• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 6 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ramadhan

Begini Syariat Puasa sebelum Masa Nabi Muhammad SAW

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Ramadhan, Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
anak abu bakar ash-shiddiq

Ilustrasi Padang Pasir dan GurunFoto: Google Images

1
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

SYARIAT puasa bukan hanya diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW, melainkan juga kepada umat nabi-nabi terdahulu. AlQuran secara lugas menyebut bahwa puasa itu diwajibkan sebagaimana orang-orang sebelum kita.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu. Agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah : 183)

Jika demikian, bagaimana puasa umat nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW?

Dalam keterangan Al-Quran atau pun hadits nabawi, dapat ditemukan beberapa keterangan tentang ritual puasa pada nabi-nabi terdahulu atau agama-agama samawi sebelumnya.

ArtikelTerkait

5 Pakaian Perempuan pada Masa Rasulullah ﷺ

10 Hal tentang Kabah

Nabi Muhammad Tak Pernah Menguap

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

Yang pertama kali berpuasa di bulan Ramadhan adalah nabi Nuh alaihissalam, yaitu ketika dia keluar dari bahteranya.

Mujahid berkata bahwa telah tegas pertanyaan dari Allah SWT bahwa setiap umat telah ditetapkan untuk berpuasa Ramadhan, dan sebelum masa Nabi Nuh sudah ada umat manusia.

Di masa lalu, ibadah puasa juga  telah Allah syariatkan kepada Nabi Daud alaihissalam dan umatnya. Mereka diwajibkan melaksanakan ibadah puasa untuk seumur hidup, dengan setiap dua hari sekali berselang-seling. Puasa Daud ini disyariatkan juga bagi umat Nabi Muhammad SAW  melalui beberapa hadis, salah satunya yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru radhiyallahuanhu.

Dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Shalat (sunnah) yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat (seperti) Nabi Daud as. Dan puasa (sunnah) yang paling dicintai Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud alaihissalam. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat 1/3-nya dan tidur 1/6-nya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhari)

Selain itu juga ada hadits lainnya yang menegaskan pensyariatan puasa Daud.

Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Puasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasanya nabi Daud as dan itu adalah puasa yang paling utama. Aku menjawab, “Aku mampu lebih dari itu”. Nabi SAW bersabda, “Tidak ada lagi yang lebih utama dari itu”. (HR Bukhari)

Bagi kita umat Nabi Muhammad SAW, puasa seperti Nabi Daud ini tidak diwajibkan. Beliau SAW hanya menjadikan puasa ini sebagai puasa sunnah.

Puasa Maryam

Puasa juga Allah SWT syariatkan kepada Maryam, wanita suci yang mengandung bayi Nabi Isa ‘alaihissalam. Hal tercantum dalam AlQuran, bahkan ada surat khusus yang diberi nama surat Maryam. Namun bentuk atau tata cara puasa yang dilakukan Maryam bukan sekedar tidak makan atau tidak minum, lebih dari itu, syariatnya menyebutkan untuk tidak boleh berbicara kepada manusia.

“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.” (QS. Maryam: 26)

Dan karena sedang berpuasa yang tidak membolehkan makan, minum dan berbicara itulah maka ketika ditanya tentang siapa ayah dari putera yang ada di gendongannya, Maryam saat itu tidak menjawab dengan perkataan. Maryam hanya menunjuk kepada Nabi Isa’, anaknya itu, lalu Nabi Isa yang masih bayi itu pun menjawab semua pertanyaan kaumnya.

Advertisements

“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. (QS. Maryam : 28-30)

Demikianlah puasa yang dilakukan pada masa sebelum Nabi Muhammad SAW. []

SUMBER: RUMAH FIQIH

Tags: nabiPuasa
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Pertanyaan tentang Jodoh; Konspirasi di Hari Lebaran

Next Post

Habbatussauda = Jintan Hitam?

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

pakaian perempuan pada masa rasulullah, pakaian nabi, aturan pakaian pria muslim

5 Pakaian Perempuan pada Masa Rasulullah ﷺ

5 Juli 2022
Imam Mahdi, Arah Kiblat, Kabah

10 Hal tentang Kabah

4 Juli 2022
Nabi Muhammad Tanda Cinta pada Nabi Muhammad, Fakta Nabi Muhammad, Cara Rasulullah Berpakaian, Hal yang Disukai oleh Rasulullah, Fakta Nabi Muhammad

Nabi Muhammad Tak Pernah Menguap

1 Juli 2022
jenis kesucian, orang yang doanya mustajab, keutamaan membaca doa qunut witir, doa Rasulullah ﷺ saat menyambut Ramadhan, manfaat mengucap hamdallah

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

30 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist