• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Syi'ar

Alasan Pria Ditakdirkan Menjadi Pemimpin

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Foto ilustrasi: Unsplash

Foto ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

SEORANG pria diberikan amanah menjadi seorang pemimpin. Baik di lingkup kecil seperti keluarga, hingga di lingkup yang lebih besar seperti pemimpin negara. Ada alasan terkait ditakdirkannya seorang pria menjadi seorang pemimpin.

Majdah Amir dalam Buku Pegangan Utama Fiqih Wanita: Segala Hal yang Ingin Anda Ketahui tentang Perempuan dalam Hukum Islam mengatakan bahwa Allah Azza wa Jalla telah memberikan bekal kepada pria dengan kualitas kekuatan yang lebih besar.

BACA JUGA: Bolehkah Shaf Shalat Pria Sejajar dengan Shaf Wanita?

Sementara itu, disebutkan juga bahwa Allah SWT menciptakan wanita lebih lemah, lebih lembut, dan biasanya lebih halus fisiknya.

ArtikelTerkait

Didoakan Malaikat Setiap Pagi, Mau? Lakukan 7 Hal Ini!

4 Cara Menyentuh atau Mencium Hajar Aswad Jika Mengalami Kesulitan ketika Thawaf

6 Adab mencium Hajar Aswad

10 Amalan yang Disyariatkan di Bulan Dzulhijjah

Alasan berikutnya adalah karena Allah membekali pria dengan sifat yang lebih stabil dibanding sifat wanita karena sistem hormon mereka.

Sudah umum diketahui pria tidak mengalami perubahan hormonal, sementara wanita terpengaruh oleh fluktuasi hormon yang memengaruhi periode menstruasi mereka. Maka tidak heran jika wanita sering mengalami gangguan emosi ketika haid yang dapat mengganggu konsistensi penilaian mereka.

BACA JUGA: Wasiat Pria Kaya Sebelum Meninggal pada 2 Anaknya

Alasan terakhir pria ditakdirkan sebagai pemimpin adalah karena Allah telah menugaskan pria menjadi pemberi nafkah keluarga.

Jika keluarga hancur, pria harus menanggung beban terberat dari kehancuran itu. Tanggung jawab ini dengan sendirinya menyebabkan adanya perbedaan dan dukungan. []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: khalifahpemimpinpria
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Tidak Bisa, Aku Harus Izin dulu pada Ibuku!

Next Post

Doa adalah Senjata Utama Manusia

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Fakta Malaikat Mikail, Didoakan Malaikat

Didoakan Malaikat Setiap Pagi, Mau? Lakukan 7 Hal Ini!

3 Juli 2022
cara menyentuh dan mencium Hajar Aswad , hajar Aswad, mualaf, jamaah umrah, pahala haji, ibadah haji

4 Cara Menyentuh atau Mencium Hajar Aswad Jika Mengalami Kesulitan ketika Thawaf

3 Juli 2022
adab mencium hajar aswad, Yaum Al-Hajj Al-Akbar, jenis thawaf, syarat thawaf, alasan mencium hajar aswad, hajar aswad, Idul adha ibadah haji hadis tentang ibadah haji kabah

6 Adab mencium Hajar Aswad

3 Juli 2022
Manfaat Shalat Dhuha, Setan yang Mengganggu Orang Shalat, Bulan Haram, Tata Cara Shalat Tasbih, Bulan Dzulhijjah

10 Amalan yang Disyariatkan di Bulan Dzulhijjah

2 Juli 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist