• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kemenangan Itu Diraih dengan Jerih Payah

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Haluan Kelantan

Ilustrasi. Foto: Haluan Kelantan

0
BAGIKAN

TERKADANG musibah adalah suatu kesedihan, namun terkadang pula ia adalah ketenteraman. Barangsiapa mengimaninya maka ia akan bersabar di atasnya namun barangsiapa mencelanya maka ia akan menjadi malapetaka dalam kehidupan.

Begitu indah sebuah syair yang menuturkan: “Terkadang melalui cobaan, Allah memberikan kenikmatannya betapa pun besarnya cobaan tersebut. Namun terkadang melalui kenikmatan, Allah justru memberikan ujiannya terhadap kaum tertentu..”

Dalam Siyar a’lamin nubala’ (11/255) dikisahkan ketika cambukkan keempat menghantam tubuh Imam Ahmad bin Hanbal, beliau rahimahullah mengucapkan:

قُل لَّنْ يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami..” (QS. At-Taubah: 51)

BACA JUGA: Rasa Takut Tak akan Bisa Hapuskan Takdir

Abu Ja’far Muhammad bin Badina al-Maushili mengatakan:

أنشدني ابن أعين في أحمد بن حنبل: أضحى ابن حنبل محنة مأمونة

Ibnu A’yan bersenandung kepadaku tentang Ahmad bin Hanbal: “Ibnu Hanbal telah mengubah ujian menjadi ketentraman..” [Tarikh Dimasyq, 5/323]

Sebuah musibah akan menjadi sahabat bagi orang beriman, namun bagi mereka yang lalai ia akan menjadi malapetaka penghancur segala kelezatan dalam hidupnya. Musibah adalah sebuah peringatan agar kita selalu teringat untuk menengadah ke langit. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit..” [QS. Al-Baqarah: 144]

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan:

ما خرج النبي صلى الله عليه وسلم من بيتي قط إلا رفع طرفه إلى السماء

“Setiap kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahku, beliau mengarahkan pandangannya ke langit..” [HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Abu Dawud no. 5094]

Langit yang begitu cerah hari ini seakan berkata wahai hamba Allah yang shalih ucapkanlah rasa syukurmu di pagi hari ini, di bulan ini, di tahun ini. Ceraikanlah segala kegundahan dalam hidup mintalah permohonan nan tulus kepadaNya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أهمه الأمر، رفع رأسه إلى السماء فقال: سبحان اللّه العظيم. وإذا اجتهد في الدعاء، قال: يا حيُّ يا قيومُ

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengalami kegundahan karena suatu hal, beliau memandang ke arah langit sambil berkata, ‘Subhanallahil Azhim’. Namun apabila beliau bersungguh-sungguh sekali dalam doanya, beliau mengucapkan, ‘Ya Hayyu Ya Qayyum’.” [HR. At-Tirmidzi, Syaikh al-Albani mengatakan “Dha’if Jiddan” dalam adh-Dha’ifah no. 6345]

Ada beberapa cara guna mengobati penyakit musibah, salah satu resep paling mujarab adalah sebagaimana yg disampaikan oleh sang dokter hati Ibnu Qoyyim rahimahullah seraya berkata:

“Kiat untuk mengobati penyakit musibah adalah dengan menyadari bahwa kepahitan dunia itu sendiri adalah kemanisan untuk akhirat. Demikianlah Allah membolak-balikkan keduanya, kemanisan dunia justru akan menjadi kepahitan akhirat. Beralih dari kepahitan yang terbatas menuju kemanisan yang abadi itu lebih baik daripada kebalikannya..” [Zadul Ma’ad, 4/179]

Dan surga adalah suatu kesudahan terindah bagi orang-orang beriman, dan seburuk-buruk kesudahan adalah jahannam. Betapa indah gambaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai sifat surga dan neraka seraya bersabda:

حفت الجنة بالمكاره وحفت النار بالشهوات

“Surga itu ditopang dengan hal-hal yang dibenci oleh nafsu, sementara Neraka itu ditopang dengan hal-hal yang disukai oleh syahwat..” (HR. Muslim)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan maksud hadits tersebut, beliau mengatakan:

وفي هذا المقام تفاوتت عقول الخلائق ، وظهرت حقائق الرجال فأكثرهم آثر الحلاوة المنقطعة على الحلاوة الدائمة التي لا تزول ، ولم يحتمل مرارة ساعة لحلاوة الأبد ، ولا ذل ساعة لعز الأبد ، ولا محنة ساعة لعافية الأبد ، فإن الحاضر عنده شهادة ، والمنتظر غيب ، والإيمان ضعيف ، وسلطان الشهوة حاكم ، فتولد من ذلك إيثار العاجلة ، ورفض الآخرة

“Untuk memahami konteks ini, akal manusia memang bertingkat-tingkat, dan demi memahaminya terkuaklah hakikat seorang manusia sejati. Kebanyakan orang lebih mendahulukan kenikmatan sementara daripada kebahagiaan abadi yang tak pernah terputus, sehingga mereka tidak mampu menahan kepahitan sejenak demi kenikmatan selamanya, menghinakan diri sebentar demi kemuliaan abadi, atau menahan cobaan sesaat demi keselamatan tak terbatas. Karena yang tampak oleh mata itulah yang ada menurut mereka, sementara yang akan datang hanyalah fatamorgana. Karena keimanan mereka sudah lemah dan syahwat sudah sedemikian menguasai diri mereka. Dari situlah lahir kecenderungan mendahulukan kehidupan dunia dan menolak kehidupan akhirat..” [Zadul Ma’ad, 4/179-180]

BACA JUGA: Alasan Pria Ditakdirkan Menjadi Pemimpin

Apabila kita mendapati suatu takdir yang tidak kita sukai, maka pahamilah bahwa Allah telah menakdirkan hal tersebut sejak 50.000 tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi, dan tugas kita adalah beriman kepada takdir yang baik maupun takdir yang buruk, serta meyakini dengan sepenuhnya bahwa Allah azza wa jalla adalah Dzat yang Maha Adil dan tidak mungkin menzholimi hamba-hamba-Nya..

إِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas..” [QS. Az-Zumar: 10]

Kemenangan diraih dengan jerih payah, kalaulah tanpa adanya jerih payah maka tak akan ada prestasi yg diraih, maka hidup akan hampa ia bagaikan tetesan lilin terbakar meleleh menjadi kaku, atau ia laksana dupa terbakar menghasilkan debu tertiup angin tiada arti. Hidup akan indah saat tercium harum laksana wangi gaharu walau ia tak rupawan namun ia menyimpan aroma nan tersimpan dalam ketenangan. []

SUMBER: ALQURAN-SUNNAH

Tags: kebahagiaanKemenangankesenanganMusibah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Allah yang Tidak Menggerakkan Hatinya

Next Post

Perbuatan Baik yang Dibalas dengan Perbuatan Buruk

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

15 Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat

Oleh Dini Koswarini
4 November 2024
0
Istighfar, Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat, Futur

Ada beberapa siksaan bagi orang yang meninggalkan shalat. Apa saja? 

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.