ADAKAH yang tengah sibuk mempersiapkan serba-serbi pernikahan atau mungkin sedang menabung demi dapat melangsungkan pernikahan impiannya?
Di jaman sekarang ini, memang sepertinya kurang oke jika belum menggelar resepsi walimah di gedung dengan dekorasi yang mewah dan menawan. Kalaupun ingin melangsungkan pernikahan sederhana, belum tentu orang tua dan calon mertua menyetujuinya. Ada saja alasannya. Mulai dari tidak enak sama tetangga, ingin mejamu tamu dengan fasilitas terbaik, atau sekedar gengsi mungkin?
Padahal sejatinya menikah itu bukan seberapa ‘Wah’ nya pesta resepsi yang akan kita langsungkan. Betul tidak?
Ini bukan berarti bahwa walimatul ‘ursy itu tidak penting. Rasulullah melaksanakan walimah, dan kita pun dianjurkan untuk melaksanakannya. Salah satunya pernikahan Rasulullah dengan Ummu Zainab yang dikisahkan dalam hadits berikut ini:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah bercerita kepadaku Syu’bah dari Abdulaziz bin Shuhaib berkata, saya telah mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam tidak mengadakan walimah atas istri-istrinya lebih banyak atau lebih istimewa dari walimahnya pada Zainab. Tsabit al-Bunani bertanya, “Bagaimana walimahnya.” (Anas bin Malik) menjawab, menjamu mereka dengan roti dan daging sampai mereka pulang,” (HR Ahmad No 12298).
Melaksanakan resepsi juga sekaligus sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwa seseorang itu telah sah menikah secara agama dan negara. Jadi sebenarnya wajar jika ingin dilaksanakan secara mewah.
Lalu bagaimana jika kondisinya memang seseorang itu hanya memiliki dana yang terbatas atau meskipun memiliki harta lebih tetapi ingin menyelenggarakan resepsi yang sederhana?
Tidak masalah. Karena kita juga tahu bahwa kehidupan pasca resepsi tak kalah penting ketimbang resepsi yang cuma sehari. Daripada utang sana-sini demi resepsi mewah, mending melakukan resepsi sederhana tapi berkah kan?
Tantangannya mungkin memahamkan orang tua atau keluarga terdekat. Untuk itu jauh-jauh hari sebelum akad, ada baiknya kita sudah memberikan pemahaman kepada orang tua kedua belah pihak. Supaya kedua belah pihak mau memahami dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
Seperti apapun pernikahan dan resepsi kita kelak, semoga Allah jadikan pernikahan kita adalah pernikahan yang membawa keberkahan.
Sumber: Annidaonline