• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 3 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Wartawati Pertama Indonesia, Rohana Kudus Ditampilkan Google Doodle

Oleh Eneng Susanti
1 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Rohana Kudus

Rohana Kudus ditampilkan Goodle Doodle. Foto: Google

0
BAGIKAN

ROHANA Kudus, sosok wanita Indonesia yang hari ini (8/11/2021) ditampilkan Google Doodle. Siapakan dia?

Rohana Kudus adalah salah satu wanita Indonesia yang berjuang menyuarakan keadilan lewat jalur jurnalisme. Dia merupakan wartawati pertama Indonesia.

Dilansir dari laman Warta Muslimin dan Pers Intelligent,  Rohana Kudus lahir pada tanggal 20 Desember 1804 di Koto Gadang, Sumatera Barat. Ayahnya ialah seorang Kepala Jaksa di Pemerintahan Hindia-Belanda, bernama Moehammad Rasjad Maharadja Sutan dan ibunya bernama Kiam.

Rohana merupakan keturunan Datuk Dinagari dari Puak Kato, salah satu keluarga terpandang yang memiliki jalur matrilineal tertua di Kotogadang. Sulung dari 26 bersaudara itu adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia sekaligus bibi dari penyair kondang Chairil Anwar. Rohana juga merupakan sepupu dari KH. Agus Salim, ulama pejuang yang berpengaruh di Indonesia.

ArtikelTerkait

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

Sultan Abdul Hamid II Ingin Jadi Tukang Sapu di Makam Nabi

BACA JUGA: Shafiyyah binti Abdul Muththalib, Pahlawan Wanita Islam

Rohana tumbuh sebagai wanita yang cerdas meski tak pernah mengenyam pendidikan. Di umurnya yang masih lima tahun, ia sudah dapat memahami abjad latin, arab, dan arab melayu. Tak hanya itu, ia fasih berbahasa belanda kala usianya masih delapan tahun.

Selain tradisi baca dan tulis yang melekat kuat dalam, Rohana juga mendapat asupan pendidikan agama Islam dengan baik. Rohana tumbuh di lingkungan yang bijak dan agamis. Selain belajar dengan buku-buku milik ayahnya, ia amatlah rajin datang ke surau dan masjid bahkan dengan tekun pula belajar kepada tokoh-tokoh agama di sekitar tempat ia tinggal.

Rohana dikenal sebagai sosok muslimah yang tekun dalam beribadah. Pernah diceritakan, Ia terbiasa membawa tasbih 500 butir kesayangannya yang selalu ia gunakan seusai sholat.

Rohana tumbuh dalam tradisi intelektual dan spiritual yang membentuknya menjadi sosok muslimah yang cerdas, agamis dan kritis.

Pada tahun 1908, ia menikah dengan seorang notaris bernama Abdullah Kudus. Selain lulusan hukum di Batavia, Abdullah kudus juga merupakan aktivis pergerakan dan gemar menulis di surat kabar terbitan Jawa dan Sumatera.

Pada 1911, Rohana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Kotogadang. Sekolah yang merupakan tindak lanjut dari dideklarasikannya Perkumpulan Perempuan Kerajinan Amai Setia pada 11 Februari 1911 yang ia pimpin.

Kehidupan jurnalistik Rohana Kudus dimulai ketika ia menuliskan surat kepada Datuk Sutan Maharadja, pemimpin redaksi Oetoesan Melajoe, di  Padang. Ia mengatakan, ia ingin wanita juga diberikan ruang untuk menulis di surat kabar.

Surat itu mengantarkan Rohana bertemu dengan Maharadja. Rohana meminta kepada sang Pemimpin Redaksi untuk menerbitkan surat kabar khusus wanita. Namun, kesibukan Rohana pada sekolah yang telah dia dirikan, membuatnya ragu dapat mengelola surat kabar itu sendiri.

Oleh karena itu, Datuk Sutan Maharadja menyarankan Ratna Juwita Zubaidah yang merupakan anaknya sendiri untuk bekerja sama dengan Rohana Kudus. Ratna bertanggung jawab atas keperluan redaksi, sedangkan Rohana bertugas mencari pengisi rubrik surat kabar mereka.

10 Juli 1912 merupakan tanggal terbitnya surat kabar wanita pertama, bernama Soenting Melajoe. Sunting yang berarti perempuan dan Melayu sebagai identitas wilayahnya, memiliki pengertian bahwa surat kabar ini dipersembahkan bagi kaum perempuan di seluruh Melayu.

BACA JUGA: Noor Inayat Khan, Wanita Muslim Pertama yang Dinobatkan sebagai Pahlawan di Inggris

Kala itu, Rohana benar-benar memanfaatkan dengan baik keberadaan Soenting Melajoe sebagai wadah pikiran dalam bentuk tulisan. Rohana Kudus dengan antusias memperkenalkan surat kabar wanita itu kepada kawan-kawan dan muridnya untuk menuangkan pikiran mereka. Contohnya, tulisan mengenai obat kolera, merupakan karya dari Istri Wiria Atmadja.

Sejarah mencatat, Rohana aktif menulis di berbagai surat kabar seperti Saudara Hindia, Perempuan Bergerak, Cahaya Sumatera, Suara Koto Gadang, Mojopahit, Guntur Bergerak, dan Fajar Asia.

Rohana Kudus juga mendirikan sekolah bernama Roehana School di Bukittinggi. Kepindahannya ke Bukittinggi pun tak membuatnya berhenti menulis untuk Soenting Melajoe.

Pada 1919, Roehana dan suaminya pindah ke Lubuk Pakam, Sumatera Timur. Di sana, ia mengajar di sekolah cabang Dharma Putra atas permintaan sang ayah. Setahun kemudian, ia pindah ke Medan dan mengajar di sekolah Dharma Putra pusat. Di kota itulah, ia menulis untuk surat kabar Perempoean Bergerak.

BACA JUGA: Wanita dan Perannya dalam Kehidupan, Ini yang Diungkap dalam Alquran

Tiga tahun tinggal di Medan, Rohana Kudus kembali ke Kotogadang. Di tanah kelahirannya itu, ia mengajar di Vereninging Studiesfonds. Di sinilah Rohana kembali melanggengkan aktivitas menulisnya sebagai redaktur surat kabar Radio dan Tjahaja Soematra.

Pada tanggal 17 Agustus 1972, Rohana meninggal dunia di usianya yang ke 88 tahun, ia dimakamkan di pemakaman umum Karet, Jakarta. Dua tahun setelah kematiannya, pemerintah Sumatera Barat memberi penghargaan kepada Rohana sebagai wartawan perempuan pertama Indonesia. Kemudian pada peringatan Hari Pers Nasional ke III pada 1987, pemerintah Orde Baru juga menganugerahi Rohana dengan gelar perintis pers Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 8 Agustus 2019,  Rohana dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. []

SUMBER: PERS INTELLIGENT | WARTA MUSLIMIN

Tags: pahlawan wanitaRohana Kuduswartawati pertama Indonesia
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rasulullah dan Malaikat Penjaga Gunung

Next Post

Pengertian Penyakit Ain dan Cara Mencegahnya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

KH Wahab Hasbullah

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

25 Januari 2023
ahmad hassan

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

22 Januari 2023
menuntut ilmu, ulama ahli tafsir Pentingnya Hadis dalam Islam, dalil tentang I’tikaf, Lafaz niat puasa Ramadhan, Adab terhadap Ulama Mazhab, Ilmuwan Muslim Andalusia, semangat menuntut ilmu, Abu Hanifah, hadis menuntut ilmu, membaca kitab makna Islam

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

27 Desember 2022
Sultan Abdul Hamid II

Sultan Abdul Hamid II Ingin Jadi Tukang Sapu di Makam Nabi

16 November 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi

Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi

Oleh Haura Nurbani
3 Februari 2023
0

Jika Anda termasuk orang yang terbiasa melakukan hal itu, maka harus dihentikan. Mengapa? Karena memang ada larangan buang air panas...

peggy melati sukma dan suami

Peggy Melati Sukma Menikah dengan Imam Besar Selandia Baru

Oleh Eneng Susanti
3 Februari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, kabar bahagia datang dari mantan artis yang kini aktif sebagai pendakwah Islam, Khadijah Peggy Melati Sukma. Wanita...

amalan umar bin khattab Pekerjaan adalah Ibadah, Umar Bin Khattab

Inilah 5 Karomah Umar bin Khattab

Oleh Dini Koswarini
3 Februari 2023
0

Manaqib Umar bin Khattab diabadikan dalam kitab Sahîh Bukhâri, dalam bab Manâqib Umar bin Khattab.

Foto: YouTube Denny Cagur TV

Fajar Sadboy dan Generasi Muda Mencari Jatidiri

Oleh Saad Saefullah
3 Februari 2023
0

Kehadiran Fajar sadboy di dunia medsos mirip dengan sosok lain yang lebih dewasa, yakni Livy Renata, yang berkarakter lugu.

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat Lebih

3 Cara Menumbuhkan Cinta kepada Allah di dalam Hati

Oleh Eneng Susanti
27 September 2021
0
cara menumbuhkan cinta kepada Allah,

Bagaimana Cara Menumbuhkan Cinta kepada Allah di dalam Hati Kita?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications