• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 17 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana Laporan Khusus

Mengapa Arab Saudi Disegani AS dan Negara Barat?

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Laporan Khusus
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: AA

Foto: AA

0
BAGIKAN

BUNTUT dari hilangnya wartawan Amerika Serikat (AS) Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Turki, 2 Oktober 2018 lalu, melibatkan banyak pihak. Dugaan adanya pembunuhan di konsulat Arab Saudi menyeret kasus ini ke ranah pemerintahan, baik Arab Saudi, Amerika Serikat, maupun Turki.

Turki yang melakukan penyelidikan terkait kasus hilangnya Khashoggi melihat adanya keterlibatan Saudi. Namun, pihak Saudi membantah isu tersebut.

Sedangkan AS, mengancam akan memberlakukan “hukuman berat” bagi Arab Saudi jika terbukti membunuh kolumnis Washington Post tersebut. Menanggapi ancaman itu, Saudi menegaskan jika negara-negara Barat menerapkan sanksi, pihaknya akan membalas “dengan skala yang lebih berat.”

BACA JUGA: Arab Saudi Gunakan Spyware Buatan Israel, Untuk Apa?

ArtikelTerkait

Pertama Kali dalam Sejarah, Liga Inggris Hentikan Pertandingan Saat Maghrib agar Pemain Muslim Bisa Buka Puasa

Tips dan Trik Wujudkan Rumah Bersih dan Rapi Ala Korea

Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

Perjalanan Mengantar Sang Mujahid Dakwah

Mengapa sejauh ini AS yang dikenal sebagai negara berpengaruh di dunia, seolah punya ketakutan tersendiri terhadap Arab Saudi? Mari kita kupas. Inilah beberapa ‘kekuatan’ Arab Saudi yang membuat As dan negara barat gentar.

1. Minyak

Menurut data organisasi negara-negara produsen minyak OPEC, Saudi memiliki sekitar 18% cadangan minyak dunia dan merupakan eksportir minyak terbesar.

Jika AS dan negara-negara lain menerapkan sanksi, pemerintah Saudi akan dengan mudah memangkas produksi minyak. Otomatis, harga minyak dunia akan melonjak.

Dalam tajuk rencana yang diterbitkan pada Ahad (14/10/2018), Turki Aldakhil, manajer Al Arabiya -stasiun televisi yang dimiliki pemerintah Saudi- mengatakan sanksi terhadap Saudi akan memicu “bencana ekonomi yang imbasnya akan terasa di seluruh dunia”.

2. Kontrak militer

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockho, (SIPRI), anggara militer Arab Saudi adalah yang terbesar ketiga di dunia pada 2017.

Pada 2017, Saudi menandatangani kesepakatan persenjataan dengan AS senilai US$110 miliar atau sekitar Rp1.667 triliun, dengan opsi bertambah menjadi lebih dari US$350 miliar dalam kurun 10 tahun. Kesepakatan ini digambarkan AS sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Negara-negara Barat lain yang memasok senjata ke Saudi di antaranya adalah Inggris, Prancis, dan Jerman.

Tajuk rencana yang ditulis Aldakhil mengisyaratkan jika Barat menerapkan sanksi, Saudi bisa mengalihkan kontrak militernya ke negara pesaing AS, yakni Cina dan Rusia.

3. Keamanan dan terorisme

Advertisements

Saudi adalah anggota koalisi internasional yang memerangi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan tahun lalu mendirikan koalisi antiterorisme yang beranggotakan 40 negara Islam.

Negara-negara Barat sudah menekankan bahwa Saudi berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Timur Tengah dan dalam memerangi terorisme.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pernah mengatakan penting untuk tetap memiliki hubungan yang erat dengan Saudi. PM May mengatakan apa yang dilakukan Saudi “membantu keamanan di dalam negeri Inggris”.

Aldakhil menulis jika Barat menerapkan sanksi terhadap Saudi, maka kerja sama intelijen dan pertukaran informasi antara Saudi, AS, dan negara-negara Barat lain dipastikan akan dihentikan oleh Riyadh.

4. Aliansi regional

Saudi (yang merepresentasikan kekuatan Sunni) dan Iran (yang mewakili kekuatan Syiah) sudah sejak lama terlibat dalam konflik, baik secara langsung maupun tidak, di Timur Tengah selama beberapa dekade.

BACA JUGA: Iran Serukan Dunia untuk Lawan Amerika Serikat

Aldakhil memperingatkan, jika AS menjatuhkan sanksi,  Saudi bisa “menghangatkan hubungan dengan Iran, bahkan mungkin Saudi melakukan rekonsiliasi dengan negara tersebut”.

5. Perdagangan dan investasi

Nilai perdagangan barang dan jasa antara AS dan Saudi mencapai US$46 miliar atau hampir Rp700 triliun. Ini membuat AS menikmati surplus US$5 miliar.  Kementerian Perdagangan AS memperkirakan hubungan dagang kedua negara membantu menopang 165.000 lapangan kerja di Amerika pada 2015.

Tajuk rencana Al Arabiya menyebutkan jika sanksi dijatuhkan AS terhadap Saudi, akses perusahaan-perusahaan AS ke pasar domestik Saudi bisa saja langsung dibatasi. []

SUMBER: BBC

Tags: amerika serikatarab saudi
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Allah Utus Jibril Jadi Lelaki Rupawan pada Maryam

Next Post

Arab Saudi Akui Kematian Jamal Khashoggi Terjadi di Konsulatnya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Foto: AP

Pertama Kali dalam Sejarah, Liga Inggris Hentikan Pertandingan Saat Maghrib agar Pemain Muslim Bisa Buka Puasa

28 April 2021
Foto: Istimewa

Tips dan Trik Wujudkan Rumah Bersih dan Rapi Ala Korea

5 Januari 2022
Pekerjaan yang Mendatangkan Pahala Berlimpah

Inisiatif Membangun Daerah Percontohan di Era Covid-19

28 Januari 2021
Foto: Istimewa

Perjalanan Mengantar Sang Mujahid Dakwah

4 Desember 2020
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist