimaafkan menurut para ahli ilmu, berdasarkan sabda nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam:

‘Apa yang ada di antara Timur dan Barat adalah kiblat’.

Beliau menyatakan hal ini untuk penduduk Madinah dan sekitarnya. Demikian pula yang kiblatnya mengarah ke Timur, maka antara Utara dan Selatan adalah kiblat. Demikian pula yang kiblatnya mengarah ke Barat (termasuk Indonesia -pent), maka antara Utara dan Selatan adalah kiblat.

Maknanya melenceng sedikit atau menyimpang sedikit dari arah kiblat yang tidak sampai keluar dari arah kiblat maka dimaafkan.

Adapun jika melencengnya sampai mengarah ke arah yang lain, maka ini tidak dimaafkan, adapun jika melencengnya sedikit maka dimaafkan.

BACA JUGA: Orang Yahudi dan Pendapatnya tentang Arah Kiblat

Dan memosisikan imam di bagian tengah adalah sunnah. Jika mihrabnya (pengimaman) tidak center, maka yang disyariatkan adalah memindahkan mihrab di tengah masjid, bukan diposisikan yang jauh dari posisi center. Sehingga jamaah shalat itu sama dan seimbang (antara kiri dan kanan -pent)

Apabila jumlah jamaah tiga puluh orang, maka lima belas orang di sisi kanan imam, lima belas orang lagi di sisi kiri imam. Jadi jamaahnya center ini yang sunnah dan ini yang disyariatkan.” (Fatawa Syaikh Bin Baz no. 5887).

Saran kami kepadanya penanya jika kemiringan atau melencengnya arah kiblat hanya sedikit tidak sampai membuat jamah shalat menghadap ke arah lain (Utara atau Selatan), maka tidak perlu dirubah lokasi mimbar dan mihrabnya, apalagi jika sampai menyebabkan shaf nya menjadi tidak center.

Karena yang demikian dimaafkan insyaAllah berdasarkan sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang telah kami nukilkan di atas. Wallahu alam. []

SUMBER: BIMBINGAN ISLAM

Tags: kiblatMasjidMelencengShalat
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

6 Bahan Alami Ini Bantu Obati Sariawan Anak

Next Post

Manfaat Pengobatan Thibbun Nabawi

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Kerja

Apa Hukum Memalsukan Absen di Tempat Kerja?

9 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

25 Pertanyaan tentang Dosa Besar

2 Juli 2025
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

11 Juni 2025
Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

29 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.