LEBANON–Pemerintah Lebanon telah mencatatkan penambahan kasus harian covid-19 mencapai 255 kasus pada Kamis (6/8/2020). Ironisnya, penambahan kasus ini terjadi pasca ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut pada Selasa (4/8/2020). Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak kasus pertama kali muncul di Lebanon pada Februari lalu.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon yang dilaporkan kantor berita setempat, penambahan itu membuat total kasus positif virus corona menjadi 4.604 kasus. Sebanyak 70 pasien di antaranya meninggal dunia.
BACA JUGA: 300 Ribu Orang Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Ledakan di Libanon, Sebagian Besarnya Muslim
Dilansir dari AFP, kondisi itu menambah panjang persoalan yang tengah dihadapi Lebanon selain krisis ekonomi dan dua ledakan besar yang mengguncang Kota Beirut.
Kejadian nahas yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) petang itu menewaskan 135 warga, ribuan orang terluka dan 300 ribu warga harus kehilangan tempat tinggal.
Ledakan itu membuat banyak warga lupa menggunakan masker saat evakuasi. Pasalnya, banyak warga berdesakan dalam satu kendaraan dan terkadang harus menumpang pada orang asing.
Rumah sakit untuk pertama kalinya dibanjiri pasien selain kasus corona. Padahal, rumah sakit juga banyak yang rusak karena ledakan dahsyat yang terjadi. Tak ayal, tak semua korban luka-luka dapat terlayani.
BACA JUGA: Investigasi Awal Ungkap Faktor Pemicu Ledakan Dahsyat di Beirut
Pemerintah Libanon sendiri telah menunda penerapan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang sedianya berakhir pada 10 Agustus.
Sejak ledakan terjadi, banyak warga berkumpul di wilayah yang paling terdampak untuk memeriksa tempat tinggal maupun tempat usaha mereka. Sukarelawan juga banyak berdatangan untuk membantu membersihkan area. []
SUMBER: CNN