• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Lika-liku Perjalanan Cinta Pak Harto dan Bu Tien

Oleh Ari Cahya Pujianto
7 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Presiden Suharto, Presiden Soeharto

Foto: Ist/Net

28
BAGIKAN

MEMBICARAKAN  tentang sosok Soeharto, pikiran kita pasti akan tercabang dalam dua hal, pertama tentang enaknya hidup di masa kepemimpinannya yang apa-apa serba murah, tingkat keamanan masyarakat yang sangat terjamin, tentang kekayaan keluarga Cendana yang tak terhitung jumlahnya yang kedua tentang runtuhnya era kepemimpinan Soeharto akibat krisis moneter.

BACA JUGA: Terungkap, Soeharto Sempat Tak Punya Uang di Masa Pensiunnya

Di balik semua itu, terselip cerita tentang kisah cinta antara Pak Harto dan Bu Tien yang melegenda, namun tak banyak orang mengetahuinya.

Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien berawal dari sebuah perjodohan, Pak Harto yang pada saat itu berusia 26 tahun berpangkat letkol dan sedang bertugas di Jakarta.

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

Perjodohan itu dimulai saat dirinya didatangi oleh keluarga Prawirowihardjo yang tidak lain merupakan paman sekaligus orang tua angkatnya, pembicaraan keduanya layaknya seorang ayah dan anak.

Di Tengah-tengah pembicaraan, tiba-tiba tiba Ibu Prawiro bertanya kepada Pak Harto tentang rencana pernikahan. Namun, pertanyaan bibi sekaligus ibu angkatnya tersebut tidak begitu serius ditanggapi pak harto.

Meski tak dianggap serius oleh pak harto, Ibu Prawiro terus mendesak dan mengingatkan Pak Harto pentingnya sebuah pernikahan yang tidak boleh terhalangi oleh apapun termasuk perang.

Kemudian, desakan tersebut dibalas sebuah pertanyaan oleh Pak hHrto, “Tetapi, siapa pasangan saya? Saya balik bertanya kepada mereka. Saya tidak punya calon.”

Mendengar pertanyaan Pak Harto, Ibu Prawiro pun meminta Pak Harto agar tidak pusing dengan masalah perjodohan. Ibu Prawiro ternyata telah memiliki calon yang cocok untuk mendampingi Pak Harto.

“Kamu masih ingat dengan Siti Hartinah, teman satu kelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?” tanya Ibu Prawiro.

Sambil mengingat sosok yang dilontarkan Ibu Prawiro, Pak Harto kembali membalas dengan sebuah pertanyaan, “Tetapi, bagaimana bisa?”

Pak Harto menjelaskan ketidakyakinan dirinya untuk menjadikan Ibu Tien menjadi istrinya, alasannya yakni karena Ibu Tien putri seorang bangsawan Jawa, sedangkan Pak Harto hanyalah anak seorang petani.

“Apa dia akan mau? Apa orang tuanya akan memberikan? Mereka orang ningrat. Ayahnya, Wedana, pegawai Mangkunegaran,” ungkap Pak Harto.

Di tengah ketidakpercayadirian Pak Harto, Ibu Prawiro mencoba terus membujuknya agar tetap berbesar hati dan berjanji berjanji akan mengurus semuanya, dengan jaminan kedekatannya dengan keluarga Kandjeng Pangeran Harjo (KPH) Soemoharjomo, ayah dari Ibu Tien.

Setelah meyakinkan Pak Harto secara tidak disangka-sangka, keluarga KPH Soemarjomo mau menerima tawaran Ibu Prawiro yang akan menjodohkan Pak Harto dan Ibu Tien.

Setelah tawaran tersebut diterima, Akhirnya, kedua keluarga itu sepakat untuk menggelar upacara ‘nontoni’, mempertemukan antara calon pengantin pria dengan calon pengantin wanita.

“Agak kikuk juga, sebab sudah lama saya tidak melihat Hartinah dan keragu-raguan masih ada pada saya, apakah dia akan benar-benar suka kepada saya,” ujar Pak Harto.

Suasana saat prosesi ‘nontoni’ berlangsung ternyata cukup baik dan hangat. Tanpa harus menunggu lama, pertemuan itu berujung pada pembicaraan mengenai penentuan hari pernikahan.

BACA JUGA: Mogok Mengajar Kian Meluas, Pemerintah Diminta Responsif

“Ini rupanya benar-benar jodoh saya,” kata Pak Harto. Pernikahan pun dilangsungkan pada tanggal 26 Desember 1947 di Solo, dalam suasana penuh kesederhanaan, karena perang tengah berkecamuk kala itu.

Saat itu Belanda masih sibuk dengan agresi-agresinya. Maka agar tidak mengundang perhatian mereka, pernikahan ini dilangsungkan sangat sederhana. Bahkan katanya pencahayaan pun dari lilin-lilin saja. Meskipun begitu, suasana pun khidmat luar biasa. Akhirnya resmi lah pernikahan keduanya, meskipun tanpa foto ataupun cerita-cerita soal mas kawin apa yang diberikan Pak Harto kepada istri tercintanya itu. []

Tags: buSoehartotien
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Di Balik Rahasia Tangan Manusia

Next Post

Gaza kembali Menangis, Seorang Bocah Syahid Ditembus Timah Panas Israel

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid 1 soeharto dan bu tien

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

10 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 soeharto dan bu tien

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.