• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 19 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

‘Melayat’ di Hari Raya

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

7
BAGIKAN

 

 

Oleh: Eka Sugeng, Mahasiswa Pascasarjana di Universitas Malang

MELAYAT adalah aktivitas seseorang atau beberapa orang secara sendirian/bersama-sama menjenguk untuk menghibur atau menyampaikan ungkapan turut berbelasungkawa dan berempati kepada seseorang/beberapa orang yang tengah ditimpa kesedihan/kesusahan/musibah.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Kata ‘melayat’ pada judul, bukan semata bermakna seperti kalimat pertama di atas, akan tetapi merujuk pada ungkapan cerdas nan dahsyat lagi tepat, yang disampaikan oleh para shahabat Rasulullah SAW dan ulama-ulama setelahnya. Salah satu dari mereka adalah ungkapan yang dilontarkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu.

Diriwayatkan, bahwa suatu hari di akhir-akhir bulan Ramadhan, Sayyidina Ali bergumam, “Aduhai, andai aku tahu siapakah gerangan yang diterima amalannya agar aku dapat memberi ucapan selamat kepadanya, dan siapakah gerangan yang ditolak amalannya agar aku dapat ‘melayatnya’.”

Subhanallah, sekilas membaca sungguh indah sekali tutur katanya dan barangkali diluar dugaan kita, bahwa sebegitu rendah hatinya seorang Sayyidina Ali ra benar-benar ingin tahu (andai Beliau bisa tahu) dan ingin sekali mengucapkan selamat pada siapapun yang amalannya sukses diterima Allah SWT selama bulan Ramadhan.

Karena alasannya sangat jelas, segala ibadah wajib dan sunnah (seperti puasa, shalat fardlu, shalat sunnah, tadarrus al Qur’an, zakat, sedekah, dll.) yang dilakukan oleh seorang muslim/muslimah di bulan mulia ini maka akan diganjar dengan balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT tanpa batas, ditambah lagi segala dosanya yang telah lalu akan diampuni dan seketika keluar dari bulan Ramadhan, ia akan kembali fitrah (suci) laksana bayi yang baru lahir. Maka, sungguh tak heran dan pantaslah bila seorang Sayyidina Ali, shahabat Rasulullah SAW sekaligus menantu Beliau, ingin sekali memberi ucapan selamat atas kesuksesan luar biasa ini.

Apa yang diucapkan oleh Sayyidina Ali radhiallahu ‘anhu ini senada dengan apa yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Beliau berkata,“Siapakah gerangan di antara kita yang diterima amalannya untuk kita beri ucapan selamat, dan siapakah gerangan di antara kita yang ditolak amalannya untuk kita ‘layati’.

Wahai orang yang diterima amalannya, berbahagialah engkau. Dan wahai orang yang ditolak amalannya, semoga Allah menambal musibahmu.” Subhanallah, tidak nampak sedikitpun dari manusia mulia sekaliber Sayyidina Ali radhiallahu ‘anhu dan Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengklaim dirinya sendiri sebagai hamba yang tepat untuk diberi ucapan selamat oleh para shahabat yang lain.

Namun, beliau sendiri bertanya-tanya siapakah gerangan orang yang paling berbahagia diantara para shahabat dan kaum muslimin saat itu. Barangkali, maksud dan tujuan Beliau-beliau ingin mengucapkan selamat adalah begitu rindunya ingin juga merasakan nikmatnya kebahagiaan luar biasa yang secara langsung diberikan Allah SWT itu.

Akan tetapi, pernyataan sebaliknya, bila memang ada seorang muslim/muslimah yang tidak layak dan tidak pantas menerima ucapan selamat, maka tak lain dan tak bukan dia termasuk orang-orang yang mendapat musibah itu sendiri. Musibah yang diterima jelas bermakna bahwa Allah SWT tidak menerima amal ibadahnya bulan Ramadhan yang dilaluinya.

Bisa jadi itu semua karena puasa yang dijalani mungkin tidak sepenuhnya didasari iman kepada Allah SWT dan kesabaran, akan tetapi dikarenakan keterpaksaan atau bahkan terkadang puasanya sering batal tanpa alasan syar’i. Bisa juga dikarenakan shalat wajib dan sunnahnya sangat sering tidak tepat waktu atau bahkan tidak shalat lima waktu. Mungkin juga karena bersedekah atau berzakat tidak sepenuhnya ikhlas karena Allah SWT, akan tetapi tercampur dengan keinginan untuk dipuji/dipublikasikan/tebar pesona sekedar ingin mendapatkan simpati konstituen/masyarakat pemilihnya, dan lain-lain.

Hingga akhirnya bulan yang penuh berkah ini justru menjadi ‘kendaraan’ yang sangat nyaman untuk meraih target kepentingan politis, ekonomis, popularitas dan duniawi semata. Maka, sedikit contoh tidak baik yang penulis sebutkan itu pastilah menjerumuskan kita sendiri menjadi orang yang tepat untuk ‘dilayat’. Naudzubillahi min dzalik.

Oleh karenanya, di moment detik-detik akhir bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, mari kita lihat prestasi ibadah diri sendiri sembari bertanya dalam hati bahwa layak dan pantaskah ucapan selamat itu kita terima atau malah orang lain yang sebenarnya kita harapkan untuk ‘melayat’ kita? Ada baiknya pesan Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali berikut ini benar-benar kita camkan mulai sekarang bahwa, “Para ulama salaf, berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka disampaikan kepada bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa lagi selama enam bulan agar Allah mau menerima amalan ibadah mereka tersebut (selama di bulan Ramadhan).” []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word

Tags: hari rayahari raya lebaranIdul Fitri
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Takjil ke-18 dan ke-19 IslamposAid Diberikan di Yayasan Ittihadul Ummat Garut dan Jalan Sukadana Garut Kota

Next Post

Ngiler Pertanda Tidur Berkualitas Baik, Benarkah?

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Adab Di Dalam Rumah

Oleh Aldi Rahadian
18 September 2018
0
Foto: Aldi/Islampos

RUMAH bagi Rasullullah tidak sekadar untuk melindungi diri dari bahaya panas, dingin, hujan dan angin serta menjaga dari binatang piaraan...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.