• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Sahabat Nabi dari Kalangan Non-Arab, Siapa aja sih?

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
nama asli Abu Bakar, sahabat nabi menurut kisah tentang etika, kisah hikmah, jumlah sahabat nabi, dakwah nabi, mualaf

Ilustrasi. Foto: SoraNews24

0
BAGIKAN

PENGIKUT Nabi yang paling setia pastinya adalah para sahabat. Kesetiaan mereka kepada Nabi dan ketaatan mereka kepada ajaran Islam tak diragukan lagi.

Para sahabat nabi berasal dari berbagai bangsa dan kaum keturunan yang berbeda-beda. Namun, Islam mempersaudarakan mereka menjadi satu.

Nabi Muhammad berasal dari Bani Hasyim, salah satu suku terkemuka dari Quraisy. Namun, para pengikutnya tak hanya datang dari bangsa Arab atau Quraisy. Sahabat Nabi juga ada yang berasal dari luar jazirah Arab, seperti Persia dan Romawi.

Siapa saja sahabat nabi yang berasal dari kalangan non-Arab?

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

BACA JUGA: Ini Profil Singkat 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

Setidaknya ada 4 nama sahabat dari kalangan non-Arab yang terkenal setia dalam perjuangan bersama Nabi menegakkan Islam. Berikut ini profil singkat mereka:

1 Bilal bin Rabah (Abyssinia)

Bilal adalah salah seorang yang menerima Islam di masa awal. Dia adalah seorang budak dari Abyssinia.

Secara tradisional, orang kulit hitam Afrika adalah orang-orang rendahan di mata orang Arab yang menganggap mereka tidak berharga selain sebagai hiburan dan budak. Maka, ketika Bilal memeluk Islam, tuannya menyiksa dia secara brutal di panas gurun yang terik sampai Abu Bakar, menyelamatkannya dengan membeli kebebasannya.

Nabi menunjuk Bilal sebagai muazin. Azan yang dikumandangkan bilal adalah azan yang lafaznya sama persis dengan azan yang berkumandag hingga kini.

Dalam Islam, Bilal mendapatkan kehormatan khusus sebagai muazin pertama.

Islam menjunjung tinggi persamaan derajat manusia.

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS Al Isra’: 70)

Islam bahakn menetapkan bahwa seorang budak bisa menjadi penguasa!

Nabi memerintahkan dalam sabdanya:

“Patuhi penguasamu bahkan jika dia adalah budak Abyssinian.” (HR Ahmad)

2 Salman Al Farisi (Persia)

Seperti kebanyakan orang di Persia, tempatnya berasal, Salman dibesarkan sebagai seorang Zoroaster yang taat. Namun, setelah bertemu dengan beberapa orang Kristen saat beribadah, dia menerima agama Kristen sebagai ‘sesuatu yang lebih baik’.

Salman kemudian melakukan perjalanan secara ekstensif untuk mencari pengetahuan, dari pelayanan satu bhikkhu terpelajar ke bhikkhu lainnya, sampai yang terakhir berkata:

“Wahai nak! Saya tidak tahu ada orang yang memiliki keyakinan yang sama dengan kita. Namun, waktu kemunculan seorang Nabi sudah dekat. Nabi ini berdasarkan agama Ibrahim.”

Biksu itu kemudian menjelaskan tentang Nabi ini, karakternya dan di mana dia akan muncul. Salman pun hijrah ke Arab, tanah yang disebutkan dalam nubuah itu. Ketika dia mendengar dan bertemu nabi Muhammad SAW, dia langsung mengenalinya dari deskripsi gurunya dan tanpa ragu langsung memeluk Islam.

Salman menjadi terkenal karena ilmunya dan merupakan orang pertama yang menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa lain, Persia.

Suatu ketika, ketika Nabi berada di antara para sahabatnya, kemudian ayat ini diturunkan kepadanya:

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS AL Jumu’ah: 2-3)

Rasulullah SAW kemudian meletakkan tangannya di atas Salman dan berkata, “Bahkan jika Iman berada di dekat (bintang) Pleiades, seseorang dari antara (Persia) ini pasti akan mencapainya.” (Shahih Muslim)

3 Suhaib Ar Rumi (Romawi)

Suhaib dilahirkan dengan hak istimewa di rumah mewah ayahnya, yang merupakan gubernur untuk kaisar Persia. Ketika dia masih kecil, Suhayb ditangkap oleh perampok Bizantium (Romawi) dan dijual sebagai budak di Konstantinopel.

Suhaib akhirnya melarikan diri dari perbudakan dan melarikan diri ke Mekah, tempat suaka yang populer, di mana ia segera menjadi pedagang makmur bernama ‘ar-Rumi’ (orang Romawi), karena bahasa Bizantium dan dialeknya.

Ketika Suhaib mendengar Muhammad SAW berkhotbah, dia langsung yakin akan kebenaran pesannya dan memeluk Islam.

Seperti semua Muslim awal, Suhaib dianiaya oleh para penyembah berhala di Mekah. Jadi, dia menukar semua hartanya dengan imbalan perjalanan yang aman untuk bergabung dengan Nabi di Madinah.

Nabi gembira melihat Suhaib dan menyapanya tiga kali:

“Dagang Anda telah membuahkan hasil, wahai Suhaib! Perdaganganmu membuahkan hasil!”

Allah telah mengabarkan apa yang dilakukan Suhaib kepada Nabi.

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS Al Baqarah: 207)

Nabi sangat mencintai Suhaib dan menggambarkannya sebagai yang mendahului orang Romawi ke Islam. Kesalehan dan kedudukan Suhaib diantara umat Islam periode awal begitu tinggi sehingga ketika Khalifah Umar menjelang wafat, dia memilih Suhaib untuk memimpin mereka sampai mereka dapat menyetujui penggantinya.

BACA JUGA: Selain Bilal, Inilah Sahabat Berkulit Hitam pada Masa Nabi

4 Abdullah bin Salam (Ibrani)

Orang Yahudi adalah bangsa kelas dua di kalangan bangsa Arab pra-Islam. Banyak orang Yahudi dan Kristen mengharapkan Nabi baru muncul di Arab pada masa Nabi Muhammad SAW. Kaum Yahudi dari suku Lewi khususnya telah menetap dalam jumlah besar di dalam dan sekitar kota Madinah. Namun, ketika Nabi yang sangat dinantikan datang, bukan dari keturunan Ibrani dari Israel, tetapi sebagai keturunan Arab dari Ismail, orang-orang Yahudi menolaknya.

Namun, tidak bagi beberapa orang seperti Hussein ibn Salam. Hussein adalah rabi dan pemimpin Yahudi Madinah yang paling terpelajar, tetapi dikecam dan difitnah oleh kaumnya sendiri ketika dia memeluk Islam.

Nabi memberi Husein nama ‘Abdullah’, yang berarti ‘Hamba Allah’, dan memberinya kabar gembira bahwa ia ditakdirkan masuk surga.

Abdullah berbicara kepada sukunya:

“Wahai pertemuan orang Yahudi! Sadar akan Tuhan dan terimalah apa yang telah dibawa Muhammad. Oleh Tuhan! kamu pasti tahu bahwa dia adalah Utusan Tuhan dan kamu dapat menemukan nubuatan tentang dia dan menyebutkan nama dan karakteristiknya dalam Taurat.

Aku sendiri menyatakan bahwa dia adalah Utusan Tuhan. Aku percaya padanya dan percaya bahwa dia benar. Aku (untuk satu) mengenalinya.”

Allah mengungkapkan hal berikut tentang Abdullah:

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QA Al Ahqaf: 10)

Jadi, dalam jajaran sahabat Nabi dapat ditemukan orang Afrika, Persia, Roma dan Israel; perwakilan dari setiap benua yang terkenal di dunia, sebagaimana sabda Nabi:

“Memang teman dan sekutuku bukan dari suku ini dan itu. Sebaliknya, teman dan sekutuku adalah orang yang saleh, di mana pun mereka berada.” (HR Bukhari-Muslim) []

SUMBER: QURAN.NU | ABOUT ISLAM

 

Tags: Kisah SahabatSahabat Nabi
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pesan untuk sang Istri

Next Post

Agar Amal Diterima dan Tak Sia-sia, Penuhi 2 Syarat Ini

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.