• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 3 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar Sirah

Penyesalan Jabalah bin Aiham Atas Kesombongannya

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Aisyah Menahan Laju Rasulullah

Ilustrasi: Unsplash

52
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

PADA saat musim haji, di masa pemerintahan Umar bin Khattab terdapat seorang bangsa Arab dari suku Ghassan yang bernama Jabalah bin Aiham yang melakukan tawaf bersama ratusan jamaah lainnya. Saat keadaan berdesak-desakan, ujung kain ihram Jabalah terinjak oleh pemuda dari suku Fizrah. Jabalah langsung memalingkan wajahnya ke arah pria itu lalu memukulnya.

Tentu saja pemuda itu tidak terima, dan mengadukan ia pada Umar. Akhirnya Umar memanggil Jabalah agar bersedia menerima qasas dari pemuda itu. Karena sesuai dengan sabda Nabi, “Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila ia zalim, cegahlah ia dari perbuatannya dan bila ia dizalimi, upayakanlah agar ia dimenangkan (dibela).” (HR Bukhari)

BACA JUGA: Abdullah lbn Umar, Sahabat yang Faqih, Zuhud dan Mahsyur Fatwanya

Karena ia berasal dari keluarga bangsawan, maka ia menganggap itu suatu peristiwa yang merendahkan martabatnya. “Tidak mungkin! aku adalah turunan bangsawan sedangkan ia hanyalah rakyat biasa,” Ucapnya.

ArtikelTerkait

Kisah Nabi dan Abu Bakar di Gua Tsur ketika Hijrah

Sebab Utsman bin Affan Dijuluki Dzun Nurain

Mahar Abdurrahman bin Auf ketika Menikah

Nabi dan Seorang Perempuan Tua yang Membencinya

Namun karena dalam Islam tidak memandang derajat di mata manusia, ia tetap harus menerima hukuman itu. Merasa tidak dihargai sebagai kaum bangsawan, ia pun melarikan diri ke Romawi dan pindah agama. Tak lama setelah itu terlihat dari syair-syairnya, ia mengungkapkan penyesalan atas kekafirannya hanya untuk status bangsawan.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs al-Hujurat [49] : 13) []

Sumber: Oase Kehidupan, Merujuk Kisah-kisah Hikmah Sebagai Teladan/Penerbit: Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin,2013

Tags: Jabalah bin Aihamsirah
Share52SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sebelum Abu Thalib Meninggal Dunia

Next Post

Curhat Pembersih Makam di Bandung: Biar Allah yang Urus Rezeki Saya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Abu Bakar

Kisah Nabi dan Abu Bakar di Gua Tsur ketika Hijrah

18 Juni 2022
ayah terbaik Kekuatan Ilmu, Kemiskinan yang Aku Khawatirkan, Umar bin Abdul Azis, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Nabi Yakub

Sebab Utsman bin Affan Dijuluki Dzun Nurain

18 Juni 2022
Umat Nabi Musa, Abdurrahman bin Auf

Mahar Abdurrahman bin Auf ketika Menikah

17 Juni 2022
ayah terbaik Kekuatan Ilmu, Kemiskinan yang Aku Khawatirkan, Umar bin Abdul Azis, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Nabi Yakub

Nabi dan Seorang Perempuan Tua yang Membencinya

6 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist