• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 11 Desember 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Lembut Hati, Umar bin Khattab Sangat Peduli pada Kesejahteraan Bayi

Oleh Eneng Susanti
3 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

MUSLIM tentunya tak asing dengan sosok sahabat Nabi yang satu ini, yakni Umar bin Khattab. Dia adalah sahabat sekaligus keluarga dan kerabat Nabi SAW. Umar juga merupakan salah satu pemimpin Islam sepeninggal Nabi SAW. Dia menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash Shiddiq.

Umar dikenal tegas namun bijaksana. Dia juga punya hati yang lembut. Dalam kepemimpinan, Umar sangat memperhatikan kesejahteraan umatnya. Bahkan, bayi yang baru lahir pun, dia perhatikan kesejahteraannya.

“Umar mengalokasikan kas negara untuk memberikan tunjangan kepada semua bayi setelah tidak menyusu pada ibunya,” demikian tertulis dalam buku Kisah Istimewa Asmaul Husna karya Aan Wulandari.

BACA JUGA: Umar bin Khattab: Apakah Engkau Tidak Melihat Dunia dan Dunia Melihatmu?

ArtikelTerkait

Pemuda yang Meminta Izin pada Nabi untuk Zina

As-Sabiqun Al-Awwalun, Sahabat-sahabat Nabi Pertama yang Masuk Islam

Saat Mereka Bersepakat Menyebut Rasulullah sebagai Orang Gila

Saat Rasulullah Menikahi Khadijah

Namun, kebijakan umar itu ternyata menjadi masalah besar dan akhirnya Umar mengubah kebijakannya. Yang mendapat tunjungan bukan bayi yang disapih, tapi bayi yang baru lahir.

Dalam riwayat diketahui bahwa masalah besar tersebut adalah, ketika di suatu malam, Umar ra mendengar suara anak kecil menangis. Hati Umar terus terusik. Dengan segera Umar mendatangi asal suara, ketika itu Umar pun berkata pada ibu sang bayi.

“Takutlah engkau kepada Allah Azza wa Jalla dan berbuat baiklah dalam merawat anakmu,” kata Umar.

Bayi itu pun terdiam. Tak lama, tangisan kembali terdengar, maka Umar kembali mendatangi sang Ibu. Umar mengulangi perkataannya. Pada akhir malam, Umar mendengar bayi itu menangis lagi.

Umar kembali ke rumah itu dan berkata kepada ibunya, “kenapa aku masih mendengar anakmu menangis sepanjang malam?”

Wanita itu menjawab, “Hai tuan, sesungguhnya aku berusaha menyapihnya dan memalingkan perhatiannya untuk menyusu, tetapi dia masih tetap ingin menyusu.

Umar ra bertanya, “Kenapa engkau akan menyapihnya?”

Ibu itu menjawab, “Karena Umar hanya memberikan jatah makan untuk anak-anak yang telah disapih saja.”

Umar menanyakan umur si bayi itu dan ternyata baru beberapa bulan.

Ketika sholat subuh Umar menangis. Bacaannya nyaris tidak terdengar jelas oleh para makmum.

Usai sholat Umar berkata, “Celakalah engkau wahai Umar, berapa banyak bayi kaum Muslimin yang telah engkau bunuh!”

BACA JUGA: Beginilah Pengadilan di Masa Umar bin Khattab

Setelah itu, Umar menyuruh salah seorang pegawainya memberikan pengumuman. Berikut bunyi pengumuman tersebut:

“Janganlah kalian terlalu cepat menyapih anak-anak kalian, sebab kami akan memberikan jatah bagi setiap bayi yang baru lahir dalam Islam.”

Seketika berita itu disebarluaskan ke seluruh daerah kekuasaannya. Umar yang berhati lembut itu mengubah hukum yang telah ditetapkanya demi kesejahteraan bayi yang baru lahir.

Kisah ini dikaitkan dengana nama Allah Al-Latiif artinya Maha Lembut yang disbutkan dalam QS Asy-Syura ayat 19 yang artinya “Allah Mahalembut pada hamba-hambanya.”

Makna Allah Mahalembut terhadap hambanya adalah Dia menjauhkan manusia dari kesusahan dan memudahkan hambanya mendapatkan keinginannya. []

Referensi: Kisah Istimewa Asmaul Husna/Karya: Aan Wulandari/Penerbit: Al Kautsar

Tags: BayiKisah Sahabatumar bin khattab
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Fatimah, yang Pertama Menyusul Nabi Wafat (1)

Next Post

Fatimah, yang Pertama Menyusul Nabi Wafat (2-Habis)

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

suami, Macam talak, Pacaran, Taaruf, Zina, Tolak Lamaran Nikah, zina

Pemuda yang Meminta Izin pada Nabi untuk Zina

10 Desember 2023
Nabi Sulaiman, Kecerdasan Nabi Sulaiman, Fakta Nabi Dzulkifli, Umar bin Khattab, Abu Jahal, Abu Dzar Al-Ghifari, Fakta Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Rasulullah, Utsman bin Affan, Keutamaan Utsman bin Affan, Nabi Musa, Nabi Khidir, Umar bin Khattab, Abu Hurairah, Ali bin abi Thalib, umar bin khattab, Said bin Amir, Mukjizat Nabi di Gua Tsur, Nabi Ishaq, Ustman bin Affan, Utsman bin Affan, Abdullah ibn Umar, Nabi Ibrahim, Umar bin Khathab. Ashabul Kahfi, Saad bin Abi Waqqash, Ali bin Abi Thalib, Abu Qilabah, Kehebatan Umar bin Khattab, Imam Hasan Al-Bashri, Nabi Adam, Kisah Maryam, Perang Jamal, Ali bin Abi Thalib, Sahabat Nabi

As-Sabiqun Al-Awwalun, Sahabat-sahabat Nabi Pertama yang Masuk Islam

9 Desember 2023
Jibril, Khalid bin Walid, Nabi Sulaiman, Nabi Adam, Nabi Musa, Rasulullah

Saat Mereka Bersepakat Menyebut Rasulullah sebagai Orang Gila

9 Desember 2023
Haid, Khadijah, Sifat Istri yang Dibenci Suami, Cara Menetapkan Masa Selesainya Haid, Khadijah

Saat Rasulullah Menikahi Khadijah

6 Desember 2023
Please login to join discussion

Terbaru

suami, Macam talak, Pacaran, Taaruf, Zina, Tolak Lamaran Nikah, zina

Pemuda yang Meminta Izin pada Nabi untuk Zina

Oleh Yudi
10 Desember 2023
0

“Apakah kaurela jika itu (perzinaan) terjadi pada ibumu?” tanya beliau.

gua, Ashabul Kahfi

Berapa Lama Waktu Para Pemuda Ashabul Kahfi Tertidur?

Oleh Yudi
10 Desember 2023
0

Tentang para pemuda Ashabul Kahfi ini, Allah berfirman dalam Surah Al-Kahfi (18) ayat 12.

Kesalahan Pengantin Baru di Malam Pertama, Ciri Lelaki Serius yang Ingin Menikah, Hukum Wanita Lamar Pria, Nikah, Suami Tanggung Dosa Istri, Pernikahan, suami

Mengapa Wanita Tidak Boleh Punya Suami Lebih dari Satu?

Oleh Haura Nurbani
10 Desember 2023
0

Dalam Islam, mengapa wanita tidak boleh punya suami lebih dari satu?

ibadah, Shalat Membuat Sehat, sutrah, Doa yang Dibaca ketika Sujud, Najis

Cara Membersihkan Najis di Sajadah atau Karpet, dan Hukum Kalau Najis Sudah Mengering tanpa Disiram Air di Atasnya

Oleh Haura Nurbani
10 Desember 2023
0

Cara membersihkannya dengan menyiram air di tempat najis sampai air lebih dominan di tempat yang terkena najis.

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

7 Kewajiban Anak Laki-laki kepada Ibu Setelah Menikah

Oleh Andika Murdanto
27 Oktober 2021
0
Kewajiban Anak Laki-laki, ibu, Makna Hadist Surga di Bawah Telapak Kaki ibu, Durhaka pada Ibu

Kewajiban anak laki-laki kepada ibu meskipun telah menikah anak laki-laki harus terus taat kepada ibunya.

Lihat Lebih

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
25 Februari 2022
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist