RABAT — Raja Maroko Mohammad VI memberikan hibah kepada negara untuk pemulihan beberapa area di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, Palestina.
Sebagai Ketua Komite Al Quds, dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), lembaga yang mendorong lebih banyak perdamaian Palestina, kontribusi Raja Maroko datang sebagai upaya untuk melestarikan makna historis Baitul Maqdis (Jerusalem). Demikian pernyataan kementerian Luar Negeri Maroko, Rabu (17/4/2019).
BACA JUGA: Mufti Besar Al Quds: Al Aqsha adalah Hak Muslim
Pernyataan tersebut juga menyebut, Hibah Raja Maroko juga sebagai upaya untuk mempromosikan identitas peradaban dan simbolisme agama dan toleransi antara agama yang berbeda.
Selain kontribusi keuangannya untuk proyek restorasi, Maroko juga akan mengirimkan tim arsitek dan insinyur untuk berpartisipasi dalam pekerjaan rekonstruksi.
Arsitek dan pengrajin dari Maghribi akan dikirim untuk melestarikan keaslian arsitektur masjid yang berusia berabad-abad, sebagai salah satu monumen dan warisan umat Islam sedunia.
Sikap Raja Mohammed VI datang ketika Maroko melipatgandakan upaya untuk menyatakan dirinya sebagai pengingat solidaritas dan persatuan di dunia Muslim.
Isyarat Raja Maroko ini adalah konsolidasi lebih lanjut dari komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap pelestarian warisan Islam Kota Baitul Maqdis (Jerusalem).
Dua minggu yang lalu, pada 30 Maret, Raja Mohammad VI dan Paus Franciscus menandatangani perjanjiaan “al-Quds sebagai kota damai” untuk melindungi karakter multi-agama.
BACA JUGA: Ruang Shalat di Al Aqsha Terbakar
Pekan ini, tragedi terjadi di dua situs keagamaan yang bersejarah di dunia, yakni kebakaran di salah satu bagian di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem dan Gereja Notre Dame di Prancis.
“Kebakaran terjadi di kamar penjaga di luar atap di Musholla Marwani,” demikian laporan dari kantor berita WAFA Palestina. []
SUMBER: MOROCCO WORRLD NEWS | XIN HUA