• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Pena Wanita

Kesalahan dalam Mendidik Anak serta Solusinya Berupa Pijakan yang Harus Diterapkan

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Pena Wanita
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Tahapan Anak Melaksanakan Shalat, Kesalahan dalam Mendidik Anak, Nabi Yakub

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Kesalahan dalam Mendidik Anak serta Solusinya Berupa Pijakan yang Harus Diterapkan 1 Kesalahan dalam Mendidik AnakSELAIN kesalahan pokok dalam mendidik anak yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, maka ada beberapa kesalahan dalam mendidik anak yang sering dilakukan orang tua.

Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Pertama: Orang Tua Yang Tidak Bisa Menjadi Qudwah Hasanah (Teladan Yang Baik)

Kesalahan dalam mendidik berikutnya adalah tidak menjadi Qudwah Hasanah (teladan yang baik) bagi anaknya.

Realita yang terjadi orang tua tidak bisa menjadi contoh yang baik padahal anak itu ibarat spon yang menyerap apapun di sekitarnya. Dalam mendidik ternyata teladan yang baik itu lebih diutamakan daripada nasehat yang baik.

Sebagaimana ulama pernah mengatakan bahwa contoh yang baik itu lebih efektif daripada ribuan nasihat.

ArtikelTerkait

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Menaati Ulil Amri, Siapa Ulil Amri?

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

Dalam poin ini ada beberapa pijakan yang harus dilakukan oleh orang tua.

1. Pijakan pertama

Terdapat dalam Al-Qur’an QS. At- Tahrim: 6 bahwa seruan pertama kali adalah menjauhkan diri dan keluarga dari api neraka.

2. Pijakan kedua

Seseorang yang tidak mampu memperhatikan diri maka lebih sulit lagi memperhatikan orang lain.

Contohnya, saat di pesawat seseorang sebelum bisa menolong jiwa orang lain maka dia harus menolong jiwanya terlebih dahulu (baik memakai oksigen, menyiapkan pelampung dan lain sebagainya)

3. Pijakan ketiga

Mengawali perbaikan diri sendiri karena sulit mensholihkan orang jika diri tidak mengetahui ilmu dan amal.

4. Pijakan keempat

Ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak diamalkan. Amal tanpa ilmu juga akan membuat tersesat. Sedangkan ilmu yang diamalkan akan menjadi teladan. Kelak di akhirat yang akan ditanyakan sejatinya bukanlah ilmu melainkan amalannya.

BACA JUGA: 3 Kesalahan Besar Orangtua Muslim pada Anaknya

5. Pijakan kelima

Orang tua adalah wujud konkret dari suatu konsep pendidikan atau pengajaran. Sementara keteladanan adalah wujud konkret suatu ilmu yang lebih mudah ditiru. Makanya Allah menurunkan Wahyu kepada sosok manusia dan bukan dari kalangan malaikat atau jin yakni para Nabi dan Rasul Supaya bisa menjadi role mode yang bisa ditiru atau dicontoh oleh manusia. Dan tidak ada alasan lagi bagi kita tidak mampu mencontohnya. Yakni menjadikan akhlak Rasul sebagai cerminan (akhlak beliau adalah Al-Qur’an).

6. Pijakan keenam

Anak adalah peniru atau pencontoh ulung baik apa yang didengarnya ataupun apa yang dilihatnya. Oleh karena itu anak harus pintar memilih teman.

Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Kedua: Tidak Ada Kerjasama dan Berbagai Peran Antara Suami dan Istri

Dari kesalahan ini setidaknya ada beberapa pijakan bagi orang tua:

1. Peran suami itu lebih besar daripada istri.

anak, Hal Sepele yang Tak Boleh Orangtua Lakukan pada Anak, Cara Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual, Cara Memukul Anak yang Meninggalkan Shalat, Kesalahan dalam Mendidik Anak
Foto: Unsplash

Karena ia bertanggung jawab kepada semuanya. Baik istri, anak, dan semua orang yang ada dalam rumahnya.

2. Mendidik juga ada pada laki-laki.

Al-Qur’an memberikan gambaran bahwa pendidik hampir semuanya dari laki-laki atau sosok ayah.
Setidaknya ada 14 dialog antara ayah dan anaknya di dalam Al-Qur’an (Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Nuh, Lukman dan lain sebagainya). Sementara hanya ada 2 dialog antara anak dan ibunya. Yakni Maryam dan ibunda Nabi Musa alaihissalam.

3. Laki-laki adalah kepala sekolah atau nakhoda

4. Anak adalah buah hati suami dan istri

Jadi bukan anak salah satunya maka peran keduanya sangat dibutuhkan.

5. Anak butuh sosok ayah dan ibu untuk belajar gender, peran, dan tanggung jawab.

Bila absen salah satunya maka sangat mempengaruhi jiwa anak.

6. Istri bukan pelayan namun partner yang saling melengkapi.

7. Harus menyepakati metode pendidikan bersama (menyatukan tujuan)

Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Ketiga: Tidak Bijak Dalam Mendidik

Realitanya orang tua menginginkan pendidikan anaknya bermutu namun tergesa-gesa, paksakan, dan cara instan. Sehingga anak tumbuh bermasalah atau tidak baik. Sebagaimana bila kita perhatikan bangunan kalau di buru-buru mengerjakannya maka akan cepat retak. Atau seperti hewan ternak bila disuntik hormon supaya cepat gemuk maka akan menghasilkan kualitas yang buruk. Dan begitu pula sayur yang dibuat cepat matang maka akan menjadi cepat busuk.

Maka ada berapa pijakan bagi orang tua dalam hal berlaku bijak dalam mendidik.

1. Hikmah adalah kunci kesuksesan

2. Hikmah itu mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya yang sesuai

3. Hikmah adalah
– Melakukan yang benar (harus mengetahui ilmunya)
– dilakukan dengan cara yang benar (metode) dan
– waktu yang tepat (memperhatikan momen)

4. Tiga rukun hikmah:
– Ta’alum: belajar
– Hilmu: santun/ lemah lembut
– Ta’ani: tidak tergesa-gesa

5. Hikmah mengharuskan adanya 5W 1H ( what, when, who, why, where, dan how)

6. Hikmah mengharuskan orang tua mengenal kondisi anaknya.
Baik potensi anak, bakat, kekurangan, keunikan keistimewaan, dan lain sebagainya.

7. Harus mengetahui prioritas.
Mana hal yang penting, yang kurang, atau yang tidak penting.

Kesalahan Dalam Mendidik yang Keempat: Tidak Punya Aturan dan Perhatian Dalam Mendidik Anak

Realitanya orang tua ada yang mendidik dengan ketat atau mengekang sehingga anak menjadi suka memberontak. Atau ada yang permisif atau serba membolehkan anak sehingga anak tidak mengenal aturan.

Dalam hal ini orang tua harus mempunyai pijakan diantaranya:

1. Memahami bahwa agama mengajarkan aturan (larangan dan perintah)
2. Perhatian tanpa aturan akan menjadikan anak tidak tahu dengan aturan (faudho)
3. Aturan tanpa perhatian akan melahirkan anak-anak yang memberontak (tammarud)
4. Sedangkan perhatian dan aturan akan membentuk respek dan tanggung jawab pada anak
5. Melibatkan anak untuk menyepakati aturan.

Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Kelima: Berlebihan di dalam Memberikan Hukuman

Realitanya banyak orang tua mudah memberi hukuman bahkan dengan kekerasan fisik karena marah, emosi, dan lain sebagainya.
Padahal hukuman bila sering diberikan kepada anak maka yang terjadi justru akan menghilangkan sensitivitasnya. Beranjak dari bahwa sesuatu yang sering digunakan akan menghilangkan sensitivitasnya.

Maka pijakan bagi orang tua dalam hal ini adalah:

1. Hukuman itu ta’dib (mengajarkan adab) sebagai bentuk perhatian. Bukan untuk ta’zib (menyiksa).
Dalam Islam tidak boleh menghukum dalam kondisi marah.

2. Hukuman itu bertingkat-tingkat sesuai dengan kesalahan anak

3. Hukuman tidak selalu dalam bentuk hukuman fisik atau bentakan. Namun bisa dengan memicingkan mata, memalingkan muka, dan lain sebagainya

4. Orang tua harus membuat langkah:
– memberitahukan terlebih dahulu aturannya.
– melakukan dengan bertahap
– atas dasar perbuatan
– konsisten dalam menghukumi/ tegas/tidak dengan ancaman kosong
– memaafkan anak jika bertaubat atau mengakui kesalahannya.
Karena tidaklah sesuatu langsung dikatakan kafir saat seseorang melakukan kekufuran atau dikatakan murtad saat melakukan keharaman.

Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Keenam: Berlebihan dalam Mengapresiasi dan Memuji

Realitanya orang tua senang memuji anaknya sehingga anak tumbuh sebagai orang yang gila dengan pujian.

Maka pijakan yang diketahui orang tua adalah:

1. Pahami bahwa semua terjadi atas kehendak/izin Allah

Allah yang memudahkan, Allah yang menyulitkan, Allah yang memberi, Allah yang melapangkan, dan Allah segala-galanya.

Adab Anak pada Kedua Orangtua, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim,Kesalahan dalam Mendidik Anak
Foto: Unsplash

Saat diberi kelebihan maka katakan bahwa hadza min fadhli Rabbi (ini atas karunia Allah). (QS . An-Naml: 40). Kalimat ini adalah perkataan Nabi Sulaiman yang Allah karuniakan banyak kelebihan di dunia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Kenabian, hikmah, kerajaan yang besar, bisa menaklukkan jin/ makhluk lain, berbicara dengan hewan/ makhluk lain, dan masih banyak yang lainnya.

2. Apresiasi usahanya, bukan hasilnya

BACA JUGA:  4 Kesalahan Suami yang Membuat Istri Tidak Cantik Lagi

3. Hadiah tidak selalu materi.

Kalimat-kalimat yang baik seperti barakallahu fiik, jazakillah Khairan, serta doa terbaik adalah sejatinya lebih berharga daripada sekedar hadiah materi.

Disebutkan bahwa doa adalah puncak dari parenting.

4. Berilah pujian yang proporsional.

Karena bila berlebihan maka akan bahaya buat anak, dan bila pelit maka anak akan mencari perhatian.

5. Semua sandarkan bahwa hadiah itu adalah dari Allah yang dititipkan melalui ayah dan ibunya.

Demikianlah kesalahan yang sering terjadi dalam mendidik, semoga bermanfaat. Wallahul muwafik. []

Disarikan dari kajian parenting Imam Nawawi School Ciomas Bogor oleh Ustadz Abu Salma

Tags: Kesalahan dalam Mendidik AnakRiza FebritaUmmu Zayta
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Canda Rasulullah pada Ali bin Abi Thalib

Next Post

Benarkah Jin Menikah dan Memiliki Keturunan?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri, ujian

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

12 Juni 2025
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

5 Juni 2025
Ulil Amri

Menaati Ulil Amri, Siapa Ulil Amri?

2 Juni 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

Siapa sebenarnya Ulil Amri dalam Al-Qur’an?

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Kesalahan dalam Mendidik Anak

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.