• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 9 Oktober 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

3 Nilai Birrul Walidain (Berbakti pada Orangtua)

Oleh SITI JULAEHA
4 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Orang yang Dicintai Malaikat Birrul Walidain, Peranan Akhlak, Akibat Membahagiakan Orangtua, Tanda Allah Menghendaki Kebaikan pada Seseorang, Adab Hormati Orang Tua, adab penting dalam Islam, Manfaat Bersyukur, Qadha dan Qadar, Akhlak Mulia, Amal Shalih, Syafaat Nabi, Umur Umat Nabi Muhammad, Adab Anak pada Kedua Orangtua, Penghambat Rezeki, orang tua, Rezeki, Hukum Mencium Kaki Orang Tua dan Orang Shalih

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Erlies Erviena SE, M.Ag.
erlieserviena@gmail.com

SUATU  ketika saya pulang dari kampus dengan menggunakan taxi on line. Awalnya supir taxi menyakan pada saya apakah saya seorang dosen karena mungkin melihat usia saya bisa dikatan sudah tidak pantas untuk disebut sebagai mahasiwi. Mungkin sepatutnya menjadi dosen.

Sang supir agak tercengang ketika saya mengatakan jika saya adalah seorang mahasiswi Ilmu Tafsir Al-Qur’an, dan ternyata dia cukup tertarik untuk bisa menjadi seorang mahasiswa juga seperti saya , hmmm…..

Selanjutnya, seperti biasa tanya jawab seputar keluarga dan anak yang pada akhirnya berujung tentang pengalamnya mempunyai pelanggan seorang wanita setengah tua yang terbilang cukup berada.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Wanita yang diperkira belum lagi menginjak 70 tahun itu sudah menjadi langganan karena hampir setiap minggu untuk melakukan theraphy ke dokter orthophedi. Wanita itu memiliki putra tiga orang yang sudah di biayainya kuliah sampai ke luar negeri. Sekarang Ketiga putranya masing-masing sudah berkeluarga.

Namun, sayang menantunya tidak ada yang memiliki akhlak baik, malah anak-anak wanita itu sudah jarang mengunjungi Ibunya yang sudah tinggal sendiri dan hanya ditemani seorang tukang kebun.

Suatu ketika, wanita itu menangkap pembicaraan salah seorang menantunya yang berniat menitipkannya ke panti jompo. Tentu saja perasaan marah, kecewa berkecamuk menjadi satu dalam perasaan wanita yang sudah melewati paruh baya itu.

Terlebih lagi anak kandungnya mendukung sang istri untuk memasukkan ibunya ke sebuah panti jompo. Terbayang, tentunya tak terbendung air mata pasti mengair deras di pipi wanita yang sudah keriput dimakan usia senja itu.

BACA JUGA:  Belajar Ilmu Birrul Walidain dari Seorang Anak Murid

Singkat cerita, wanita itu menghibahkan rumahnya yang senilai 8 miliar itu kepada sebuah yayasan dan ia sudah menyerahkan semua berkasnya pada salah seorang notaris kepercayaannya tanpa sepengetahuan ketiga anak-anaknya, Masya Allah.

Saya yang mendengar kisah itu, tak terasa meneteskan air mata. Tak terbayang jika kejadian itu menimpa pada diri saya, Astaghfirullahal..

Birrul Walidain; Ibu Sendiri Dititipkan ke Panti Jompo

Ada juga juga kisah yang memilukan, seorang ibu yang sudah sepuh, mengantarkan dirinya sendiri ke panti jompo dengan alasan anak-anaknya sudah jarang mengunjunginya lagi, padahal rumah mereka berdekatan. Sangat miris sekali.

kebaikan Adab Seorang Anak pada Orangtua Birrul Walidain
Foto: Pixabay

Melihat kejadiannya itu, saya berpikir, alangkah mudahnya manusia melupakan jasa orang lain. Terlebih orang tersebut adalah ibu kandung sendiri.

Padahal dalam sebuah Hadits Rasullulah ﷺ, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, mengulang kata “ibu” sebanyak tiga kali untuk dipatuhi. Hadits ini menunjukkan betapa Rasulullah ﷺ menekankan manusia untuk selalu berbuat baik kepada ibunya, karena derajat kemuliaan orang tua yang harus didahulukan untuk dimuliakan adalah ibu, kemudian barulah bapak.

Hal ini disebabkan karena sang ibu telah mengalami kesulitan dan penderitaan dengan menahan rasa sakit yang luar biasa, bahkan ada yang sampai mempertaruhnya nyawa ketika melahirkan anak, menyusui dan mengasuhnya hingga membesarkannya dengan penuh kasih.

Birrul Walidain, Maling Kundang

Saya jadi teringat dengan kisah “Malin Kundang” yang durhaka kepada Ibunya dan dikutuk menjadi batu. Namun, apakah dongeng seperti itu bisa menjadi kenyataan?

Bukankah kita diwajibkan berbuat baik kepada kedua orang tua yang telah melahirkan kita?. Berbuat baik yang menurut Immanuel Kant adalah suatu yang tanpa batas?

Meminjam istilah filsasat Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf berasal dari Konigsberg, yang membedakan antara akal budi (verstand) dengan rasio (vernunft). Bagi Kant, akal budilah yang selama ini difungsikan oleh manusia dalam menanggapi dan memahami sesuatu yang menjadi pengetahuan. Dorongan dari “akal budi” inilah yang memberi kewajiban berupa kebaikan dari diri sendiri, tanpa adanya motif dan dorongan dari berbagai arah.

BACA JUGA:  4 Hal soal Birrul Walidain

Masih menurut Kant, bahwa segala hal yang timbul sebagai akibat dari suatu tindakan atau perilaku tidak memperlihatkan etika yang sebenarnya, sebab masih memandang perlu adanya sebab akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Kewajiban yang menjadi dasar tindakan manusia haruslah menjadi sesuatu yang meniscaya dalam setiap perbuatannya.

poligami Birrul Walidain
Foto: About Islam

Birrul Walidain adalah perbuatan baik anak terhadap kedua orang tuanya sebagai bentuk kebaktian sehingga kedua orang tua mendapatkan kebahagiaan.

Dengan demikian, berbuat baik dilakukan dengan lapang dan dalam kebaikan (ihsan) kepada orang tua dalam hal perkataan, perbuatan, dan niat. Membuat batin kedua orang tua menjadi tentram dan merasakan kebahagiaan dimasa tua, dan selalu mendoakan kedua orang tua baik masih hidup atau sudah meninggal.

Birrul Walidain, Pengertian

Secara istilah, Birrul Walidain adalah berbakti, taat, berbuat ihsan, memelihara keduanya, memelihara dimasa tua, tidak boleh bersuara keras apalagi sampai menghardik mereka, mendoakan keduanya terlebih lagi setelah wafat, dan sebagainya, termasuk sopan santun yang semestinya terhadap kedua orangtua.

Keduanya merupakan pengaruh besar dalam perkembangan seseorang dalam menjalani kehidupan. Memberikan pengabdian dan sikap baik kepada kedua orangtua merupakan suatu keistimewaan setiap muslim.

Sebab, Islam mendorong pemeluknya untuk berbakti kepada kedua orang tua dalam nash-nash Al-Quran dan Sunah Rasulullah.

BACA JUGA: Uququl Walidaini, Pintu Neraka bagi Anak Durhaka

Pengorbanan orang tua dalam medidik anak dan merawat merupakan jasa yang tidak dapat dibalas dengan apapun. Kebaikan seorang anak terhadap orang tua pun tidak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan orang tua.

Adab Seorang Anak pada Orangtua Birrul Walidain
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Zallegiance

Untuk itu Allah SWT memerintahkan Untuk berbuat baik kepada orang tua melalui Firman-Nya pada QS. Al-Isra (17): 23, “…jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang…”

Kandungan ayat ini menunjukkan bahwa kaum muslimin memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan kebaktian yang sempurna dengan menjaga mereka sebaik mungkin hingga usia tuanya dengan sikap lemah lembut dan penuh penghormatan.

Senada dengan ayat ini adalah Surat Al-an’Âm ayat 151, yang mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Birrul Walidain, Sejak Usia Bayi

Transformasi akhlak Islam dalam diri manusia dimulai sejak usia bayi bahkan sedari masih dalam kandungan ibunya. Kemudian setelah lahir, tumbuh besar melewati fase anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua.

Manfaat Ibu Menyusui Bayi Birrul Walidain
Foto: Google Image

Saya pernah mendengar ceramah salah seorang Ustad di radio Islami, yang mengatakan jika bakti seorang anak (Birrul Walidain) dinilai dari tiga hal, yaitu; pertama, apabila orang tuanya sudah tua dan pikun. Kedua, apabila orang tuanya sudah tak lagi memiliki harta yang banyak. Ketiga, apabila orang tuanya menderita sakit.

BACA JUGA:  Satu Tarikan Nafas Ibu saat Melahirkanmu

Ukuran kesabaran dari ketiga hal Birrul Walidain di atas merupakan batu ujian yang harus dilewati oleh seorang anak, jika dia bisa melakukannya dengan sabar dan ikhlas, maka dia lulus.

Sebaliknya jika dia tidak sanggup untuk bertahan, maka dia gagal. Pemahaman yang masuk diakal, sebab jika orang tua masih memiliki segalanya dalam hal fisik (masih muda dan kuat), masih memiliki harta (kedudukan), kesehatan, maka tentunya seorang anak masih merasakan kenikmatan untuk tidak perlu mengurusinya, bahkan kemungkinan anak tersebut masih ditopang oleh orang tuanya karena belum mampu untuk mandiri. []

Jakarta, 7 September 2021

Tags: birrul walidain
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Tingkatan Belajar yang Harus Didahulukan

Next Post

Rupa Neraka Jahannam

SITI JULAEHA

SITI JULAEHA

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Birrul Walidain

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.