• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 29 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Sepenggal Kisah Zainab binti Muhammad

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Halimah As-Saadiah, Nama Istri Nabi Muhammad, Ciri-Ciri Wanita Penghuni Surga, Gadis Cantik

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

 

ZAINAB lahir ketika Nabi ﷺ berusia 30 tahun, sepuluh tahun sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Ia menikah dengan keponakan Nabi ﷺ sendiri yang bernama Abul Ash bin Rabi.

Zainab memeluk Islam ketika ayahnya diangkat sebagai Rasul dan mengemban Risalah Islam, tetapi suaminya tetap dalam kekafiran. Zainab tidak dapat menyertai Nabi SAW dan kaum muslimin lainnya berhijrah ke Madinah karena ia dalam penguasaan keluarga suaminya.

Ketika terjadi perang Badar, suami Zainab, Abul Ash berperang di pihak kaum kafir Quraisy. Dalam pertempuran ini ia tertawan.

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

BACA JUGA: Saat Zainab binti Muhammad Bersatu Kembali dengan Suaminya

Setelah Nabi mengumumkan tawanan perang Badar dapat ditebus oleh keluarganya, Zainab mengirimkan uang dan perhiasan untuk menebus suaminya.

Ketika perhiasan ini sampai ke tangan Nabi ﷺ, beliau mengenali bahwa perhiasan ini adalah pemberian Khadijah kepada Zainab, beliau jadi teringat dengan istri tercintanya ini dan keadaan putrinya, beliau jadi sedih.

Akhirnya Nabi SAW bermusyawarah dengan para sahabatnya, dan diputuskan untuk membebaskan Abul Ash tanpa tebusan. Uang dan perhiasan tersebut dikembalikan kepada Zainab, tetapi disyaratkan kepada Abul Ash untuk membawa istrinya tersebut ke Madinah jika ia telah sampai kembali di Makkah.

Abul Ash menyetujui perjanjian ini, maka Nabi ﷺ mengirimkan dua orang untuk menjemput putrinya tersebut di luar kota Makkah, di suatu perkampungan bernama Ya’juj. Mereka ini adalah Zaid bin Haritsah dan salah seorang sahabat Anshar. Mereka diminta untuk menemani Zainab sampai ke Madinah.

Sesuai janjinya, setelah sampai di Makkah ia mengantarkan Zainab menemui dua utusan Nabi SAW yang menunggu di luar kota Makkah. Adik Abul Ash, Kinanah bin Rabi mengantarkan seekor unta, yang kemudian dinaiki Zainab.

Kinanah sendiri ikut rombongan ke Madinah. Ketika kepergian Zainab ini diketahui oleh kaum Quraisy, mereka sangat marah, mereka mengirimkan satu pasukan untuk menggagalkannya.

Ketika pasukan Quraisy itu telah dekat, salah seorang dari mereka, Habar bin Aswad, yang sebenarnya masih keponakan Zainab, melemparkan tombaknya dan mengenai Zainab, sehingga ia jatuh dari untanya.

Advertisements

Zainab yang saat itu sedang hamil, mengalami keguguran. Melihat keadaan ini, Kinanah sesumbar akan melakukan perlawanan dengan panah-panah dan pedangnya. Pasukan Quraisy ini jadi keder juga, mereka tahu benar keahlian Kinanah dalam memanah dan kemampuannya memainkan pedang.

Akhirnya salah seorang anggota pasukan lainnya, Abu Sufyan membujuk Kinanah agar kembali dahulu ke Makkah, dan setelah suasana tenang, satu dua hari kemudian hendaknya ia membawa putri Nabi SAW secara sembunyi-sembunyi ke Madinah. Usul ini diterima baik oleh Kinanah.

Zainab akhirnya berhasil hijrah ke Madinah dengan diantar Kinanah, tetapi dalam keadaan sakit parah akibat terkena tombak, jatuh dari unta dan keguguran. Ia terus menderita dengan luka-lukanya ini selama beberapa tahun sampai akhirnya wafat pada tahun 8 Hijriah.

Nabi ﷺ sendiri yang menurunkan dan menguburkan jenazahnya dalam keadaan yang sangat sedih.

BACA JUGA: Seorang Wanita Anshar dan Zainab, Ya Rasulullah!

Setelah selesai penguburan, tampak wajah Nabi ﷺ berseri-seri. Parasahabat menjadi keheranan dan menanyakan perubahan wajah beliau tersebut.

Nabi ﷺ berkata, “Saya sangat khawatir atas kelemahan Zainab, dan saya berdoa agar Allah meluaskan kuburnya dan membebaskannya dari siksa kubur, dan Allah mengabulkan doaku.”

Suami Zainab, Abul Ash bin Rabi datang ke Madinah pada tahun 6 atau 7 hijriah, kemudian memeluk Islam. Nabi SAW mengembalikan Zainab kepadanya, karena sebelumnya mereka belum bercerai.

Dari pernikahannya ini ia mempunyai dua orang anak, yaitu Ali bin Abul Ash dan Umamah binti Abul Ash. []

 

Tags: zainab binti muhammad
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bermadzhab Berarti Fanatik Buta?

Next Post

IslamposAid Salurkan Nasi Kotak Jumat di Masjid Jami Al-Muttaqin, Bogor

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
syekh nawawi, nawawi

Inilah Sosok Ulama Besar Syekh Nawawi Al-Bantani

16 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

suami istri bosan berhubungan intim, jima'

7 Dampak Medis dan Psikologis Jika Suami Istri Lama Tidak Berjima’

Oleh Yudi
29 Mei 2025
0

Perilaku Aneh, Overthinking

KUIS: Apakah Saya Orang Overthinking?

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

suami

Wahai Para Suami, Ingatlah Ini … Jika Engkau Perlakukan Istrimu dengan Kasih Sayang

Oleh Dini Koswarini
29 Mei 2025
0

Adab Melepas Pakaian, Anjing

Apa Hukum Pakaian yang Terkena Air Liur Anjing, dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Oleh Saad Saefullah
29 Mei 2025
0

Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0

Terpopuler

Apakah Sering Minum Kopi Bisa Merusak Ginjal?

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0
Akibat Menahan Buang Air Kecil, Tempat Kerja, Kopi

Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak, karena tergantung pada jumlah konsumsi,kopi kondisi kesehatan individu, dan gaya hidup secara keseluruhan.

Lihat LebihDetails

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Penyebab Perempuan Terkena Kista di Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0
kista

Namun, pada usia mendekati menopause, risiko kista berubah menjadi jenis yang lebih kompleks dan berpotensi ganas juga meningkat.

Lihat LebihDetails

Mengapa Orang Munafik Sulit Bangun Shubuh?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Orang munafik akan berat untuk mendapatkan waktu shubuh. Kenapa?

Lihat LebihDetails

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0
10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, hari yang sangat mulia di mana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.