• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Segenggam Maaf Hamka untuk Yamin

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
dakwah buya hamka

Foto: Radar Pekanbaru

8.1k
BAGIKAN

Oleh: Rizki Lesus
Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa (JIB)

Tatapannya begitu tenang. Tak ada rasa benci di sana. Tak ada dendam. Hamka benar-benar menjalani kehidupan dengan lapang dada. Sebelum wafatnya Soekarno (baca tulisan Buya Hamka, Ketika Air Tuba dibalas Air Susu), seorang tokoh Bangsa, Mohammad Yamin sempat berseteru dengan Hamka. Hal ini bermula dari gaung Hamka digedung konstituante Bandung, yang menyerukan agar Indonesia berdasarkan dengan Islam.

Masyumi sebagai pimpinannya, mengajukan dasar negara berdasarkan Islam. “..Bila negara kita ini mengambil dasar negara berdasarkan Pancasila, sama saja kita menuju jalan ke neraka … “ lantang Hamka dengan tegas. Walau akhirnya, Hamka menerima Pancasila dengan tafsiran bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah Allah, dan karena-Nya, berkat rahmat-Nya, Indonesia dapat merdeka hingga saat ini.

Tentu saja para hadirin dalam sidang paripurna Konstituante itu terkejut mendengar pernyataan Hamka. Mr. Moh. Yamin sebagai seorang anggota Konstituante turut terkejut atas pernyataan sang Buya. Yamin tidak saja marah, berlanjut menjadi benci. Moh Yamin tidak dapat menahan kebencian- nya baik bertemu dalam acara resmi, seminar kebudayaan dan sama-sama menghadiri sidang Konstituante, kebencian itu tetap tak dapat dihilangkannya.

ArtikelTerkait

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

Saat di rumah, Hamka kedatangan tamu Buya KH. Isa Anshari. Ulama sekampung dengan kampung Hamka, Maninjau, beliau sudah lama bermukim di Kota Bandung Dalam acara makan siang, Buya KH. Isa Anshari bertanya kepada Hamka, “Apa masih tetap Yamin bersitegang dengan Hamka ?”

Sang Buya menjawab, “Rupanya bukan saja wajahnya yang diperlihatkan kebenciannya kepada saya, hati nuraninya pun ikut membenci saya.”

Bertahun-tahun setelah dekrit di mana Soekarno kemudian membubarkan Konstituante, parlemen dan menetapkan UUD ’45 dan Pancasila yang dijiwai Piagam Jakarta sebagai dasar negara, terjadi peristiwa yang luar biasa.

Tahun 1962; Mr. Moh. Yamin jatuh sakit parah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, RSPAD. Telepon berdering di Kebayoran. Suara Menteri Chairul Shaleh dari balik telepon membujuk Hamka agar Hamka dapat menemui Moh. Yamin yang sedang di Rumah Sakit. Tentu saja, Hamka dengan senang menyambut seruan itu.

“Buya, saya membawa pesan dari Bapak Yamin. Beliau sakit sangat parah. Sudah berhari-hari dirawat. Saya sengaja datang menemui Buya. Ada pesan dari Pak Yamin, mungkin merupakan pesan terakhir. “ “Apa pesannya?” tanya Hamka.

“Pak Yamin berpesan agar saya menjemput Buya ke rumah sakit. Beliau ingin menjelang ajalnya, Buya dapat mendampinginya, sekarang Pak Yamin dalam sekarat.” Sang Buya agak tercengang mendengar pesan Pak Yamin itu. Teringat kembali sikap bermusuhan dan membencinya.

“Apalagi pesan Pak Yamin?” Kembali Hamka bertanya kepada menteri yang ditugaskan Pak Yamin itu. “Begini Buya, yang sangat merisaukan pak Yamin, beliau ingin bila wafat dapat dimakamkan di kampung halamannya yang telah lama tidak dikunjungi. Beliau sangat khawatir masyarakat Talawi tidak berkenan menerima jenazahnya. Ketika terjadi pergolakan di Sumatara Barat, Pak Yamin turut mengutuk aksi pemisah-an wilayah dari NKRI. Beliau mengharapkan sekali Hamka bisa menemaninya sampai ke dekat liang lahatnya.”

Sang Buya termenung. Banyak pengalaman pahit yang dirasa oleh ayah selama beberapa tahun ini dengan tokoh yang mengaku wajahnya mirip dengan Patih Majapahit Gajah Mada itu. ”Kalau begitu mari bawa saya ke RSPAD menemui beliau.”

Sore itu juga langkah kaki Buya tak tertahankan, menuju lorong VIP Rumah Sakit. Dibukanya pintu itu. Seorang tengah berbaring lemah. Begitu hati ini bergetar. Selang-selang tersambung dengan tubuh Pak Yamin. Belalai-belai alat kedokteran begitu berseliweran. Ingin rasanya mata ini menangis melihatnya, wajah yang begitu lemah. Dijabatnya tangan Yamin, dan dikecup keningnya, tokoh yang selam ini membencinya.

” Terima kasih Buya sudi datang.” Lirihnya sangat lemah. Dari kedua kelopak matanya tampak air mata menggenangi matanya. “Dampingi saya,” bisiknya lagi. Tangan Hamka masih terus digenggamnya. Air mata mereka berkumpul di sudut matanya. Dibisikkanya kalam Ilahi, Al Fatihan dengan lembut oleh Hamka. Kalimat tauhid yang berulang-ulang dibisikkan, La ilaha illallah Muhammadan Rasalullah.

Sudah lama sekali..lama..kalimat ini, tak terlafal. Begitu lemah, suara itu mengikuti gerak bibir Hamka. Berulang-ulang, kalimat tauhid itu terlafal. Genggaman tangan itu semakin kuat. Suaranya tak terdengar lagi. Hanya isyarat genggamanan mengyat. Terakhirkali, Hamka membisikkan kalimat “tiada Tuhan selain Allah” ke telinganya. Tidak ada respon. Hamka merasa genggaman Pak Yamin mengendur dan terasa dingin dan terlepas dari genggaman ayah.

Seorang dokter datang memeriksa. Dokter itu memberitahu Pak Yamin sudah tidak ada lagi. “Innalillahi wa inna lillaihi rajiun.”Tokoh yang bertahun-tahun sangat membenci Hamka, diakhir hayatnya meninggal dunia sambil bergenggaman tangan dengan sang Buya.

Sungguh,tak ada yang begitu terkenang kecuali dengan akhlak sang Buya. Senyumnya, kelembutannya, ketegasannya dalam hal akidah. Jiwa maafnya yang selalu terbuka, terlapang. Salam takjim untuk Buya Hamka Rahimahullah. Semoga Allah merahmatimu wahai Buya. []

Tags: buya hamkaYamin
Share8137SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Krisis Listrik Gaza Kali Ini Terparah Sepanjang Masa

Next Post

Kisah Kakek Penjual Amplop

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

sykes-picot

Apa Itu Konspirasi Sykes-Picot: Awal Perpecahan Dunia Islam?

25 Juni 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Siapa Muawiyah bin Abi Sufyan, Pendiri Kekhalifahan Umayyah?

28 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Hamka

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.