• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 21 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Pertanyaan tentang Jodoh; Konspirasi di Hari Lebaran

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
muslimah pakai celana panjang, Syarat Wanita

Foto: Ralda/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Fahd Pahdepie, Penulis buku ‘Rumah Tangga’ (PandaMedia, 2015)

ENTAH sudah lebaran ke berapa ini terjadi, entah untuk berapa lebaran lagi.

“Kapan Allah akan mengirimkan jodoh buatku?” Itu pertanyaan pribadimu. Keluh rahasiamu. Yang kadang-kadang kamu gumamkan di saat-saat paling sunyi di kesendirian dirimu.

“Kapan kamu menikah?” Itu pertanyaan mereka—entah mengapa selalu terasa seperti sebuah serangan terbuka.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

“Apa-apaan ini!?” katamu, sambil mendirikan benteng pertahanan.

“Aku juga ingin menikah, kok! Aku sudah berusaha sekuat tenaga! Aku sudah mengupayakan yang terbaik. Aku masih menunggu—aku hanya percaya Allah akan memberikan yang terbaik untukku!” sambungmu.

“Jadi, kapan kamu menikah?” untukmu, di sini, sepandai apapun kamu menjawabnya atau tidak menjawabnya, pertanyaan itu akan selalu ada sebelum kamu menuntaskan semuanya.

“Doakan saja…” jawabmu. Diplomatis.

Mereka mengangguk. Juga diplomatis. Semoga mereka benar-benar mendoakanmu…
Tapi dua minggu, atau dua bulan, atau setahun berikutnya, seperti setiap lebaran tiba, mereka akan mempertanyakan lagi hal yang sama: Kapan kamu menikah?

Kali ini, kamu tersenyum. Menggelengkan kepala. “Tenang saja,” katamu. Sementara rasa waswas menyerangmu dari dalam. Dan dalam kedip matamu yang ketiga, kamu menghitung jumlah usia. Tenang saja?

Mereka tersenyum. Tetapi tentang semua ini, senyum mereka seringkali tak membuatmu bahagia.

“Tenang, tenang, tenang… Semua masih baik-baik saja—meski tak sesuai rencana.” Kamu mencoba mengobati dirimu sendiri.

… dan para penanya mungkin berlalu, tetapi pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada untukmu. Lagi dan lagi. Dari siapa saja: Kapan kamu menikah, sih?

“Bah, apa-apaan ini? Konspirasi macam apa ini!?” umpatmu dalam hati.

***

Sekarang, mari mengobrol santai. Mari kita bayangkan sepasang jodoh sebagai dua manusia yang berdiri di dua tepi pantai yang dipisahkan lautan—saling mengandaikan.

Dengan demikian, perjodohan, atau pernikahan, barangkali semacam kehendak untuk saling mempertemukan diri satu sama lain. Keduanya boleh jadi diantarkan takdir untuk bertemu atau dipertemukan, tetapi nasib dan hidup baru bermakna setelah kita memberinya kata kerja, kan? Maka menyeberanglah! Sebagaimana nasib, juga hidup, jodoh selalu butuh kata kerja untuk membuat dirinya jadi bermakna.

“Bagaimana kalau jodohku bukan dia yang sedang menunggu seberang lautan—berdiri di tepian pulau yang menghadap ke arah kita secara berlawanan?” tanyamu.

Bagaimana kamu tahu? Siapa yang tahu?

Kamu menggelengkan kepala. “Aku tidak yakin, sebenarnya. Selalu tidak yakin,” jawabmu.

Keyakinan adalah modal pertama agar kamu bisa menyeberangi lautan, bukan? Itu saja.

“Tapi aku melihat banyak orang yang menemui seseorang yang keliru di seberang lautan!” keluhmu.

“Bagaimana kita tahu jodoh yang tepat?”

Tidak ada yang tahu. Siapa yang tahu?

Tapi, sudahlah. Apa yang salah tentang kegagalan? Kegagalan hanyalah sebuah alternatif. Jalan memutar menuju keberhasilan. Entah tak tersedia pilihan lainnya setelah itu selain keberhasilan, kan?

Lagipula bukankah cerita hidup manusia dimulai dengan sebuah peristiwa kegagalan? Aku mencoba meyakinkanmu—dengan apa saja. Kali ini hanya agar kamu berani menyeberang lautan.

Sayangnya, kamu tetap menggelengkan kepala. “Aku tak bisa berenang dan aku tak mau berlayar,” katamu.

Bagaimanapun aku tak bisa memaksamu. Tetapi apapun pilihanmu, jodoh tetaplah sepasang manusia di dua tepian pulau yang terpisahkan lautan. Tinggal kamu yang memutuskan. Sementara kita bisa melihat lautan dengan dua cara pandang yang berbeda: Bentangan kekejaman yang memisahkan dirimu dari jodoh yang tengah kau andaikan, atau instrumen yang membuatmu selalu punya kemungkinan untuk bisa mencapai pulau lainnya dari pulau tempatmu kini berdiri.

“Seberapa dalamkah sebenarnya lautan?” itu pertanyaanmu berikutnya. Terdengar ragu-ragu.

Kali ini aku yang menggelengkan kepala. Tak ada satupun manusia yang benar-benar tahu, tak ada yang pernah benar-benar bisa mengukurnya. Allahlah yang Maha Tahu Segalanya, sementara manusia hanya bisa menduga-duga, kan?

Kamu menghela napas panjang. Lantas menganggukkan kepala pelan-pelan. []

Sumber: Fanpage Fahd Pahdepie, Penulis buku ‘Rumah Tangga’ (PandaMedia, 2015). Coming soon: ‘Jodoh – sebuah novel’ (Bentang Pustaka, 2015)

Tags: jodohKonspirasilebaranPertanyaan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Kata KSAD tentang Ceramah Ustaz Abdul Somad di Mabesad

Next Post

Begini Syariat Puasa sebelum Masa Nabi Muhammad SAW

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir

Jangan Tinggalkan Shalat Witir

Oleh Haura Nurbani
20 Juni 2025
0

berbohong

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp3.075.004! 1

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp3.075.004!

Oleh Dini Koswarini
20 Juni 2025
0

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Oleh Haura Nurbani
20 Juni 2025
0

Terpopuler

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Ada banyak faktor yang membuat seorang suami kehilangan ketertarikan atau gairah terhadap istrinya, dan tidak semuanya murni soal usia.

Lihat LebihDetails

Olahraga yang Tepat buat Orang yang Sudah Berusia 40 Tahun, Apa Saja Ya?

Oleh Dini Koswarini
20 Juni 2025
0
Olahraga

Berikut ini beberapa jenis olahraga yang cocok untuk usia 40 tahun ke atas.

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Berikut adalah minuman-minuman yang mengandung gula tinggi dan sebaiknya dibatasi konsumsinya, terutama bagi yang menjaga kadar gula darah atau kesehatan...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 66Share on WhatsApp
  • 12Share on Facebook
  • 10Share on Telegram
  • 332Share on Twitter
  • 40Share on Pinterest
  • 11Share on LinkedIn
  • 27Share on Email