• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 27 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita

Kisah Nina yang Selamat Satu Jam Sebelum Tsunami

Oleh Baehaki
4 tahun lalu
in Berita
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
jumlah korban tsunami selat sunda

Tsunami Banten. Foto: Tribunnews

0
BAGIKAN

PANDEGLANG–Langit di Pandeglang, Sabtu (22/12/2018), tampak begitu cerah. Matahari mengeluarkan sinar terangnya tanpa malu, tidak seperti hari-hari sebelumnya.

“Wah enak nih hari ini cerah. Jemuran bisa kering,” canda warga Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. Maklum, kawasan Pandeglang beberapa hari terakhir selalu diguyur hujan dan angin besar. Maka saat mentari mulai muncul dari persembunyiannya, warga senang bukan kepalang.

Kendati demikian, mereka tetap merasa awas, sebab Anak Krakatau beberapa kali berdentum dengan keras.

“Tumben ya Anak Krakatau letusan dan getarannya besar bener. Gak kayak biasanya. Bisa takut nih wisatawan. Tahun baru bakal sepi,” komentar mereka.

ArtikelTerkait

Awal Ramadhan, Sekolah Alam Purwakarta Gelar Seminar Parenting, Hadirkan Ustadz Aad: Sudah Baligh Tapi Belum Aqil? Kok Bisa?

SD Jakarta Islamic School Joglo Raih Juara 1 dalam Program Juara Indonesia Ramadan Indosiar

Merokok di Jam Kerja, PNS di Jepang Kena Denda Rp 166 Juta

Bantah Diskriminatif, Bawaslu Pastikan Deklarasi Koalisi Pro Anies Tak Melanggar

Baca Juga: Pria Ini Mengaku Bertemu Putri Aa Jimmy setelah Terombang-ambing Tsunami

Namun, aktivitas berlangsung seperti biasa, tanpa kekhawatiran apa-apa. Pun, mumpung cuaca hari itu begitu cerah, salah satu warga Desa Caringin, Nina (28) berniat menghadiri Festival Selancar Carita dengan keluarga. Mereka ingin memanfaatkan waktu liburan bersama sebelum kembali bekerja.

Belum sempat mereka menikmati suasana pantai, tiba-tiba saja keponakan Nina yang bernama Al-Fariz, berlaku tidak seperti biasanya. Ia sangat rewel. Berbagai cara dilakukan untuk menenangkan, tapi tetap tidak berhasil. Tak sabar karena Al Fariz tak kunjung tenang bahkan saat mereka sudah sampai pantai, mereka pun memutuskan pulang. Padahal, acara sudah mencapai puncak.

“Serius mau pulang? Kan masih ada hiburan band,” salah seorang keluarga Nina merasa ragu. Namun, akhirnya mereka pulang juga karena Al Fariz sudah merengek. Tepat satu jam sebelum tragedi itu, mereka memutuskan meninggalkan Festival Selancar Carita. Tanpa tahu, bencana begitu dekat di belakang mereka.

Dan benarlah, pukul 22.00, dentuman suara Anak Krakatau terdengar sangat keras.

Boooommmm! Boooommmm! Suaranya menggema, membuat jantung berdebar sangat kencang karena terkejut. Dentuman yang lebih keras dari suara pagi tadi. Ini diikuti dengan air laut yang mendadak surut, bahkan hingga sejauh 20 meter dari bibir pantai.

Baca Juga: Kisah Rombongan Santri Penghapal Al-Quran Selamat dari Tsunami Selat Sunda

Lalu, tanpa bisa dibayangkan, gelombang air naik. Ombaknya bergulung-gulung, menjulang setinggi 17 meter dengan suara gemuruh yang memekakan telinga. ZRASSS! Gulungan ombak seketika menghantam kawasan Pantai Carita dan Tanjung Lesung. Tanpa pandang bulu, ia melibas benda apapun di depannya. Rumah-rumah, mobil, hingga menelan manusia ke dalam air.

Yang bertahan di dalam pusaran ombak, berusaha menggapai apapun untuk berjuang hidup. Dengan tubuh babak belur dihantam batang pohon, hingga menabrak dinding rumah warga, mengerahkan diri sekuat tenaga untuk lepas dari jeratan gelombang ombak.

Baca Juga: 59 Mahasiswa UI Selamat dari Tsunami

“Tsunami! Tsunami!” teriak orang-orang yang berlari lebih dulu saat menangkap tanda-tanda bencana. Masyarakat berlari kencang ke tempat yang lebih tinggi. Tak terpikir menyelamatkan harta benda, semua orang sibuk menyelamatkan diri.

Semua kisah itu ia dengar dari kawannya yang bekerja di sebuah restoran dekat Pantai Carita. Melalui telepon, ia terengah memberi kabar bahwa tsunami datang. “Cepat Nin mengungsi, air pasang sangat tinggi!” perintah teman Nina, yang juga tengah berjuang menghindari tsunami.

Tanpa ba-bi-bu, Nina segera memboyong kedua orang tua, adik serta anaknya untuk lari ke tempat yang lebih tinggi. Mereka berdiam di Masjid Al Hidayah, mengamankan diri bersama orang-orang lainnya yang menyelamatkan diri.

“Pantas tadi Fariz rewel, udah firasat mungkin ya anak kecil,” katanya.

Qadarullah, syariatnya dari Fariz, Nina dan keluarga bisa selamat dari terjangan tsunami. Kini, meski dengan kondisi syok, ia masih mengungsi dari kediamannya guna menanti sampai kondisi kondusif dan aman untuk kembali. (Tommy/INA News Agency)

ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anak Kecil Ini Tidak Takut kepada Umar bin Khatab

Next Post

Hanya Menatap Wajah Nabi, Yahudi Ini Putuskan Masuk Islam

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Ustadz Aad

Awal Ramadhan, Sekolah Alam Purwakarta Gelar Seminar Parenting, Hadirkan Ustadz Aad: Sudah Baligh Tapi Belum Aqil? Kok Bisa?

27 Maret 2023
SD Jakarta Islamic School Joglo

SD Jakarta Islamic School Joglo Raih Juara 1 dalam Program Juara Indonesia Ramadan Indosiar

27 Maret 2023
merokok

Merokok di Jam Kerja, PNS di Jepang Kena Denda Rp 166 Juta

27 Maret 2023
bawaslu

Bantah Diskriminatif, Bawaslu Pastikan Deklarasi Koalisi Pro Anies Tak Melanggar

27 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Ustadz Aad

Awal Ramadhan, Sekolah Alam Purwakarta Gelar Seminar Parenting, Hadirkan Ustadz Aad: Sudah Baligh Tapi Belum Aqil? Kok Bisa?

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Pada seminar ini, orangtua siswa SAP turut hadir bersama beberapa peserta umum. Ustadz Aad menjelaskan mengenai komparasi aqil dan baligh.

SD Jakarta Islamic School Joglo

SD Jakarta Islamic School Joglo Raih Juara 1 dalam Program Juara Indonesia Ramadan Indosiar

Oleh Amang Dede
27 Maret 2023
0

Anak-anak hebat SD JISc Joglo ini terbentuk dari didikan guru-guru hebat yang dididik oleh Principal SD Jakarta Islamic School  JISc,...

mandi junub mandi wajib manfaat mandi air dingin, Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi!, Tempat yang Dilarang untuk Buang Hajat, Tempat Terlarang untuk Buang Hajat, yang Dibolehkan ketika Puasa, Tata Cara Mandi Wajib, Tata Cara Mandi Wajib, Adab saat di Kamar Mandi, Hukum Mandi Junub, Mandi Janabah, Larangan Buang Air Panas di Lubang Kamar Mandi, Hukum Puasa

Hukum Puasa bagi Orang yang Mandi Junub setelah Terbit Fajar

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Ya, apa hukum puasa bagi orang yang mandi setelah terbit fajar?

tajassus, Ghibah Membatalkan Puasa

Ghibah Membatalkan Puasa?

Oleh Haura Nurbani
27 Maret 2023
0

Apakah ghibah membatalkan puasa Ramadhan seseorang?

Terpopuler

Bintang Berekor; 1400 Tahun Lalu Alquran Sudah Merincikan

Oleh Yudi
18 Desember 2020
0
Surat Al Maidah

Lalu dengan meteor atau bintang berekor  yang jatuh ke bumi, sesungguhnya fenomena itu sudah jauh-jauh hari dirincikan al-quran, yakni 1400...

Lihat Lebih

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Ketika Al-Mahdi Muncul di Akhir Zaman, Ini Tanda-tandanya

Oleh Eva F Hasan
24 Oktober 2019
0
Foto: Abu Umar/Islampos

SETIAP Muslim tentu mengetahui bahwa di akhir zaman kelak, kita akan mengalami masa kejayaan. Di mana sosok panglima pembela kebenaran,...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications