• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 28 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Keteguhan Iman Asiyah Istri Fir’aun kepada Allah

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Unsplash

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

ASIYAH binti Muzahim, istri raja Fir’aun yang dijadikan simbol sebagai seorang istri penyabar adalah sosok wanita yang patut diteladani. Dia teguh dalam kesabaran, meski telah mendapat perlakuan buruk dari sang suami.

Semula Asiyah adalah satu-satunya wanita yang sangat dicintai oleh raja Fir’aun. Meski Fir’aun dikenal sebagai raja kejam yang tak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap siapa saja yang menentangnya, namun terhadap wanita ini, Fir’aun sepertinya masih ada perasaan “bertekuk lutut”nya.

Kepada wanita ini Fir’aun rela mempersembahkan apa saja sebagai bukti rasa cintanya, termasuk salah satunya mengangkat Musa sebagai anak angkat atas permintaan Asiyah, yang sebenarnya kelak akan menjadi musuhnya sendiri.

BACA JUGA: Fir’aun Menyiksa Istrinya Asiyah karena Beriman kepada Allah

ArtikelTerkait

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

Sultan Abdul Hamid II Ingin Jadi Tukang Sapu di Makam Nabi

Disebutkan bahwa Asiyah memang seorang wanita yang begitu cantik. Kecantikan wajah yang dimiliki juga diimbangi dengan keluhuran budi yang mulia.

Maka tak heran jika Fir’aun mau memberikan segalanya kepada istrinya itu. Bahkan konon Fir’aun membangun sebuah istana kecil di pinggir sungal Nil yang khusus dipersembahkan kepada Asiyah, istri tercintanya.

Di awal-awal kehidupan berumah tangga tentu Asiyah masih bisa merasakan kebahagiaan sebagai istri seorang raja. Namun kebahagian itu tidak bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

Sejak Fir’aun mengaku diri sebagai Tuhan, sekaligus memaksa kepada semua rakyatnya untuk menyembahnya, sejak itu pula tekanan batin mulai dirasakan Asiyah. Paksaan Fir’aun supaya disembah dan diakui sebagai Tuhan tidak hanya berlaku bagi semua rakyat, namun juga terhadap Asiyah, istri Fir’aun sendiri.

Dalam posisi seperti itu Asiyah tidak bisa berbuat banyak kecuali harus menuruti apa yang dipaksakan suami, meski dalam hati ia berontak.

Asiyah adalah contoh wanita yang begitu sabar menghadapi keburukan sikap dari sang suami. Meski suami terus memperlakukan buruk, namun tetap saja ia berusaha untuk sabar dan tabah menghadapi cobaan derita tersebut.

Begitu sabar dan tabahnya sikap Asiyah, sampai-sampai ia mau berkorban nyawa menghadapi perlakuan suaminya itu.

Dikisahkan bahwa Asiyah sebenarnya mulai meyakini ajaran agama yang dibawa oleh Musa, anak angkatnya. Sejak Musa bersama Harun berusaha untuk meyadarkan Fir’aun, diam-diam Asiyah mulai sadar bahwa Tuhan yang sesungguhnya bukanlah suaminya, melainkan Dzat yang menciptakan bumi berserta isinya.

BACA JUGA: Mutiara Asiyah, Tetap Sabar Menghadapi Firaun Hingga Akhir Hayatnya

Dan puncak dari ketabahan Asiyah hingga ia harus menerima siksaan dari Fir’aun adalah ketika Fir’aun menerima kekalahaan atas Musa pada saat pertarungan adu kekuatan antara ahli sihir Fir’aun dengan kekuatan mukjizat yang diberikan Allah kepada Musa.

Ternyata Asiyah yang telah menyaksikan jalannya pertarungan sihir tersebut mendapat hidayah dari Allah atas peritiwa itu dan langsung beriman kepada Tuhannya Musa.

Bertahun-tahun lamanya ia memendam ketidakpercayaan terhadap suaminya yang mengakui sebagai Tuhan, kini wanita tersebut menjadi sadar bahwa ada Tuhan yang sesungguhnya.

Peristiwa yang baru disaksikan adalah sebuah bukti dari kekuasaan Allah yang mampu membuka mata batinnya untuk menerima keimanan sebagai pegangan hidup. Seketika itu Asiyah menyatakan diri sebagai muslim, bahkan dia juga berani berterus terang kepada Fir’aun.

Setelah Asiyah berterus terang kepada Fir’aun, ia pun murka dan menjatuhkan hukuman kepadanya. Para algojo diperintahkan Fir’aun untuk segera melakukan penyiksaan kepada Asiyah, yang olehnya dianggap murtad itu. Tubuh Asiyah ditelantangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari.

Kedua tangannya diikat kuat ke tiang-tiang yang dipatok ke tanah agar ia tak dapat bergerak-gerak. Wajahnya yang telanjang dihadapkan langsung ke arah sinar matahari. “Asiyah pastilah tidak akan tahan akan sengatan panas matahari, dan akhirnya ia akan mengubah keimanannya kepadaku,” demikian pikir Fir’aun.

Tetapi ternyata Allah tidak membiarkan hambanya menderita akibat kekafiran Fir’aun. Setiap kali para algojo meninggalkan Asiyah dalam hukumannya, segera malaikat menutup sinar matahari itu, sehingga langit menjadi teduh dan Asiyah tak merasakan sengatan matahari yang ganas itu. Asiyah tetap segar-bugar meskipun sudah dihukum berat.

Kemarahan Fir’aun terhadap Asiyah semakin memuncak manakala Asiyah tetap pada pendiriannya dan lebih memilih mempercayai akidah yang dibawa Musa dan Harun. Dan kemudian Fir’aun mengutus seseorang untuk datang kepada istrinya itu.

BACA JUGA: Ketika Fir’aun Ketahui Keimanan Asiyah

Kepada utusan tersebut Fir’aun berkata, “Bawalah sebuah batu yang besar. Jika Asiyah tetap beriman pada Tuhan Musa dan Harun, pukulkan batu besar itu kepadanya. Namun jika ia mengubah pendiriannya maka tetaplah ia menjadi istriku.”

Maka pada saat utusan tersebut sampai kepada Asiyah, istri Fir’aun ini sedang mendongakkan kepalanya ke langit. Untuk selanjutnya ia berdo’a kepada Allah. Al-Qur’an mengabadikan do’a Asiyah tersebut dalam sebuah ayat.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya.

Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malikat menaunginya. Ketika itulah ia berdoa kepada Allah, ‘Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim,’ (At-Tahrim: 11).

Kemudian diperlihatkan untuknya tempat tinggalnya di dalam surga,” (HR. Abu Ya’la, 4/1521; as-Suyuthi dalam ad-Durrul Mantsur, 6/245; al-Hafizh mengatakan dalam al-Mathalib al-Aliyah, 3/390 bahwa hadits ini shahih mauquf).

Utusan Fir’aun itu mendekat dan menanyakan perihal keimanan yang dipegang teguh Asiyah. Wanita ini dengan tegarnya menjawab bahwa dia tetap dalam pendiriannya, mengakui bahwa ajaran yang dibawa Musa dan Harun adalah ajaran yang benar.

Asiyah menyatakan dengan tegas bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sesuai dengan perintah Fir’aun , utusan itupun langsung mengangkat batu besar yang akan dipukulkan ke kepala Asiyah.

BACA JUGA: Tukang Sisir Keluarga Fir’aun

Namun sebelum batu tersebut mengenai kepalanya, terlebih dahulu Allah memerintahkan kepada malaikat Izrail untuk mencabut nyawa wanita mulia ini.

Dengan demikian Asiyah selamat dari siksaan pukulan batu yang akan dibenturkan oleh utusan Fir’aun. Baru setelah tubuh Asiyah ambruk tak bernyawa lagi, utusan itu langsung membenturkan batu besar ke kepala Asiyah hingga kepalanya berlumuran darah.

Subhanallah! Begitu tegar hati Asiyah dalam mempertahankan keimanannya. Sungguhlah pantas jika Allah mengabadikan kisah kesabaran dan ketabahan Asiyah di dalam al-Qur’an.

Bahkan sangat tak berlebihan jika Nabi sendiri menyerukan kepada umat perempuannya untuk banyak belajar kepada wanita yang satu ini. Malah Nabi menyatakan dengan tegas bahwa siapapun yang bisa menjalani hidup sabar atas penderitaanya dalam rumah tangga, maka ia akan diberi pahala surga, sebagaimana Asiyah. []

Tags: AsiyahFiraunistri fir'aunkisah asiyah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

14 Abad Lalu, Alquran telah Jelaskan Awan Cumulonimbus

Next Post

Nasihat Adalah Ketulusan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

KH Wahab Hasbullah

KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab), Bapak Fikih Peradaban

25 Januari 2023
ahmad hassan

Mengenal Ahmad Hassan, Tokoh Persis

22 Januari 2023
menuntut ilmu, ulama ahli tafsir Pentingnya Hadis dalam Islam, dalil tentang I’tikaf, Lafaz niat puasa Ramadhan, Adab terhadap Ulama Mazhab, Ilmuwan Muslim Andalusia, semangat menuntut ilmu, Abu Hanifah, hadis menuntut ilmu, membaca kitab makna Islam

Profil dan Karya 4 Ulama Ahli Tafsir Terkemuka di Dunia Islam

27 Desember 2022
Sultan Abdul Hamid II

Sultan Abdul Hamid II Ingin Jadi Tukang Sapu di Makam Nabi

16 November 2022
Please login to join discussion

Terbaru

puan

Sekjen PBB Unggah Poster Duet Puan dan Yusril

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0

Sementara, di poster lainnya tampak foto Puan bersanding dengan Yusril.

mahasiswa

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

manfaat butiran tasbih bagi kesehatan, Nasihat Rasulullah ﷺ , keistimewaan ash-suffah,

Terbukti Ilmiah, Inilah Kekuatan Penyembuh dalam Butiran Tasbih

Oleh Eneng Susanti
28 Januari 2023
0

Namun, tidak banyak muslim yang menyadari manfaat butiran tasbih bagi kesehatan.  

penyakit ‘ain

Mengenal Penyakit ‘Ain, Pencegahan dan Pengobatannya

Oleh Eneng Susanti
28 Januari 2023
0

Semoga kita terhindar dari penyakit ‘ain dan bukan pula pelakunya.

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Waspada, 4 Siswa SD di Jakbar Nyaris Jadi Korban Penculikan Sepulang Sekolah

Oleh Yudi
27 Januari 2023
0
penculikan

Namun sebelum aksi dugaan percobaan penculikan itu berlanjut, salah seorang siswa berteriak hingga ketiga terduga pelaku pun kabur.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications