• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 20 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Merayakan’ 10 Hari Terakhir Ramadhan

Oleh Eva F Hasan
9 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: LASD.org -

Foto: LASD.org -

0
BAGIKAN

Merayakan' 10 Hari Terakhir Ramadhan 1 Lailatul QadarDI sepuluh hari terakhir Ramadhan, Allah menyiapkan ‘sajian’ sangat istimewa bernama Lailatul Qadr, malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, sikap terbaik kita adalah ‘merayakan’ (baca: menghidup-hidupkan) babak penting di Ramadhan itu.

Malam Kemuliaan
Selalu berulang setiap tahun, tentang berbagai ‘kesibukan’ kaum Muslimin menjelang Hari Raya Idul Fitri. Banyak yang berburu tiket untuk mudik ke kampung halaman. Terkait itu muncul berita semisal “Tiket Lebaran Habis di H-7”.

Berita-berita dengan isi seperti di atas mengonfirmasikan bahwa aktivitas mudik untuk berhari-raya di kampung halaman masih dilakukan banyak orang karena dinilai sebagai tradisi yang baik. Mudik? Adakah yang perlu kita kritisi?

Boleh jadi, ada beberapa hal yang perlu menjadi bahan introspeksi kita bersama. Antara lain, pertama, sebagian dari pemudik itu membatalkan puasanya dengan dalih sedang menjadi musafir. Maka, sebagian dari mereka-pun merasa seperti tak bersalah saat secara demonstratif makan-minum di tempat-tempat terbuka. Padahal, pemandangan seperti ini bisa menjadi ‘iklan’ yang tak bagus tentang (umat) Islam.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

Kedua, karena begitu banyak orang yang mudik di waktu (yang hampir)
bersamaan, terjadilah situasi yang bisa tak menyenangkan. Misal,
bertumpuknya banyak kendaraan di jalan kerap menimbulkan kemacetan
yang parah. Lalu, atas situasi seperti itu, tak sedikit yang tak bisa menahan diri: saling
serobot dengan berbagai efek sampingnya seperti berkata-kata kasar,
dan lain-lain. Tentu saja, hal-hal seperti ini sama sekali bukan
promosi yang menarik tentang (umat) Islam.

Kebiasaan lain adalah menyiapkan hal-hal yang dianggap bertalian dengan Idul Fitri. Misal, menyiapkan baju baru, perabot rumah baru, kue-kue, atau pernik-pernik lain yang serupa dengan itu. Maka, terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan, pasar-pasar (yang tradisional ataupun yang modern) penuh sesak. Sementara, masjid-masjid semakin jauh berkurang pemakmurnya.

Bagaimana seharusnya sikap kita di 10 hari terakhir Ramadhan? Aisyah RA berkata: “Nabi SAW apabila memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), maka beliau mengencangkan kainnya (tidak menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” (HR Bukhari).

Adapun yang istimewa di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah adanya Lailatul Qadr. Pada malam tersebut, Allah menurunkan untuk kali pertama Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW. Setelah itu, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap, selama kurang-lebih 23 tahun yaitu 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Peristiwa turun kali pertama Al-Qur’an itu diabadikan Allah dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan” (QS Al-Qadr [97]: 1).

Apa keutamaan Lailatul Qadr? “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS Al-Qadr [97]: 3). Maksudnya, beribadah di malam itu dengan segenap ketaatan (seperti dengan mendirikan shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa) bernilai lebih baik jika dibandingkan dengan beribadah selama seribu bulan. Dari Anas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepadamu. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Barang-siapa yang mengabaikannya, maka ia terabaikan dari segala kebaikan. Tidak ada yang mengabaikannya kecuali orang yang diabaikan” (HR Ibnu Majah).

Pada Lailatul Qadr para malaikat turun ke bumi membawa kebaikan, keberkahan, dan rahmat. “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al-Qadr [97]: 4).

Lailatul Qadr adalah malam kesejahteraan dan keselamatan. “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr [97]: 5). Pada malam itu, hamba Allah yang shalih dan menjumpai Lailatul Qadr, akan diampuni dosa-dosanya lantaran ketaatannya kepada Allah. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang-siapa beribadah pada malam Lailatul Qadr karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim).

Bagaimanakah cara mendapatkan Lailatul Qadr? Berdasarkan HR Bukhari dan Muslim, carilah Lailatul Qadr itu pada salah satu dari malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Apa tanda-tanda kehadiran Lailatul Qadr? Antara lain bahwa berdasar HR Muslim, malam itu cerah, tidak terasa dingin dan juga tidak terasa panas. Matahari di pagi harinya terlihat merah dan redup atau tidak terlalu terang seperti biasanya.

Lalu, adakah resep untuk mendapatkan Lailatul Qadr? Adakah kiat menjumpai “Malam yang lebih baik dari seribu bulan itu”? Untuk mendapatkannya, memang tak ada pilihan lain kecuali kita harus terus-menerus beramal-shalih secara istiqomah di sepanjang hari, di sepanjang malam, di sepanjang bulan Ramadhan dan terutama di sepuluh malam yang terakhir.

Oleh karena itu, adanya sunnah untuk beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, harus kita manfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Sebab, di antara manfaat yang bisa kita peroleh adalah
lebih memberi peluang untuk menjumpai Lailatul Qadr.

Jangan Lepas
Jangan abaikan kehadiran 10 hari terakhir Ramadhan. Jangan lepas
peluang untuk ‘mendapatkan’ Lailatul Qadr hanya karena kita terbuai
oleh aktivitas mudik yang melelahkan dan terlena oleh aktivitas lainnya yang remeh-temeh. Alhasil, terutama di malam-malam 10 hari terakhir Ramadhan, mari ‘rayakan’ dengan sepenuh ketaatan dan kecintaan kepada Allah. []

Sumber: www.anwardjaelani.com

Tags: Anwar DjaelaniNote
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Qunut Ketika Witir Adakah Tuntunannya?

Next Post

Karena Jomblo Tidak Butuh Banyak Motivasi, Tapi Calon

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Lailatul Qadar

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

Biografi Penulis Tafsir Al-Kabir, Imam Fakhruddin ar-Razi

Oleh Saad Saefullah
3 November 2023
0
Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Fiqh, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Pahala dari Membaca Hadits Nabi, Hadits, Nabi Khaidir, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Hadits Qothiyyatus Tsubut, Maqashid Syariah, Fathul Majid, Qaul Jadid, Hadits Qudsi

Imam Fakhruddin ar-Razi adalah sosok ulama yang ahli dalam bidang ilmu fiqh, sastra, mantik (logika), dan ilmu mazhab-mazhab kalam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.