• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Sisi Lain Militerisme Israel

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Yahudi, Israel,

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Indah Noviariesta
Pegiat organisasi Gerakan Membangun Nurani Bangsa (Gema Nusa), menulis esai dan prosa di berbagai media cetak dan online.
indahnoviariesta@yahoo.co.id

ADA sasaran yang ingin dicapai bangsa Israel – khususnya kaum Zionisme – untuk menaklukkan hegemoni politik dan ekonomi dunia. Berdirinya organisasi Freemasonry sejak 1717 di Inggris tak lepas dari peran mereka untuk memengaruhi citra dan selera masyarakat dunia pada satu kiblat peradaban dunia. Buku “The Jacatra Secret” karya Rizki Ridyasmara (2013) memberikan garis besar tentang proses penyebaran organisasi ini secara luas di seluruh dunia. Di Indonesia, telah berdiri sejak masa Hindia Belanda pada 1764, dan baru dibubarkan di masa Presiden Soekarno pada 1962.

Tetapi, jejak-jejak pengaruh ajaran Freemason masih bisa diteliti dan ditelusuri secara ilmiah, juga tempat dan lokasinya masih mudah dilacak di beberapa titik dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya. Oleh para penganutnya, ajaran Freemason di Indonesia disebut “Tarekat Mason Bebas”, yakni suatu aliran kebatinan yang berdasarkan ajaran Talmud Kabbalah yang bergerak mencita-citakan umat manusia berkiblat ke negeri Israel.

BACA JUGA:  Yahudi, Ditetapkan Sebagai Bangsa yang Kebingungan di Muka Bumi

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Gerakan yang diprakarsai kecerdasan otak Yahudi ini berangkat dari anggapan bahwa keturunan Yahudi adalah manusia terpilih kekasih Tuhan. Karenanya semua kepercayaan dunia – termasuk Kristen dan Islam – perlu menginduk pada ketetapan politik yang diprakarsai oleh mereka. Gerakan liberalisme yang mengibarkan pola dan gaya hidup hedonis ini menjelma sebagai anutan ideologis-pragmatis. Sedangkan di Indonesia dinamakan sebagai tarekat (way of life) oleh para penganutnya.

Generasi Yahudi

Bukan rahasia umum, ketika para sosiolog dan antropolog mengadakan penelitian tentang tabiat dan karakteristik kaum Yahudi di Israel. Kita dapat memahami mengapa para orang tua keturunan Yahudi sangat protektif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak-anak didik mereka.

Israel
Foto: AFP

Sejak usia dini, para ibu sudah terbiasa menganjurkan anak-anak Yahudi mengonsumsi susu, korma dan kacang almond (badam). Untuk makanan utamanya adalah roti, salad, dan ikan tanpa kepala. Di samping itu, menjadi kewajiban bagi ibu hamil untuk mengonsumsi pil minyak ikan. Seperti halnya orang-orang Jepang, anak-anak Yahudi juga gemar sekali mengonsumsi ikan. Sebelum sarapan pagi, anak-anak biasanya makan buah-buahan terlebih dahulu, baru kemudian makanan utama yang berkarbohidrat seperti roti, nasi dan lain-lain.

Jarang ditemukan orang Yahudi – baik remaja maupun orang dewasa – yang mengonsumsi rokok. Di Jerusalem sendiri, toko-toko tidak menyediakan rokok. Penemuan dari para ilmuwan yang meneliti DNA dan gen di Israel, bahwa nikotin dapat melekat pada gen, serta merusak sel utama pada fungsi otak manusia. Jika ada orang bertamu sambil merokok di rumah seorang warga keturunan Yahudi, tidak ragu-ragu mereka akan membuka pintu agar sang perokok duduk di luar rumah saja.

Dari sisi linguistik, anak-anak keturunan Yahudi pada umumnya menguasai tiga bahasa, Hibrani, Arab dan Inggris. Sejak balita mereka sudah dilatih piano dan biola. Mereka sepakat dengan pendapat para saintis, bahwa suara-suara irama dan melodi dari alunan musik, dapat merangsang fungsi otak hingga meningkatkan IQ. Untuk sekolah tingkat SD, pendidikan matematika yang diajarkan langsung berbasis perdagangan (niaga). Sedangkan kegiatan olahraga yang paling diutamakan adalah lari, memanah dan menembak. Ketiga olahraga ini dapat melatih fungsi otak depan agar para pelajar menjadi tekun dan fokus pada potensi yang mereka geluti. Para guru dan orang tua begitu serius dalam menekuni proses ini, karena – bukan hanya soal tradisi – tapi menjadi kewajiban bagi orang tua mendidik anak-anak yang cerdas dan berkualitas.

Berpikir dengan hati

Dalam perspektif lain, investasi ilmu untuk menciptakan generasi unggul ini menjadi proyek yang terlampau ambisius. Paham militerisme Israel yang kelewat rasional, menganggap jatuhnya satu korban anak Yahudi dipandang lebih berharga daripada sepuluh warga Palestina, baik yang Islam maupun Kristen. Kita bisa saksikan bersama, bagaimana perlakuan mereka yang biadab (27 Desember 2008), ketika agresi militer mereka di Jalur Gaza menembaki para penduduk yang mencapai 1300 orang, dan setengah dari korban-korban itu ternyata adalah anak-anak warga Palestina.

Karena yang menjadi fokus perhatian adalah evolusi otak (brain) yang mengembangkan pola pikir rasional dan ilmiah (mind), maka pemikiran anak-anak muda Yahudi cenderung terbuka dan vulgar. Hal itu dimungkinkan karena segala sesuatu yang dipikirkan dengan otak berasal dari hasil penerimaan berbagai getaran dari lingkungan oleh sensor pancaindera (organ tubuh), yang kemudian dikirimkan ke otak melalui sistem saraf. Proses tranfer informasi dari sensor pancaindera ini memungkinkan segala informasi dapat diterima tanpa proses sanering untuk mempertimbangkan baik atau buruk, berdampak positif ataukah negatif.

Maraknya sistem informasi di era milenial ini, membuat orang yang belum terbiasa mengolah kepekaan hati nuraninya, mudah terjerumus dalam arus selera publik. Hingga cenderung melahirkan pola komunikasi tanpa pikiran jernih, bijak dan penuh kesantunan. Kekerasan tindakan militerisme Israel (zionisme) telah keluar dari khittah dan pemikiran yang berlandaskan semangat kemanusiaan. Untuk itu, sangat mencederai nilai-nilai humanisme universal, yang juga dianut oleh pakar-pakar perdamaian dari kaum Yahudi sendiri. Misalnya, sastrawan Yahudi Elie Wiesel yang pernah dianugerahi nobel perdamaian (1986), justru karena pembelaannya terhadap hak-hak para lansia warga Palestina yang diperlakukan semena-mena oleh militerisme Israel.

Sensor hati

Kemampuan perasaan manusia memiliki sensor abstrak yang bersifat sensitif, tapi punya kelebihan ketimbang sekadar sensor pancaindera yang hanya berupa fisik atau organ tubuh semata. Setiap informasi yang ditangkap oleh sensor hati pada umumnya melalui proses olah hati (bukan olah pikir), yakni suatu proses merasa dengan kalbu untuk mempertimbangkan suatu karya tulis akan berdampak baik atau buruk.

Israel
Foto: World Bulletin

Apakah suatu penemuan ilmiah yang mutakhir layak diteruskan ataukah tidak. Jika dampaknya membumihanguskan peradaban manusia (mafsadah), maka tentu saja harus dihentikan. Jika diadakan ujicoba nuklir – misalnya – di perairan Laut Aceh, Lombok, Palu dan Donggala, akan mengakibatkan perusakan dan penghancuran tatanan sistem (seperti dalam film Game of Thrones), maka tentu saja masyarakat dunia harus bergerak untuk menghentikan ulah dan tindakan mereka.

BACA JUGA: Kapan Bani Israel Menjadi Yahudi?

Dalam proses olah rasa, kiranya perlu ditegaskan, bahwa orang yang memiliki sensor hati yang sangat sensitif, di mana ia sanggup menangkap sinyal dan merekam getaran yang sangat lembut dan halus, tetapi sangat akurat, itulah yang dinamakan “nur ilahi” (kepekaan hatinurani).

Olah rasa yang dihasilkan dari kepekaan nurani ini dapat membedakan mana yang terbaik daripada yang baik, bahkan mana yang terpenting daripada yang penting. Dalam istilah lain (bahasa Arab) dikenal juga kata “fu’ad” yang berarti kalbu yang membuka pintu masuk spiritual bagi turunnya inspirasi, intuisi, hingga prediksi tentang apa yang akan terjadi.

Untuk itu, Hafis Azhari, penulis novel Pikiran Orang Indonesia menyimpulkan, “Berilmu tanpa iman akan menjadikan agama sebagai bahan ejekan, sebaliknya beriman tanpa ilmu akan menjadikan agama sebagai berhala. Namun, keseimbangan antara keduanya, akan melahirkan manusia beragama (homo religious) yang dewasa.” []

Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.

Tags: israel
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sanksi Perpajakan Berdasarkan Prinsip Islam

Next Post

Penghuni Surga dan Neraka Saat Ini

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Israel

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

30 Kata Mutiara untuk Perempuan Islami

Oleh Yudi
20 Mei 2021
0
Kata mutiara untuk perempuan. Foto: Instagram/ell.novieta

Oleh karena itu, Islampos merangkum 30 kata mutiara untuk perempuan islami yang sangat penting sebagai bekal dalam mengarungi hidup.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.