• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 21 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Nabi di Thaif, Jalan Kaki Sepanjang 90 KM, namun Tak Ada yang Menyambut Dakwahnya

Oleh Ari Cahya Pujianto
3 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Arwah Orang Meninggal

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

DALAM perjalanan pulang ke Makkah setelah gagal berdakwah di Thaif, Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah berlindung di kebun milik Utbah bin Rabiah dan Syaibah bin Rabiah, dua tokoh kafir Quraisy Makkah.

Keadaan Nabi SAW dan Zaid sangat memprihatinkan, lelah dan luka-luka karena diikuti dan diserang terus dengan batu oleh sebagian penduduk Thaif.

Karena merasa kasihan, dua tokoh Quraisy itu menyuruh budaknya yang beragama Nashrani, Addas untuk memberikan setandan anggur kepada Nabi SAW dan Zaid.

BACA JUGA: Perjuangan Rasulullah di Kota Thaif

ArtikelTerkait

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ï·º

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

Beliau menerimanya, dan membaca Bismillah sebelum memakannya. Mendengar itu, Addas berkata, “Kata-kata itu tidak pernah diucapkan penduduk negeri ini.”

Kemudian Nabi bertanya tentang asal dan agama Addas. Dia menjawab kalau beragama Nashrani dan berasal dari Negeri Ninawa (Nineveh). Mendengar penjelasan tersebut, Nabi SAW berkata, “Negerinya orang shalih bernama Yunus bin Matta.”

Addas jadi heran, dan menanyakan tentang nama Yunus bin Matta yang memang terkenal di negerinya itu, walaupun orangnya sudah lama meninggal. Nabi SAW bersabda, “Beliau adalah saudaraku, beliau seorang Nabi, begitu juga aku seorang nabi!”

Addas merengkuh kepala Nabi, mencium tangan beliau. Sebuah sikap dan pengakuan akan kebenaran kenabian Rasullullah SAW. Nabi SAW menjelaskan secara ringkas risalah Islam yang beliau bawa, dan seketika itu Addas menyatakan memeluk Islam.

Ketika Addas kembali kepada tuannya, dan mereka melihat apa yang dilakukan Addas terhadap Nabi SAW, mereka mencela sikapnya memeluk Islam itu. Mereka berdua mengatakan kalau agama Nashrani yang dipeluknya itu masih lebih baik.

BACA JUGA: Aku Memang Sengaja Mengujimu, Jika Engkau Benar-benar Seorang Nabi …

Tetapi dengan tegas Addas menjawab, “Wahai tuan, di dunia ini tidak ada sesuatupun yang lebih baik daripada orang itu. Dia telah mengabariku sesuatu yang tidak diketahui seseorang, kecuali oleh seorang nabi.”

Nabi SAW jadi sedikit terhibur, perjalanan panjang berdua dengan Zaid bin Haritsah, berjalan kaki ke Thaif sejauh 90 km, menginap selama sepuluh hari, tetapi tidak seorang menyambut ajakan dan dakwah beliau. Tetapi justru dari “markas” tokoh Quraisy yang gencar memusuhi Islam, Allah membuka hati seseorang untuk memeluk Islam, walau tidak secara khusus beliau mendakwahinya.

Memang, hanya hak Allah semata untuk memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya.[]

Referensi: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar

Tags: addasnabiThaifZaid Bin Haritsah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Buah Ini Bisa Atasi Sembelit pada Ibu Hamil

Next Post

Pariwisata Korea Selatan Gelar Pekan Restoran Halal 2020 Via Youtube

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Ali bin Abi Thalib

Kisah Cinta Indah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra

15 September 2023
Amalan Agar Bisa Jumpa Rasul di Surga, Nasab Nabi Muhammad, Aminah, shalawat

Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ï·º

5 September 2023
Haid, Khadijah

Detik-detik Meninggalnya Khadijah, Perempuan yang Dikasihi Nabi

4 September 2023
Hari Kiamat

4 Golongan Manusia yang Protes di Hari Kiamat

2 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

jima, Sisa Mani Keluar Setelah Mandi, Hukum Mandi Junub Tidak Memakai

Hukum Mandi Junub Tidak Memakai Sabun

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Apa hukum mandi junub tidak memakai sabun?

Ibu Rumah Tangga, Cara Mendidik Anak

6 Cara Mendidik Anak Zaman Now

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Cara mendidik anak yang benar menjadi kunci untuk mewujudkan harapan membentuk karakter yang shalih pada anak.

Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, Kelompok Manusia di Bulan Ramadhan, Keutamaan Istighfar setelah Shalat, Hukum Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Cara agar Shalat Istikharah Jitu, Shalat Khusus untuk Menambah Rezeki, Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis

Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis karena Lupa

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum orang shalat di bajunya ada Najis karena lupa?

Hukum Wanita Haid Membaca Quran, Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum membaca Al-Quran saat haid?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.