• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 21 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Dunia Ghaib

Sama-Sama Diperintahkan Menyembah Allah, Inilah Kisah Jin yang Diceritakan dalam Alquran

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Dunia Ghaib
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
negeri yang pernah disinggahi Nabi , fakta nabi adam, asal usul Saba, kisah teladan sahabat, Sosok yang Mirip dengan Rasulullah, kisah nabi Isa dalam Alquran, gurun,

Ilustrasi. Foto: WallMonkeys

0
BAGIKAN

DALAM QS Adz Dzariyat ayat 56, Allah berfirman:

“tidak lah Aku mencipakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Adz Dzariyat: 56)

Demikianlah kebenarannya. Manusia diperintahkan untuk menyembah Allah dan perintah itu juga berlaku terhadap bangsa jin. Jin juga diperintahkan untuk menyembah Allah. Tak heran, ada pula jin yang dikenal sebagai jin muslim dan jin kafir.

Para jin ini terbagi dua, yakni jin kafir dan jin yang Islam (mukmin). Jin yang beriman akan ditempatkan di surga, sedangkan jin kafir akan ditempatkan di neraka. Sementara itu, Rasulullah SAW menggambarkan, para jin itu terbagi tiga golongan, yakni golongan yang bisa terbang di udara, golongan ular dan anjing, serta golongan yang bermukim dan hidup berpindah-pindah. 

ArtikelTerkait

Saat Malaikat dan Iblis Diperintah Sujud pada Adam

Benarkah Darah Haid Jadi Makanan Jin?

Benarkah Iblis dulunya Pernah Jadi Malaikat?

3 Ikatan Setan

Sebagaimana manusia dan hewan, para jin ini juga makan dan minum, menikah, dan beranak, serta mati. Menurut Syekh Abdul Mun’im Ibrahim, para jin ini adalah penghuni dunia yang hidup di tempat-tempat sepi dari manusia dan di padang pasir. Di antara para jin itu, ada yang hidup di pulau-pulau di tengah laut, di tempat sampah, dan di tempat rusak, sementara di antara mereka ada yang hidup bersama manusia. Jin memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia seperti terbang, naik ke langit, dan mendengar apa yang tidak bisa didengar oleh manusia. Mereka juga melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh manusia. 

BACA JUGA: Jin Ketahui Perkara Gaib?

Adapun terkait keislaman dan keimanan jin, Allah SWT berfirman dalam Quran surat al-Jin [72] ayat 1-2 dan al-Ahqaaf [46] : 29-32.

“Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Alquran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorang pun dengan Tuhan kami.” (QS al-Jin [72]: 1-2).

“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan-(nya) lalu mereka berkata: ‘Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).’ Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: ‘Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.'” (QS al-Ahqaaf [46]: 29-32).

Syekh Abdul Mun’im Ibrahim dalam bukunya, Ma Qabla Khalqi Adam dan telah diterjemahkan dengan judul Adakah Makhluk Sebelum Adam? Menyingkap Misteri Awal Kehidupan, menyebutkan, jin termasuk di antara makhluk Allah yang telah diciptakan dengan kewajiban menjalankan syariat-Nya. Dalam Alquran ditegaskan: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (QS adz-Dzaariyat [51]: 56).

Allah menciptakan jin dari api yang menyala (marij), dan ia adalah ujung api yang berkobar. Marij adalah kobaran api yang bercampur dengan api hitam (sangat panas, as-samuum). Lihat al-Hijr [15]: 27, ar-Rahman [55]: 15.

Dalam Syaamil Al-Qur’an disebutkan keislaman para jin ini dan diabadikannya kisah mereka itu dalam Alquran (QS 46: 29-32, dan QS 72: 1-2) sebagai bentuk penghinaan dan celaan terhadap kaum Quraisy dan bangsa Arab yang terlalu lambat dalam mengimani risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ayat ini juga menunjukkan kepada umat manusia bahwa jin yang diciptakan Allah dari api pun bisa menerima kebenaran Alquran dan Islam. Sementara itu, manusia yang diciptakan Allah dari tanah dan diberi kelebihan berupa akal ternyata belum sepenuhnya menerima Islam. Seharusnya mereka berkaca dari keterangan ayat ini.

Dalam Asbab an-Nuzul disebutkan sebab-sebab diturunkannya surat al-Ahqaaf ayat 29-32. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Mas’ud. Ketika Rasulullah SAW sedang membaca ayat-ayat Alquran, ada beberapa jin (sejumlah riwayat menyebutkan jumlahnya sembilan dan sebagian lain menyebutkan tujuh) yang turut mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah SAW. Kemudian, salah satu dari jin itu mengingatkan teman-temannya, “Diamlah, perhatikan bacaannya.” Sesudah itu mereka kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka pada jalan yang benar.

Sementara itu, mengenai surat al-Jin ayat 1-2, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya sekumpulan jin mendengarkan Rasulullah SAW membaca Alquran ketika sedang mendirikan sholat Subuh bersama para sahabatnya. Kemudian, sesudah sholat, Rasul menceritakan hal itu kepada para sahabatnya mengenai turunnya ayat 1-2 surat al-Jin tersebut.

Ibnu Mas’ud menyatakan, dirinya ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”

Dalam riwayat sahih dijelaskan bahwa golongan jin telah mendengarkan Nabi Muhammad SAW pada saat sedang sholat dengan para sahabatnya dan membaca Alquran dengan lantunan suara yang mendorong para jin bergerak menuju ke haribaan-Nya. Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami hakikat Kalamullah (Alquran), mereka segera bertolak dan bergerak menuju kaumnya untuk memberi kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka pahami dan dengarkan dari Rasulullah SAW.

Dalam kitab Ad-Durur al-Manshur disebutkan bahwa jumlah jin yang datang kepada Rasulullah SAW itu sebanyak tujuh jin. Sementara itu, menurut Ibnu Mas’ud sebagaimana dikutip Syekh Abdul Mun’im Ibrahim, jumlah mereka sebanyak sembilan jin dan salah satu dari jin itu bernama Zauba’ah. Dalam kitab Fath al-Bari bi syarh Shahih al-Bukhari bab Dzikru al-Jin disebutkan pemimpin para jin itu bernama Wirdan. Para jin itu berasal dari Nasibain, yaitu sebuah daerah yang terletak di perbatasan antara Negara Irak dan Syria, yaitu di dekat Mosul.

BACA JUGA: Jin Juga Beribadah bersama Manusia?

Menurut Abdullah ibnu Umar, ayat Alquran yang dibacakan Rasulullah SAW ketika itu adalah surat ar-Rahman [55]. Rasulullah SAW bersabda; “Tidak ada bagiku selain golongan jin yang lebih baik dalam merespons surat ar-Rahman [55] daripada kalian.”

Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa, ya Rasul?” Rasul menjawab, “Ketika aku membaca ayat, maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan, para jin berkata, ‘Wahai Tuhan kami, tidak ada sedikit pun dari nikmat-Mu yang kami dustakan.”‘

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan pada para sahabatnya bagaimana mereka (golongan jin) menafakuri dan mentadaburi (menelaah dan mencerna) ayat-ayat Allah SWT. Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespons pertanyaan Allah, sementara para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut. Para jin lebih respek terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia.

Kendati demikian, diamnya para sahabat dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orang-orang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam.

Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Alquran, surat Jin dan al-Ahqaaf itu memberikan teguran kepada orang-orang kafir Quraisy dan Arab di Makkah yang terlambat merespons keimanan, sementara jin yang bukan berasal dari golongan manusia lebih cepat dalam menerima dan merespons dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW. []

 

Tags: IslamJinMuslim
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Wahyu yang Turun di Bukit Shafa karena Kesedihan Penduduk Madinah

Next Post

Cinta yang Luar Biasa

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

iblis

Saat Malaikat dan Iblis Diperintah Sujud pada Adam

18 Maret 2023
Foto: Unsplash

Benarkah Darah Haid Jadi Makanan Jin?

10 Maret 2023
iblis

Benarkah Iblis dulunya Pernah Jadi Malaikat?

9 Maret 2023
Zikir saat Bangun Tidur, Arti Mimpi Bertemu Nabi, Akibat Tidur Kurang dari 5 Jam Sehari, ikatan setan, Adab Ketika Bermimpi

3 Ikatan Setan

27 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Oleh Haura Nurbani
21 Maret 2023
0

Jika punya utang, kita harus sering-sering melafalkan doa agar dimudahkan bayar utang.

Cara Redam Amarah

Dicontohkan Rasulullah ï·º, Inilah 5 Cara Redam Amarah

Oleh Dini Koswarini
21 Maret 2023
0

Bagi seorang Muslim, cara redam amarah mendapatkan tuntunan dari Rasulullah yang Mulia. Berikut lima di antaranya. 

Cara Atasi Asam Lambung pada Bayi

5 Cara Atasi Asam Lambung pada Bayi

Oleh Dini Koswarini
20 Maret 2023
0

Bayi kena asam lambung? Bisa jadi. Bagaimana, lantas, cara atasi asam lambung pada bayi?

Imam Shalat di Akhir Zaman, Keutamaan Shalat Tahajud, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Umur 40 tahun, Waktu Shalat Fajar, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat, Cara Sujud yang Benar, Tempat Dilarang Shalat, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Cara Sujud yang Benar dalam Shalat, Keutamaan Shalat Tahajud, Fatwa Harian Modern

Fatwa-Fatwa Harian Modern (2) yang Menarik dan Bisa Jadi Ingin Kita Ketahui Sejak Dulu

Oleh Amang Dede
20 Maret 2023
0

Ini adalah kumpulan fatwa harian modern bagian kedua. Semoga bermanfaat.

Terpopuler

Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadan, Bolehkah?

Oleh Eva F Hasan
2 Maret 2023
0
Foto: Sahabat Penaku

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan....

Lihat Lebih

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications