• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Kamis, 19 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Kolom

Orang yang Piknik ke Negeri Non-Muslim Tidak Boleh Mengambil Rukhshah

by Yudi
3 bulan ago
in Kolom
Reading Time: 1 min read
0
negeri kafir

Foto: Unsplash

IMAM Asy-Syafi’i rahimahullah dalam “Al-Umm” berkata: “Rukhshah hanya berlaku bagi orang yang tidak sedang melakukan maksiat.

negeri kafir

Bukankah Allah ta’ala berfirman: فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ (Siapa saja yang terpaksa memakannya, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya) (QS. Al-Baqarah [2]: 173).”

BACA JUGA: Seperti Apa Kematian Orang Kafir?

Al-Qarafi rahimahullah berkata: “Pemberian rukhshah bagi pelaku maksiat akan menjadi jalan baginya untuk terus melakukan maksiat tersebut, karena ada kelapangan baginya dengan rukhshah tersebut.”

Karena itu, mayoritas ulama (Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah) menyatakan, rukhshah tidak berlaku bagi maksiat (الرخص لا تناط بالمعاصي).

Berdasarkan hal ini, perempuan yang bermaksiat dengan safarnya, karena -misalnya- dia safar tanpa izin suaminya, tidak boleh menjama’ dan mengqashar shalat selama safar.

Demikian juga, tidak boleh mengambil rukhshah berupa jama’ dan qashar shalat, serta berbuka di siang hari Ramadhan, bagi orang yang safar ke negeri kafir dengan tujuan rekreasi, menurut ulama yang mengharamkannya.

Orang yang Piknik ke Negeri Non-Muslim Tidak Boleh Mengambil Rukhshah

negeri kafir
Foto: Unsplash

BACA JUGA: 6 Keutamaan Surat Al-Kafirun

Bagi ulama yang mengharamkan, safar ke negeri kafir dengan tujuan rekreasi adalah sebuah kemaksiatan, karena itu, dia tidak berhak mengambil rukhshah atau keringanan syariat.

Wallahu a’lam. []

Rujukan: Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah Fi Kanz Ar-Raghibin Li Al-Mahalli, karya Dr. Labib Najib ‘Abdullah, Halaman 94-97, Penerbit Dar An-Nafais, Beirut, Libanon.

Oleh: Muhammad Abduh Negara

Tags: Kepalaliburannegeri kafirPikniksakitsakit kepala
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Rezeki yang Tak Dianggap, Apa Itu?

Next Post

Ketika Seorang Atheis Bertanya “Siapa Yang Menciptakan Allah?”

Yudi

Yudi

Related Posts

ibu tua

Ibu Tua yang Duduk Menangis di Tangga

15 Mei 2022
Apa Kabar Ramadhan, Keutamaan Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan

8 Cara Meraih Keutamaan Ramadhan

27 April 2022
Hikmah Umrah di Bulan Ramadhan

5 Hikmah Umrah di Bulan Ramadhan dari Perspektif Sosiologi Organisasi

25 April 2022
Target Amalan Harian Ramadhan, Ramadhan bulan syukur, Amalan di Akhir Ramadhan, Hari Raya

Ramadhan Bulan Syukur

24 April 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Foto: Abu Umar/Islampos

Olahraga Selama Puasa? Nggak Masalah Kok, Perhatikan Ini

by Saad Saefullah
1:40 pm
0

...

Tawadhu, Pengundang Laknat Manusia

Minum Setelah Azan Subuh karena Mengira belum Terbit Fajar, Bagaimana Puasanya?

by Sodikin
5:37 am
0

...

Do'a Saat Hendak Bepergian yang Sering Terlupakan 1 Negeri Non-Muslim

Do’a Saat Hendak Bepergian yang Sering Terlupakan

by Ari Cahya Pujianto
6:12 am
0

...

islam, masjid

Banyak Orang Shalih di Bulan Ramadhan

by Sodikin
7:30 am
0

...

Foto: 'Dede'/Islampos

Apakah Tajammul di Hari Fitri termasuk Tasyabbuh?

by Eneng Susanti
5:00 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.