• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Meraih Kebahagiaan Sejati

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Keimanan yang Dikagumi Rasulullah, Penyebab Doa Tidak Terkabul, , Doa Utama dalam Al-Quran, Penyebab Doa Tidak Terkabul, Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal, Tingkatan Doa, Ayat Al-Quran Penangkal Sihir, Doa Rasulullah ketika Sahur, tanda taubat diterima, Penghalang Doa, Al-Fatihah, Hukum Mendoakan Keburukan untuk Orang lain

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Fitriana
Guru, Tinggal di Depok
emakpeduligenerasi@gmail.com

KETIKA kita berhasil meraih sesuatu yang dinginkan, maka hadirlah perasaan bahagia, senang dan gembira. Tentunya, kita menginginkan hari-hari dalam kehidupan ini senantiasa berisi kebahagiaan meskipun pada faktanya keadaan ini tidak selalu kita miliki.

Bahagia, adalah satu kata yang pasti setiap orang menginginkan keadaan ini. Kebahagiaan itu merupakan suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.

Arti bahagia bagi setiap orang tak akan selalu sama, karena kebahagiaan sering dipersepsikan sebagai ketercapaian atas sesuatu yang diinginkan, kesuksesan atau kesempurnaan. Sesungguhnya tidak ada kesempurnaan yang membuat bahagia, tapi kebahagiaan membuat hidup terasa sempurna. Setiap harapan dan kenyataan sebenarnya bisa membuat kita bahagia karena diri kitalah yang bisa menentukan, menjadi sumber dan merasakan kebahagiaan itu.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

BACA JUGA: Paling Bahagia

Bahagia bisa dimaknai sebagai menyatukan berbagai perasaan positif hingga menumbuhkan ketenteraman jiwa dan ketenangan hati, serta menciptakan kebermaknaan hidup. Itulah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati bukan sekadar mengejar mimpi dan harapan, tapi memiliki mimpi dan harapan yang mampu membuat kita termotivasi dan terinspirasi untuk bahagia. Meskipun arti dan standar kebahagiaan setiap orang berbeda-beda dan bersifat relatif, namun kebahagiaan sejati akan bisa dirasakan oleh setiap orang apabila kebahagiaan sejati disandarkan kepada Sang Pembuat Hidup yaitu Allah SWT.

Pastinya, banyak orang menginginkan kebahagiaan sejati, tapi hidupnya tidak digunakan untuk menapaki jalan menuju ke sana. Alih-alih seseorang akan mendapatkan kebahagiaan sejati, yang terjadi malah semakin jauh dari jalan menuju kebahagiaan sejati tersebut.

Tentunya, sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui bagaimana cara meraih kebahagiaan yang hakiki, kebahagian sejati yang bisa dihadirkan setiap waktu dalam seluruh kondisi. Sehingga kebahagiaan sejati ini tidak menjadi dominasi orang-orang kaya saja, tapi juga bisa dimiliki oleh mereka yang tidak mampu. Tidak pula menjadi dominasi bagi orang-orang yang memiliki strata atau jabatan yang tinggi, tapi juga bisa dirasakan oleh semua orang dari seluruh kalangan.

Ketika semua orang meletakkan kebahagiaan hakikinya pada pandangan, fokus dan sandaran yang sama, niscaya kebahagiaan sejati dapat diraih, karena seluruh kebahagiaan hidupnya diarahkan untuk menggapai ridha Allah SWT. Inilah yang harus kita pahami terlebih dahulu supaya kita bisa benar-benar bisa merasakan kebahagiaan sejati. Puncak dari seluruh kebahagiaan ketika kita memperoleh keridhaan dari Allah SWT.

Dengan memahami makna kebahagiaan yang hakiki, maka kita akan bisa memahami secara utuh bagaimana cara meraih kebahagiaan sejati, yaitu dengan menyelaraskan seluruh amal perbuatan sesuai dengan apa-apa yang sudah ada dalam pedoman hidup kita.

Pada titik atau fase di mana pun dan kapan pun, kita mulai menyadari bahwa kita layak untuk meraih kebahagiaan sejati, maka bersegeralah untuk menggapainya. Jangan menunda segala sesuatu yang bisa menghantarkan kepada kebahagiaan sejati. Musuh terbesar dalam meraih kebahagiaan sejati karena terlalu banyak menunda-nunda dan terlalu banyak alasan untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat bahagia.

Kebahagiaan sejati harus dicari dan diperjuangkan, sehingga kita bisa menikmatinya dalam kehidupan ini.
Perumpamaan seseorang yang menanam bunga untuk menarik lebah kemudian menghasilkan madu yang bermanfaat. Orang tersebut harus bersusah payah dulu menanam pohon yang bisa menghasilkan bunga yang bisa mendatangkan lebah. Hikmah yang bisa diambil untuk bisa memperoleh kebahagiaan ada hal-hal yang harus dilakukan dan ini adalah suatu keniscayaan.

Maka, bersegeralah menggapai kebahagiaan sejati, menata diri menjadi lebih baik. Tidak jadi masalah kita memiliki latar belakang suram karena itu masa lalu. Satu hal yang pasti kita yakini dan percayai bahwa kebahagiaan sejati layak kita miliki. Senantiasa menghadirkan pikiran dan perasaan positif akan membuat hidup dan langkah kita semakin jernih dan mantap.

Kebahagiaan adalah kemampuan menikmati apa yang kita miliki. Kebahagiaan itu ada pada usaha kita untuk menghadirkan perasaan bahagia, bukan terletak pada banyaknya harta yang kita miliki.

Kita dikaruniai oleh Allah SWT berupa potensi diri yang bisa dimanfaatkan untuk meraih kebahagiaan sejati. Dengan terpenuhinya kebutuhan jasmani yang menuntut untuk dipenuhi, kita melakukan upaya maksimal yang selaras dengan pedoman hidup kita. Begitu pula ketika kita menggunakan naluri dan akal, juga harus sejalan dengan pedoman hidup yang termaktub dalam Al-Qur’an. Menggunakan seluruh potensi dengan baik dan menikmati prosesnya akan mendatangkan kebahagiaan. Jangan menyerah, jangan putus asa, jangan patah semangat, yakin kita akan bahagia.

BACA JUGA:  Apa yang Paling Membuatmu Bahagia?

Jika mau mengevaluasi diri, mengapa kebahagiaan sejati tidak kunjung kita rasakan? Kita akan merasa menderita bukan karena tidak memiliki rezeki, tapi boleh jadi kita kurang bersyukur. Kita sengsara bukan karena kita tidak mendapat karunia dari Allah, tapi boleh jadi kita kurang bersyukur pula. Padahal, karunia dan nikmat Allah itu melimpah setiap saat. Sebenarnya hidup yang paling nikmat dan bisa menghantarkan kepada kebahagiaan saat kita bersyukur.

Menghadirkan Allah dalam setiap langkah dan perbuatan adalah salah satu cara menggapai kebahagiaan sejati. Meminta kepada Allah dengan sungguh-sungguh, benar-benar meminta dalam doa, niscaya akan dikabulkan.

Ketika Allah memberi ujian, maka kita akan memahami bahwa ujian itu untuk menguji kekuatan kita dalam meminta pertolongan Allah. Nyatalah dalam kondisi sedang diuji sekalipun, akan muncul perasaan ikhlas, sabar, pasrah dan tawakal bahwa semua ujian datangnya dari Allah. Perasaan-perasaan inilah yang dapat mendatangkan kebahagiaan sejati.

Memperoleh kebahagiaan sejati seyogyanya menjadi dambaan setiap orang sehingga bisa berupaya semaksimal mungkin dengan seluruh daya upaya untuk mewujudkannya. Bersegera tanpa ‘nanti’, bertindak tanpa ‘tapi’. Kebahagiaan sejati menggapai ridha Illahi menjadi tujuan hidup ini. []

Tags: bahagia
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Khadijah Meninggal Sebelum Kewajiban dan Hukum Diturunkan

Next Post

Pemuda Turki Berbagi Pengalaman Sukses ke Ratusan Mahasiswa Indonesia Melalui Webinar

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 bahagia

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.