• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 8 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Qotzman dan Perang Uhud

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Qotzman, Tanda Husnul Khatimah, Senin, bangsa arab

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

INI adalah sebuah kisah penuh ibrah dari seseorang bernama Qotzman ketika terjadi Perang Uhud di masa Nabi ﷺ.

Dakwah Nabi Muhammad ﷺ selama di Madinah tidak sepi dari rongrongan kaum musyrikin Quraisy. Perang Uhud merupakan salah satu bukti nyata provokasi orang-orang itu yang tidak ridha akan syiar Islam.

Dalam pertempuran ini, pasukan Muslimin berjumlah sekitar tujuh ratus orang. Rasulullah ﷺ memimpin langsung mereka. Sementara itu, kaum musyrikin yang bertolak dari Makkah mencapai tiga ribu orang.

“Kalah” jumlah tak berarti surutnya semangat jihad. Bahkan, tekad para sahabat Nabi SAW semakin kuat untuk melawan musuh-musuh Allah. Mati syahid menjadi sebuah kerinduan; melindungi Rasul SAW menjadi sebuah dorongan hati yang kuat.

ArtikelTerkait

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Kesabaran Nabi Ayyub

Kisah Qabil dan Habil

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

BACA JUGA: Ketakutan Ubay bin Khalaf kepada Rasulullah di Perang Uhud

Salah seorang yang berangkat ke medan pertempuran dari Madinah ialah Qotzman. Ia ikut dalam kubu Muslimin.

Umat Nabi ﷺ sempat berada di pucuk kemenangan, tetapi pasukan yang ditugaskan untuk berjaga-jaga di atas bukit melalaikan tugasnya. Alhasil, kelompok musyrikin yang dipimpin Khalid bin Walid (waktu itu belum menjadi Muslim) berhasil menyerang balik balatentara Muslim.

Pertempuran Uhud, Qotzman
Foto: Wikimedia Commons

Barisan Muslimin sempat porak poranda. Bahkan, Nabi ﷺ mengalami luka-luka pada wajah beliau. Tak sedikit sahabat yang gugur.

Ketika pertempuran benar-benar usai, Muslimin menderita kekalahan. Sementara, kaum musyrikin kembali ke Makkah dengan rasa puas karena dendam sejak Perang Badar telah terlampiaskan.

“Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman,” kata salah seorang sahabat. Sebab, Qotzman ditemukan telah ikut gugur dengan luka-luka yang banyak di sekujur tubuhnya.

Mendengar perkataan itu, Nabi Muhammad ﷺ menjawab, “Sungguh, dia itu adalah golongan penduduk neraka.”

Para sahabat menjadi heran. Bagaimana mungkin seseorang yang telah berjuang dengan begitu gagah berani di medan pertempuran justru akhirnya dimasukkan Allah SWT dalam neraka?

Rasulullah ﷺ lalu menjelaskan, “Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Qotzman mengambil pedangnya, kemudian mata pedang itu dihadapkan ke dadanya. Ia benamkan pedang itu ke dalam dadanya.”

Qotzman ternyata mati bukan karena dibunuh musuh, melainkan bunuh diri. Menurut Nabi ﷺ, warga Madinah itu bunuh diri karena tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya.

Nabi ﷺ juga mengungkapkan, sebenarnya sejak awal niat yang muncul dalam hati Qotzman sudah keliru. Sebab, lanjut beliau shalallahu ‘alaihi wasallam, Qotzman sebelum berangkat telah berkata, “Demi Allah aku berperang bukan karena agama, tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan Madinah agar tidak dihancurkan kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku.”

Fakta Nabi Hud, Qotzman
Foto: PInterest

BACA JUGA:  Semangat dan Keyakinan Anas bin Nadhar di Perang Uhud

Maka dari itu, Rasulullah ﷺ mengingatkan para sahabatnya agar berhati-hati dalam memberikan penilaian. Belum tentu perbuatan yang tampak di mata orang-orang seperti amalan mulia benar-benar tulus. Bisa jadi justru niat sebenarnya tidak baik.

“Sesungguhnya seseorang tampak benar-benar beramal dengan amalan penghuni surga menurut pandangan manusia, padahal ia termasuk penghuni neraka. Dan sungguh seseorang tampak beramal dengan amalan penghuni neraka menurut manusia, padahal dia termasuk penghuni surga,” sabda beliau. []

Sumber: Kisah 25 Nabi dan Rasul dilengkapi Kisah Sahabat, Tabiin, Hikmah Islam, Rasulullah, wanita shalihah/ kajian Islam 2

Tags: perang uhudQotzman
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Allah Pemilik Segalanya

Next Post

Amr bin Uqaisy, Masuk Surga Walau Belum Pernah Sholat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

16 Mei 2025
Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

16 Mei 2025
qabil dan habil

Kisah Qabil dan Habil

20 Februari 2025
Surat Al-Kafirun, Malam Lailatul Qadar, Nabi Ibrahim, Raja Namrud, Mimpi Nabi Yusuf

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Panas

Gimana Sih Cara Kurangi Kadar Gula dalam Nasi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

Oleh Haura Nurbani
8 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999! 1 Qotzman

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp. 2.270.999!

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Cuci Pakaian

Jangan Cuci Pakaian di Sore dan Malam Hari, Kenapa?

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Anak Laki-laki

10 Nasihat untuk Anak Laki-laki Sebelum Mereka Dewasa

Oleh Dini Koswarini
8 Juli 2025
0

Terpopuler

7 Ciri-ciri Rumah Tangga yang Disukai Setan

Oleh Yudi
7 Juli 2025
0
rumah, mudik

Rumah tangga yang anggota keluarganya lalai dari shalat, bahkan ada yang tidak shalat sama sekali, adalah rumah tangga yang disukai...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Suara

Iman kepada hal gaib adalah bagian dari ajaran Islam. Namun, bukan berarti kita harus mengikuti setiap bisikan atau suara yang...

Lihat LebihDetails

Apakah Mazi Membatalkan Wudhu?

Oleh Saad Saefullah
19 Maret 2022
0
Manfaat Hirup Air ke Hidung Ketika Wudhu

Karenanya Anda dimaafkan akibat tidak tahu.

Lihat LebihDetails

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Oleh Haura Nurbani
7 Juli 2025
0
Keluhan

Jangan jadikan keluhan sebagai bahasa utama dalam hidupmu.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.