• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 6 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Orang-orang Jujur Selalu Punya Keberuntungannya Sendiri

Redaktur Sodikin
2 bulan ago
in Motivasi
Reading Time: 2min read
0
Berharap Untung Besar Saat Ramadhan, Pedagang Yerusalem Malah Rugi

Foto: PIC

PADA suatu masa, hiduplah dua pedagang keliling yang menjual perkakas yang terbuat dari kuningan. Kedua pedagang itu memiliki watak yang berbeda.

Pedagang pertama merupakan orang yang tamak dan rela melakukan hal-hal yang tidak balk demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pedagang kedua merupakan orang yang sabar, rajin, tekun, jujur, dan baik hati.

BACA JUGA: Jujur Berbisnis Bikin Rugi?

Suatu hari, pedagang tamak melewati seorang nenek dan cucunya. Sang nenek memanggil dan menghampiri pedagang itu, lalu berkata, “Cucuku ingin perkakas makan baru. Maukah kau menukar perkakas itu dengan mangkuk tuaku ini?”

Si pedagang mengamati mangkuk tua si nenek dengan saksama. Ia membatin, “Hmm… mangkuk ini terbuat dari emas. Harganya pasti mahal sekali. Tapi, sepertinya nenek ini tidak mengetahuinya.”

Muncul niat jelek di hati si pedagang tamak. Ia ingin mendapatkan mangkuk itu dengan harga yang murah dengan memanfaatkan ketidaktahuan si nenek.

Ia berkata kepada si nenek, “Mangkuk ini tidak ada harganya karena terlalu tua. Tapi kalau kau mau, aku akan menukarnya dengan sendok.”

Si nenek mendesah kecewa. “Apakah tidak terlalu murah? Mangkuk ini merupakan warisan dari suamiku,” katanya.

“Kalau tidak mau ya sudah,” sahut si pedagang tamak, pura-pura cuek. Ia berjalan pergi meninggalkan si nenek. Tapi, dalam hati ia berencana untuk kembali menemui nenek keesokan harinya.

Tidak lama kemudian, pedagang kedua (pedagang yang jujur) juga melewati tempat si nenek dan cucunya.

“Hai, maukah kau menukar mangkuk tua ini dengan peralatan makan yang kau jual?” tanya nenek kepada si pedagang jujur.

Pedagang tersebut mengambil mangkuk antik dari tangan nenek, lalu mengamatinya dengan teliti. Keningnya tampak berkerut-kerut.

Setelah selesai, ia berkata kepada si nenek, “Mangkuk ini terbuat dari emas. Harganya sangat mahal. Semua barang yang aku bawa ini tidak akan cukup untuk membayarnya.”

Loading...

“Tidak apa-apa,” jawab si nenek sambil tersenyum, senang dengan kejujuran pedagang itu. “Ambillah mangkuk itu, dan berikan aku perkakas makan dengan jumlah yang pantas.”

“Baiklah. Aku berikan semua barangku dan uangku,” jawab si pedagang. Setelah berterima kasih, ia pun berpamitan kepada si nenek.

BACA JUGA: Seorang Muslim Harus Miliki 5 Sifat Kejujuran Ini

Keesokan harinya, si pedagang tamak kembali mendatangi si nenek. la hendak menawar mangkuk yang kemarin hendak dijual oleh si nenek. Namun, betapa kecewanya ia saat mengetahui bahwa mangkuk berharga itu sudah di jual kepada pedagang lain.

Ia menyesal karena bersikap tamak sehingga akhirnya malah gagal mendapatkan mangkuk emas yang dijual oleh si nenek. Ia pun pulang dengan langkah gontai. Dalam hati, ia berjanji untuk tidak bersikap tamak lagi.

Sementara itu, si pedagang jujur hidup berkelimpahan setelah menjual mangkuk emas yang diterima dari si nenek. Meskipun sudah kaya raya, namun si pedagang jujur tetap bekerja dengan tekun setiap hari, menjajakan dagangannya dengan penuh kejujuran.

***

Sikap tamak dan tidak jujur hanya akan merugikan diri kita sendiri. Sebaliknya, orang-orang yang jujur selalu memiliki keberuntungannya sendiri.

Mari kita jauhi sikap tamak dan selalu berusaha untuk bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.

[]

SUMBER: IPHINCOW

Tags: emasjujurPedagangtamak
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Kata “Seandainya” Bisa Membuka Pintu Setan

Jangan Salahkan Orang Lain atas Kegagalan yang Kita Alami

6 Maret 2021
Jagalah Waktumu, Duhai Kawan!

Tiap Orang Punya ‘Zona Waktu’ Masing-masing

4 Maret 2021
Kisah 2 Remaja Melamar Pekerjaan

Kisah 2 Remaja Melamar Pekerjaan

1 Maret 2021
Kata yang Diucapkan Nabi Adam Saat Pertama Kali Melihat Hawa

Allah Menguji Kita Bukan Berarti Benci, tapi…

27 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Meneladani dan Meniru Pola Asuh Anak Cara Nabi

Inilah Laki-laki yang Pantas Jadi Pemimpin Rumah Tangga, dalam Sabda Nabi (1)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Doa agar Dijauhkan dari Rasa Malas
Syi'ar

Doa agar Dijauhkan dari Rasa Malas

Redaktur Yudi
25 menit ago
Di Ujung Jalan, Selalu Ada Jalan (1)
Note

Anak yang Bertahan Hidup

Redaktur Dini Koswarini
55 menit ago
Kata “Seandainya” Bisa Membuka Pintu Setan
Motivasi

Jangan Salahkan Orang Lain atas Kegagalan yang Kita Alami

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?
Kisah Nabi

Wahai Nabi Allah, Bisakah Kami Berjalan di Atas Air?

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add