• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 18 November 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Imam Bukhari, Sang Pencetus Sistem Otentikasi Hadits

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Menghukumi Hadits. Imam Bukhari adalah ahlinya. Imam Bukhari Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, Hadist Bukhari Muslim, Imam Muslim, Fatwa Harian Modern, Kitab Hadis Shahih, Imam Ahmad, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Mutlaq Muqayyad, Hadits, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Muhammadiyah

Foto: islam-today.ru

0
BAGIKAN

IMAM Bukhari, amat besar jasanya.

Dalam Islam, semua ilmu dan pengetahuan berpedoman kepada dua Sumber: Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad ﷺ.

Al-Quran adalah sumber utama hukum Islam yang Allah turunkan sebagai wahyu kepada nabi Muhammad ﷺ, sementara Hadits menjadi contoh yang ditetapkan Nabi kepada umatnya sebagai sumber hukum kedua. Salah satu yang terkenal dalam meriwayatkan hadist adalah Imam Bukhari.

Namun, mengingat bahwa Nabi Muhammad ﷺ hidup pada 1400 tahun yang lalu, bagaimana kita bisa yakin bahwa ucapan-ucapan dan perbuatannya yang sampai hingga saat ini nyata dan tidak berubah?

ArtikelTerkait

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

BACA JUGA: Imam Bukhari, Hadits dan Sang Ibunda

Untuk yang tidak terbiasa dengan ilmu hadits, beberapa hadits mungkin seperti tidak ada perbedaannya dan rentan dipalsukan.

Namun, berkat karya Imam Muhammad al-Bukhari atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Bukhari di abad ke-9, ilmu hadits telah dilindungi dari masalah tersebut.

Imam Bukhari Imam Syafi'
Foto: Pinterest

Dengan menggunakan metode yang sistematis dan menyeluruh untuk setiap pepatah yang dikaitkan kepada Nabi ﷺ, karya Imam Bukhari ini mampu menjembatani keotentikan ucapan Nabi Muhammad yang kemudian dikenal dengan istilah hadits.

Imam Bukhari, bernama lengkap, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, lahir sekitar tahun 809 M di kota Bukhara, Uzbekistan.

Imam Bukhari berasal dari keluarga Persia, ayahnya meninggal saat ia masih bayi dan diasuh oleh ibunya. Meskipun miskin, al-Bukhari muda tetap mendedikasikan dirinya untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam.

Imam Bukhari belajar bersama para ulama di kota kelahirannya, ia fokus belajar di bidang studi hadits serta fiqih.

Di usia mudanya, ia menunjukkan kemampuan unik dalam memahami masalah hukum yang kompleks. Bakatnya yang paling menentukan adalah mampu mengingat rantai hadits yang panjang, dan teks (matn) hadits yang kompleks.

Di akhir masa remajanya, setelah menyelesaikan studi di Bukhara, Imam Bukhari berangkat ke Mekkah untuk berhaji bersama ibu dan adiknya.

Imam Bukhari kemudian tinggal di Makkah dan Madinah selama beberapa tahun, di mana ia terus mengumpulkan hadits dari beberapa ulama hadits terkemuka di dunia. Imam Bukhari menghafal teks hadits (matn), rantai perawi (isnad), dan mengajar di sana.

Imam Bukhari
Foto: Google Image

Imam Bukhari lalu melakukan perjalanannya ke Mesir, Suriah, dan Irak guna melanjutkan studi ketika menjelang dewasa. Akhirnya Imam Bukhari menetap di Bashrah, tempat ia mengoleksi hadits-hadits yang terkumpul dalam karyanya yang monumental “Shahih al-Bukhari.”

Apa yang membuat kitab Shahih al-Bukhari itu unik, adalah mengenai kecermatan Imam Bukhari terhadap kumpulan bermacam-macam hadits. Dia memiliki aturan tersendiri yang jauh lebih ketat mengenai keotentikan hadits daripada ulama-ulama yang lain.

Untuk mempertimbangkan keotentikan hadits, Imam Bukhari harus mempelajari sejarah kehidupan semua perawi secara mendalam.

BACA JUGA: Ketika Imam Bukhari Hampir Difitnah

Imam Bukhari mempelajari di mana dan kapan perawi tersebut hidup.

Untuk memastikannya, jika seseorang meriwayatkan hadits dari orang lain, keduanya harus berada di tempat yang sama, pada waktu yang sama dan telah benar-benar bertemu serta membahas hadits. Serta untuk memastikan mereka dapat dipercaya atau tidaknya, atau merubah kata-kata dari sebuah hadits.

https://www.youtube.com/watch?v=55fJCZ65Na4

Imam Bukhari adalah ulama pertama yang membuat pendekatan secara sistematis dalam mengelompokkan hadits.

Setiap hadis yang dianalisis, dicap sebagai shahih (otentik), hasan (baik), mutawatir (berulang di banyak rantai), ahad (soliter), da’if (lemah), atau maudlu ‘(palsu). Selanjutnya, sistem ini juga digunakan sebagai standar untuk hadits-hadits dari kitab koleksi hadits lainya. []

SUMBER: LOST ISLAMIC HISTORY

SEKILAS PERJALANAN DAN STUDI HADIST IMAM BUKHARI

Sejarawan al-Dhahabi menggambarkan kehidupan akademis Imam Bukhari sebagai berikut:

Imam Bukhari mulai mempelajari hadis pada tahun 205 Hijriah. Imam Bukhari menghafal karya-karya ‘Abdullah ibn al-Mubaarak saat masih anak-anak. Dia dibesarkan oleh ibunya karena ayahnya meninggal ketika dia masih bayi.

Dia bepergian dengan ibu dan saudara laki-lakinya pada tahun 210. Imam Bukhari mulai menulis buku dan meriwayatkan hadits saat masih remaja. Imam Bukhari berkata, “Ketika saya berusia delapan belas tahun, saya mulai menulis tentang para sahabat dan pengikut dan pernyataan mereka. Ini terjadi pada masa ‘Ubaid Allah ibn Musa (salah satu gurunya). Saat itu saya juga menulis buku sejarah di makam Nabi pada malam hari saat bulan purnama.”

Imam Bukhari

Pada usia enam belas tahun, Imam Bukhari , bersama saudara laki-lakinya dan ibunya yang janda, menunaikan ibadah haji ke Mekah.

Dari sana Imam Bukhari melakukan serangkaian perjalanan dalam rangka meningkatkan pengetahuannya tentang hadits. Imam Bukhari pergi melalui semua pusat penting pembelajaran Islam pada masanya, berbicara dengan para ulama dan bertukar informasi tentang hadits.

Dikatakan bahwa Imam Bukhari menyerap hadist dari lebih dari 1.000 orang, dan mempelajari lebih dari 600.000 tradisi dan kebudayaan.

BACA JUGA: Imam Bukhari Shalat 2 Rakaat ketika Menulis Satu Hadits

Setelah berusia enam belas tahun absen, Imam Bukhari kembali ke Bukhara, dan di sana ia menyusun al-Jami’ as-Sahih, kumpulan 7.275 hadis yang teruji, disusun dalam bab-bab terperinci sehingga mampu memberikan dasar bagi sistem yurisprudensi yang lengkap, tanpa menggunakan hukum spekulatif.

Kitabnya sangat dihormati di kalangan Muslim Sunni, dan dianggap sebagai koleksi hadits yang paling otentik, bahkan mengungguli Muwatta Imam Malik dan Sahih Muslim dari murid Bukhari Muslim ibn al-Hajjaj. Sebagian besar ulama Sunni menganggapnya sebagai yang kedua setelah Al-Qur’an dalam hal keaslian.

Imam Bukhari juga menyusun kitab-kitab lain, termasuk al-Adab al-Mufrad, yang merupakan kumpulan hadits tentang etika dan sopan santun, serta dua buku yang berisi biografi perawi hadits. []

Tags: ahli hadistimam bukhariPencetus Sistem Otentikasi Hadits
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Pendapat Ulama tentang Hukum Kurban dengan Hewan Hamil

Next Post

Mengapa Idul Adha Begitu Istimewa? Ini 5 Alasannya

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

14 Juli 2025
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

14 Juli 2025
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

12 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Imam Bukhari

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Mengapa Harus Taat pada Allah? Ini 3 Jawabannya!

Oleh Rifdah Reza Ramadhan
22 Desember 2021
0
sifat lelaki sejati, Tujuan Hidup:, Manfaat Bersyukur, Manusia yang Tidak akan Pernah Merugi, Kecerdasan Orang Bertakwa, Muslim Terbaik, Hadist Qudsi, Ciri Orang Ikhlas

Manusia sering kali tidak mau taat pada Allah. Hal ini bisa karena beberapa faktor.

Lihat LebihDetails

Inilah 5 Kelompok Huruf Muqatha’ah yang Jadi Pembuka Surat dalam Alquran

Oleh Eneng Susanti
15 Januari 2021
0
Ilustrasi. Foto: Freepik

Sementara itu penggunaan huruf muqatha'ah di awal surat dapat dibagi menjadi lima kelompok

Lihat LebihDetails

Propaganda Berdarah Air Mata – Kisah Palsu Nayirah dan Perang Teluk

Oleh Saad Saefullah
29 Juni 2025
0
Nayirah

Seorang gadis muda berusia 15 tahun, yang hanya memperkenalkan dirinya sebagai Nayirah, berdiri di hadapan para anggota kongres dan menyampaikan...

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.