• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 31 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Kenapa Merasa paling Benar?

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
pembatal keimanan

Ilustrasi sombong. Foto: Lovespanky

0
BAGIKAN

Oleh: KH. Haedar Nashir

RASULULLAH SAW telah mengajarkan agar umat beriman yang alim dan ahli ibadah sekalipun haruslah rendah hati (tawadhu’) serta tidak boleh sombong dengan merasa paling benar dalam beragama. Menjadi polisi kebenaran. Lebih-lebih merasa telah memegang kunci surga. Masuk surga sendirian. Nanti kesepian!

Dalam salah satu hadis sahih dari Abu Hurairah dikisahkan. Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ada dua orang laki-laki dari bani Israil yang saling bersaudara; salah seorang dari mereka suka berbuat dosa sementara yang lain giat beribadah. Orang yang giat beribadah itu selalu melihat saudaranya berbuat dosa hingga ia berkata, “Berhentilah.” Lalu pada suatu hari ia kembali mendapati saudaranya berbuat dosa, ia berkata lagi, “Berhentilah.” Orang yang suka berbuat dosa itu berkata, “Biarkan aku bersama Tuhanku, apakah engkau diutus untuk selalu mengawasiku!” Ahli ibadah itu berkata, “Demi Allah, sungguh Allah tidak akan mengampunimu atau tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.”

BACA JUGA: Perbuatan Sombong Itu Menjerumuskan

ArtikelTerkait

5 Tingkatan Orang yang Shalat

Luar Biasa, Jangan Pernah Tinggalkan, Inilah 6 Keutamaan Shalat Sunnah!

6 Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

Haru, Ini Alasan Pengantin Wanita yang Viral Minta Mahar Kain Kafan

Dikisahkan, Allah kemudian mencabut nyawa keduanya, sehingga keduanya berkumpul di sisi Tuhan semesta alam. Allah kemudian bertanya kepada ahli ibadah: “Apakah kamu lebih tahu dari-Ku? Atau, apakah kamu mampu melakukan apa yang ada dalam kekuasaan-Ku?” Allah lalu berkata kepada pelaku dosa: “Pergi dan masuklah kamu ke dalam surga dengan rahmat-Ku.” Dan berkata kepada ahli ibadah: “Pergilah kamu ke dalam neraka.” Abu Hurairah berkata, “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sungguh ia telah mengucapkan satu ucapan yang mampu merusak dunia dan akhiratnya.” (HR Abu Dawud no. 4255).

Kisah tersebut secara verbal terasa ironi. Jangan salah paham. Siapapun yang benar-benar berdosa, jangan terus berdosa, berhentilah berdosa. Sedangkan ahli ibadah jangan berkecil hati, teruslah beribadah dengan ikhlas tanpa riya. Hadis Nabi tersebut pesannya level hakikat dan makrifat. Sebagai ibrah.

Memegang kebenaran merupakan keharusan (QS Al-Baqarah: 147). Tetapi merasa diri paling benar, paling bersih, dan paling suci mesti dihindari agar tidak terjebak pada sikap berlebihan (ghuluw, ekstrem). Sikap berlebihan dalam hal apapun akan membuat diri menjadi seolah sebagai pengawas dan hakim kebenaran terhadap orang lain, yang belum tentu pihak lain berada di jalan salah atau sepenuhnya salah. Merasa menjadi polisi dunia. Padahal hidup bersama orang lain yang mesti setara dan berdialog, serta tidak dapat memaksakan kehendak dan pandangan sendiri.

Memang “saya ini siapa?” Kenapa mesti gemar menghakimi orang lain dan keadaan dengan kacamata sendiri dalam aura absolut. Apalagi dengan kebiasaan menghardik, menghukumi, menyesat-nyesatkan, melabeli, dan sederet kata-kata digdaya. Bahkan memandang orang lain yang sama-sama menyuarakan dan membawa misi kebenaran dengan cara berbeda sebagai salah, lembek, dan rendah. Seolah diri berada di atas tahta kebenaran nan agung. Padahal, Nabi yang maksum dan dinobatkan Allah sebagai uswah hasanah, begitu rendah hati dan bijaksana.

BACA JUGA: Apakah Kamu Rendah Hati atau Sombong?

Ingat kata pepatah, di atas langit ada langit. Kenapa begitu rupa merasa diri paling benar dan menjadi pengawal kebenaran? Apa salahnya suara kebenaran itu pun dibawa dengan cara hikmah, mauidhah hasanah, dan dialogis sebagaimana diajarkan Tuhan (QS An-Nahl: 125). Nabi Musa dan Nabi Harun yang pemberani dan gagah perkasa pun diajarkan untuk berlemah-lembut. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut” (QS Thaha: 43-44). Bahwa  pada akhirnya  Fir’aun tidak mau mendengar dan tidak takut, itu sudah masuk urusan Tuhan, hingga berujung nestapa di Laut Merah.

Apalagi kebenaran yang bersifat pengetahuan, ilmu, dan menyangkut urusan kehidupan dunia atau muamalah-dunyawiyah. Ushul fikih mengajarkan, urusan muamalah itu hukumnya ibahah (boleh) kecuali yang terang dilarang menurut syariat. Hal yang disebut syar’i pun banyak aspek dan mazhabnya, tidaklah tunggal dan serba absolut.

Maka, jangan memutlakkan pandangan soal urusan dunia seperti politik, ekonomi, hukum, budaya, dan sebagainya. Cara memahami dan menghadapi urusan dunia pun tidak bisa hitam-putih, perlu banyak pandangan dan langkah. Siapapun yang suka memutlakkan urusan dunia, lebih-lebih dengan kacamata sendiri, sama dengan tidak memahami kenyataan hidup secara luas, mendalam, dan terkoneksi satu sama lain dalam mata rantai kehidupan yang kompleks. []

SUMBER: MUHAMMADIYAH

Tags: ghuluwmerasa benar sendiriMuamalahsombong
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

2 Amalan Manusia yang Tidak Bisa Ditiru Malaikat

Next Post

3 Amalan yang Bisa Mengubah Takdir dan Nasib Buruk

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

keutamaan shalat berjamaah Surat Al-Fatihah Manfaat Shalat Tepat Waktu Waktu Bersiwak, penawar duka, Kriteria Makmum di Belakang Imam Shalat Jamaah, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Hukum Menguap Ketika Shalat, Agar Ibadah Diterima, Syarat Takbiratul Ihram dalam Shalat, Hukum Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat, Tata Cara Shalat Idul Adha, wudhu batal, rukun shalat, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Ukuran 1 Rakaat dalam Shalat, Syarat Takbiratul Ihram, Hukum Mengulang Surat yang Sama ketika Shalat, Tingkatan Orang yang Shalat

5 Tingkatan Orang yang Shalat

30 Januari 2023
Tempat Terlarang Shalat, Keutamaan Shalat Sunnah

Luar Biasa, Jangan Pernah Tinggalkan, Inilah 6 Keutamaan Shalat Sunnah!

30 Januari 2023
Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

6 Keutamaan Dzikir Al-Matsurat

27 Januari 2023
mahar kain kafan

Haru, Ini Alasan Pengantin Wanita yang Viral Minta Mahar Kain Kafan

26 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

keutamaan shalat berjamaah Surat Al-Fatihah Manfaat Shalat Tepat Waktu Waktu Bersiwak, penawar duka, Kriteria Makmum di Belakang Imam Shalat Jamaah, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Hukum Menguap Ketika Shalat, Agar Ibadah Diterima, Syarat Takbiratul Ihram dalam Shalat, Hukum Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat, Tata Cara Shalat Idul Adha, wudhu batal, rukun shalat, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Ukuran 1 Rakaat dalam Shalat, Syarat Takbiratul Ihram, Hukum Mengulang Surat yang Sama ketika Shalat, Tingkatan Orang yang Shalat

5 Tingkatan Orang yang Shalat

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Al-Waabil ash-Shayyib min al-Kalim at-Thayyib, mengungkap lima macam tingkatan orang yang shalat.

Richard Jomshof

Respon Sikap Tegas Turki atas Aksi Paludan, Politisi Swedia Richard Jomshof Suruh Bakar 100 Alquran

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, aksi bakar Alquran oleh Rasmus Paludan pada 21 Januari 2023 di depan kantor Kedutaan Besar Turki, Stockholm,...

Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali, Masyayikh, Imam Syafi'i, Imam Syafi'i, adab pada guru, Imam Syafi'i

Renungan Kematian Imam Syafi’i

Oleh Haura Nurbani
30 Januari 2023
0

Betapa banyak orang-orang yang sakit dapat hidup hingga waktu yang panjang

fakta tentang peradaban islam di andalusia gaya busana Andalusia, pidato Thariq bin Ziyad

10 Fakta Peradaban Islam di Andalusia

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Berikut 10 fakta tentang peradaban Islam di Andalusia

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Mengenal Penyakit ‘Ain, Pencegahan dan Pengobatannya

Oleh Eneng Susanti
28 Januari 2023
0
penyakit ‘ain

Semoga kita terhindar dari penyakit ‘ain dan bukan pula pelakunya.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications