• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Masya Allah dan Subhanallah, Ini Beda Makna dan Pengunaannya

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
syariat tentang persahabatan, jenis ghibah, cara mengetahui kekurangan diri, sunah harian ngobrol

Ilustrasi. Foto: Shutterstock

0
BAGIKAN

UNGKAPAN ‘Subhanallah’ dan ‘Masya Allah’ pastinya sudah sangat populer di kalangan muslim. Demikian juga di Indonesia. Dua ucapan ini kerap terdengar diantara obrolan atau percakap sehari-hari muslim di Indonesia.

Namun, tak sedikit orang yang masih salah dalam menempatkan dua kalimat ini. Dua kalimat ini punya makna yang berbeda, sehingga jika penggunaannya tertukar, maka maknanya pun menjadi tidak tepat.

Dua ucapan tersebut tak digunakan hanya untuk mengungkapkan kekaguman. Dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan, ‘Masya Allah’ bisa digunakan untuk dua keadaan dalam bahasa Arab atau ikrab, mengingat memang ada dua makna di dalamnya.

BACA JUGA: Kapan Ucapkan Masya Allah dan Subhanallah?

ArtikelTerkait

Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

3 Keutamaan Bersiwak

3 Syarat dan Sunah Azan

10 Akibat Berbuat Maksiat yang Mengerikan

Ikrab yang pertama dari ‘Masya Allah’ adalah dengan menjadikan kata ‘maa’ sebagai isim maushul (kata sambung) dan berstatus sebagai predikat, dengan subjeknya adalah mubtada’ yang disembunyikan. Sehingga, bentuk lengkapnya adalah ‘hadzaa maa syaa Allah’ dan mengindikasikan sebab atau disebut maa syarthiyyah.

Sedangkan menurut ikrab kedua, ungkapan ‘Masya Allah’ adalah kata benda yang berstatus sebagai fi’il syarath atau kata kerja yang mengindikasikan sebab.

Mengutip Fatwa Nurun ‘alad Darbi Syaikh Abdul Aziz bin Baz, jika seorang mukmin saat melihat sesuatu yang membuatnya takjub, maka disarankan mengucapkan ‘Masya Allah’ atau ‘Barakallahu Fiik’.

Hal itu, juga tercantum dalam QS. Al Kahfi ayat 39.

وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالًا وَوَلَدًا

Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā

“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.”

Maka, Masya Allah diucapkan saat memuji, sebagai bentuk kekaguman dan pengagungan kepada Allah untuk menghindari dampak buruk yang mungkin menimpa orang yang dipuji. Dampak buruk dari pujian ini biasanya dapat muncul akibat penyakit hati berupa hasad. ‘Masya Allah’ pun diucapkan ketika melihat suatu hal yang baik atau indah sehingga pujian terhadapnya tidak berdampak buruk.

BACA JUGA: Subhanallah, Inilah Keutamaan Surah Mu’awwidzatain

Sementara itu, untuk ‘Subhanallah’, Imam Nawawi dalam kitab Riyadh al-shalihin mengawalinya dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Menurutnya, Rasulullah SAW bersabda, “Dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan serta dicintai Allah yang Maha Penyayang adalah Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-Azhim.” (Muttafaqun ‘Alaihi disepakati oleh para ahli hadist).

Subhanallah berarti Mahasuci Allah. Subhanallah diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk. Ucapan ini sebagai penegasan “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”.

Advertisements

Namun demikian, ada kondisi di mana kata ‘Subhanallah’ juga diungkapkan oleh rasa kaget atas ancaman yang disebutkan oleh Allah kepada orang yang malas membayar utang. Dari Muhammad bin Jahsy ra, “Suatu saat, Rasulullah melihat ke arah langit dan kemudian bersabda, ‘Subhanallah, betapa berat ancaman yang diturunkan'”.

Demikianlah perbedaan ‘Masya Allah’ dan ‘Subhanallah’ serta penggunaannya. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: Masya Allahsubhanallah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Amalan Ini Datangkan Pahala Seperti Haji dan Umrah, Mengapa Selalu Kita Tinggalkan?

Next Post

IslamposAid Serahkan Donasi untuk Ovie, Sang Anak Yatim

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Shalat Tahajjud Amalan Agar Terlindung dari Serangan Ilmu Hitam atau Sihir Syarat Shalat Khusyu, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat

13 Agustus 2022
Cara Hidup Sehat Ala Rasullulah Waktu Bersiwak, yang Dibolehkan ketika Puasa, Cara Rasul Memakai Siwak, Keutamaan Bersiwak

3 Keutamaan Bersiwak

12 Agustus 2022
sunah azan, Syariat seputar hari tasyrik, bacaan bilal Idul Fitri, menjawab iqamat, amalan, seni azan, bacaan ketika mendengar azan

3 Syarat dan Sunah Azan

12 Agustus 2022
Mimpi Bertemu Ular, Ketindihan Makhluk Halus, Hukum Tidur Pagi, Cara Mudah Bangun Shubuh, Adab Bangun Tidur, Mimpi Menurut Islam, Akibat Berbuat Maksiat

10 Akibat Berbuat Maksiat yang Mengerikan

12 Agustus 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist