• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 28 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Proses Dakwah

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
pendidikan islam, ulama

Foto ilustrasi: Twitter/@DrYAJT

0
BAGIKAN

DULU, awalnya kajian hanya dihadiri enam orang. Sampai sekitar enam bulan jumlahnya masih stagnan (tetap). Bahkan dalam kondisi tertentu, misal ketika hujan, jumlahnya turun kurang dari enam orang. Terus berusaha untuk bersabar, mencoba mengikhlaskan diri, serta memperbanyak doa kepada Allah dalam proses dakwah.

Sedikit demi sedikit yang hadir mulai bertambah. Sampai akhirnya saat ini yang ikut ngaji sudah ratusan (meliputi jamaah laki-laki, perempuan dan remaja/anak-anak). Kalau shalat jamaah, terkhusus shalat Maghrib pas ada jadwal kajian setelahnya, masjidnya hampir penuh. Padahal dulu hanya satu shaf, itupun tidak penuh satu deret.

proses dakwah

Materi kajian yang disampaikan tidak lepas dari empat perkara. Mengajak untuk mentauhidkan Allah, menjelaskan tata cara ibadah (fiqh), mengajak untuk berakhlak yang mulia, dan tazkiyah nafs (pembersihan jiwa). Materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

ArtikelTerkait

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

5 Kelebihan Sekolah Alam Purwakarta

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya

Belajar Teknologi Semut

BACA JUGA: Dakwah Melalui Tulisan

Kajian tetap merujuk ke kitab, tapi disampaikan semi tematik. Tidak menyibukkan jamaah dengan hal-hal di luar materi, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan hiruk pikuk perselisihan di kalangan sebagian umat muslim.

Tidak menyampaikan pembahasan-pembahasan yang berat dan njlimet yang tidak sesuai dengan kemampuan pemahaman dan daya tangkap jamaah.

Pesertanya mayoritas penduduk setempat. Ada yang dari luar, tapi tidak banyak sekali. Kalau suatu ketika yang dari luar tidak bisa hadir, tidak ngaruh. Jamaahnya punya semangat dan jiwa militan. Kalau kajian tempat lain khawatir yang hadir sedikit karena turun hujan misalnya, tidak dengan di sini.

Yang hadir tetap stabil, jika kurangpun hanya sedikit. Mereka nekat untuk hadir ke masjid dengan membawa payung atau mantel. Akhirnya ustadnya juga semangat. Walaupun hujan, ustadnya nekat berangkat.

Masjidnya dulu kecil, rendah, dan sederhana (maklum, bangunan kuno). Karena yang hadir semakin bertambah, akhirnya direhab, dengan cara diperluas dan ditinggikan. Hasilnya, masjidnya jadi mewah.

Tidak kalah dengan masjid yang ada di kota-kota besar. Serasa begitu nyaman untuk ibadah shalat ataupun ngaji. Hal ini atas inisiatif salah seorang ahli khair di tempat itu, lalu didukung oleh warga setempat.

Untuk lebih semangat, panitia menyediakan teh hangat dan snack bahkan kadang hidangan makan malam kepada seluruh jamaah yang hadir. Ini kelihatannya sepele, tapi sebenarnya menjadi ‘bumbu’ yang memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Sehingga kalau kajian, rasanya seperti orang lagi punya hajat (nikahan atau sunatan).

BACA JUGA: 5 Penyakit di Jalan Dakwah

Apalagi kalau pas bulan Ramadhan, maka lebih ramai lagi. Semuanya kumpul, mulai dari orang tua, remaja dan anak-anak, baik putra ataupun putri. Mereka kelihatan gembira. Dari raut wajah mereka, terpancar kerinduan untuk mengaji tiap pekan. Dan tiap waktu, ada saja muka-muka baru yang hadir. Alhamdulillah.

Merintis dakwah (proses dakwah) itu amat sangat sulit, butuh perjuangan, kesabaran, serta waktu yang panjang  dalam perjalanannya. Oleh karenanya, kita semua harus berusaha menjaga proses dakwah dengan sepenuh upaya. Semoga hal ini menjadi keberkahan dan amal jariyah bagi kita sekalian. Sekedar sharing, semoga menginspirasi masjid-masjid yang lainnya. Alhamdulillah atas segala kemudahan yang Allah berikan. []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: dakwahKajiankajian ilmuproses dakwah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

11 Kosmetik yang Hits Zaman Dulu hingga Kini

Next Post

Dosa dan Maksiat Menghalangi Rezeki dan Keberkahan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

shalat, ulama, Nusantara

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

28 September 2023
Kelebihan Sekolah Alam

5 Kelebihan Sekolah Alam Purwakarta

25 September 2023
6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya 1 proses dakwah

6 Musuh Anak Milenial yang Berbahaya

25 September 2023
Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

22 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

shalat, ulama, Nusantara

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

Oleh Saad Saefullah
28 September 2023
0

Kapan Islam tersebar di Nusantara? Bisa jadi sejak periode Mekah. Sejak periode dimana Rasulullah ď·ş berdakwah secara bersembunyi

anies

Anies Blak-blakan Kritik Kebijakan Hukum Pemerintah

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Anies mengatakan, investor tidak percaya bisa mendapatkan keadilan apabila menggunakan sistem hukum Indonesia.

kaesang, psi

Kaesang Batal Nyalon di Depok, PKS Terlalu Kuat?

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Menurut dia, dengan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok, partai-partai besar harus memunculkan calon-calon lain yang kuat.

uas, ustaz abdul somad

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Sebar Hoaks Penangkapan Ustaz Abdul Somad

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Sebelumnya, Polda Kepri membantah telah memanggil Ustaz Abdul Somad (UAS) buntut kasus kericuhan yang sempat terjadi di Pulau Rempang, Batam.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.