• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar Motivasi

Kisah Pengemis Tolak Uang Pemberian dari Pemuda yang Mau Bunuh Diri

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Motivasi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Travelscam

Ilustrasi. Foto: Travelscam

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

SUATU hari seorang pemuda termangu dan berdiri di tepi sebuah jembatan dengan sungai berair deras di bawahnya.

Sesekali matanya menerawang jauh, menarik napas panjang, dan wajahnya menunjukkan dia sedang frustrasi dan putus asa.

Si pemuda berkata sendiri, “Semua kenikmatan duniawi telah aku cicipi. Aku kaya raya, pernah bepergian ke tempat-tempat indah di seluruh dunia dan menikmati semua makanan lezat serta kenikmatan yang dapat dibeli dengan uang. Saat ini aku sungguh tidak bahagia. Anak kesayanganku meninggal dunia, istriku pun pergi meninggalkan aku. Lalu, untuk apalagi aku hidup di dunia ini? Biarpun aku memiliki harta kekayaan, tetapi hatiku kosong dan menderita.” Setelah itu, si pemuda tampak bersiap-siap  menceburkan diri ke dalam sungai, bunuh diri.

BACA JUGA: Viral Pengemis di Cina Pakai Aplikasi, Bisa Terima Sumbangan Non-Tunai

ArtikelTerkait

4 Cara Mengembangkan Penghargaan terhadap Diri Sendiri

9 Rahasia Rekening Ghaib Sepanjang Masa

4 Booster keimanan dalam Sikap Tawakal

4 Cara Menjadi Orang Kaya dalam Islam

Pada saat yang bersamaan, seorang pengemis berpakaian kumal menghampiri dia.

“Tuan yang baik, tolong beri saya sedikit uang untuk makan. Saya doakan semoga Tuan selalu sehat dan berumur panjang.”

Mendengar permintaan pengemis itu, si pemuda segera mengeluarkan dompet dari sakunya. Ia mengambil semua uang yang ada dan memberikannya kepada si pengemis sambil berkata, “Ambillah semua uang ini.”

“Semua ini?” Tanya si pengemis tidak percaya.

“Iya, ambillah semua. Karena di tempat yang akan kutuju, aku tidak lagi memerlukannya,” kata si pemuda sambil mengalihkan pandangannya kembali ke arah sungai di bawah jembatan.

Si pengemis rupanya merasakan sikap pemuda yang agak janggal. Ia memegang dan memandangi uang itu sejenak, kemudian cepat-cepat dikembalikannya uang itu sambil berkata, “Tidak ah, tidak jadi. Aku memang seorang pengemis, tetapi aku bukan seorang pengecut dan aku tidak akan mengambil uang dari seorang pengecut. Ini, bawalah uang ini bersamamu ke sungai itu.” Pengemis itu pun segera pergi dari sana sambil berteriak lantang, “Selamat tinggal tuan pengecut!”

Mendengar ucapan  si pengemis, pemuda itu terpana kaget. Perasaan puas dan bahagia sejenak yang dirasakan karena bisa memberi uang ke pengemis, lenyap seketika. Dia sangat ingin si pengemis menerima pemberiannya, apalagi di saat ia akan mengakhiri hidupnya, tetapi itu pun tidak bisa.

Tiba-tiba, pemuda itu sadar, ternyata dengan memberi kepada orang lain, telah membuat dirinya merasa bahagia. Ini merupakan sebuah perasaan dan pengetahuan baru bagi pemuda itu. Kemudian, dia kembali memandang ke arah sungai itu sekali lagi, lantas berpaling dan berjalan pergi mengejar si pengemis. Dia ingin mengucapkan terima kasih dan memberitahu bahwa dia tidak akan menjadi seorang pengecut. Dia berjanji di dalam dirinya, bahwa dia akan kembali berjuang, untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memberi kepada orang-orang yang membutuhkan.

*****************

Begitu mengenaskan mendengar orang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas. Dan terasa lebih mengenaskan lagi kalau kita mendengar orang bunuh diri hanya gara-gara masalah sepele. Keberanian harus diletakkan dalam porsi yang benar. Selayaknya kaya mental yang tertanam adalah ”berani hidup”, bukan ”berani mati”.

BACA JUGA: Ibu yang Uangnya Jatuh dan Berceceran di Jalan Raya

Advertisements

Kita melakukan itu semua karena sebuah alasan yakni hidup adalah tanggung jawab! Laksana seorang pejuang, apapun medan pertempuran di depan yang akan kita hadapi, kita punya kewajiban untuk menyelesaikannya. Kita punya tanggung jawab untuk menjalaninya. Apapun hasil nantinya, nilai kenikmatan sejati sebenarnya terletak pada proses perjuangan itu sendiri. Apalagi, jika hasil perjuangan itu bermakna pula bagi orang lain.

Karena itu, hidup akan jauh lebih bermakna jika kita bisa memberi sesuatu kepada orang lain. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia. Dan jika ini kita sadari sepenuhnya dan kita perjuangkan dengan tekad kuat dilandasi ketulusan hati, maka kesuksesan yang kita raih akan jauh lebih berarti. Dengan begitu, saat menghadapi tantangan, mental kita akan semakin terlatih dan siap menghadapinya dengan penuh keberanian. Mari,  jauhkan diri dari sikap berani mati secara pengecut, tetapi kita harus berani hidup secara Ksatria, maka hidup akan jauh lebih bernilai. []

SUMBER: ADRIEWONGSO.COM

Tags: bunuh diripemudapengemisUang
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sepakat Berdamai dengan UEA, Israel Bakal Berhenti Caplok Wilayah Palestina?

Next Post

Tidak Sengaja Menyebarkan Berita Hoaks, Apa yang Harus Dilakukan?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Cara mengembangkan penghargaan terhadap diri sendiri, Amalan yang Menghindarkan Malapetaka, kisah mualaf, atribut jiwa muslim

4 Cara Mengembangkan Penghargaan terhadap Diri Sendiri

14 Mei 2022
Hakikat Kekayaan, Istidraj, Tanda Datangnya Rezeki, Hikmah Pembagian Warisan, Hikmah Pembagian Warisan, Rekening Ghaib Sepanjang Masa, pekerjaan haram

9 Rahasia Rekening Ghaib Sepanjang Masa

10 April 2022
doa di waktu fajar, doa agar dijauhkan dari kemiskinan, booster keimanan

4 Booster keimanan dalam Sikap Tawakal

29 Maret 2022
Cara Menjadi Orang Kaya, Pekerjaan Haram, rezeki, istri boros

4 Cara Menjadi Orang Kaya dalam Islam

29 Maret 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist