• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 1 April 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kebodohan yang Hakiki

Oleh Rifki M Firdaus
4 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
jenazah sahabat

Ilustrasi: Unsplash

95
BAGIKAN

Oleh: Haerudin Mubarok
Editor Penerbit Darussunah

KITA bersepakat bahwa kebodohan adalah musuh bagi kemanusiaan yang harus diperangi. Karena manusia bisa diangkat derajatnya begitu tinggi oleh Allah semata-mata karena manusia diberikan akal untuk berfikir dan belajar sehingga ia bisa keluar dari gelapnya kebodohan.

Namun kita mungkin keliru mengartikan kebodohan yang hakiki dengan memahaminya sebagai ketidakmampuan membaca dan menulis, atau miskin wawasan, karena dalam islam ada pengertian tersendiri tentang makna kebodohan yang hakiki.

Kebodohan hakiki seorang manusia menurut islam bukanlah ketika ia tidak bisa membaca dan menulis atau kurang cepat menghafal dan mudah lupa. Karena hal itu bukanlah inti dari kebodohan. Sebab mungkin saja orang yang tidak bisa membaca atau menulis bukan karena ia bodoh tapi karena tidak punya kesempatan untuk belajar dan bersekolah atau tidak punya biaya. Tapi kebodohan yang hakiki menurut islam ialah ketika seseorang enggan menerima kebenaran islam yang sudah diketahuinya.

ArtikelTerkait

Beramal Secara Ihsan

Pesan dalam Luka dan Kematian

Ketika Dunia Melalaikanku

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

BACA JUGA: Tanda-tanda Orang Bodoh

Adalah Amr bin Hisyam, tokoh terkemuka suku Quraisy yang dikenal dengan Abu Jahal bisa dijadikan contoh dalam hal ini. Abu Jahal sendiri adalah julukan yang berarti biangnya kebodohan. Dari julukannya itu, kita memahami bahwa seakan tidak ada orang yang paling bodoh di bumi ini melebihi Abu Jahal. Padahal secara kognitif, beliau bukanlah orang bodoh dan terbelakang.

Ia bukan jg seorang yang miskin wawasan. Dia pemuda cerdas yang benasab tinggi yang berasal dari suku terkemuka Bani Makhzum. Kaumnya bahkan memberi kuniyah Abu Al-Hakam (Seorang yang jitu pemikiran dan keputusannya). Dalam perkumpulan bersama kaumnya, pendapat dan arahannya sering kali dijadikan pertimbangan dan rujukan. Bahkan karena saking hebatnya, kecerdasan usulannya pun mendapatkan pengakuan dari iblis

Siang itu Kamis 25 Shafar tahun 14 dari kenabian, tokoh-tokoh terkemuka suku Quraisy yang tidak suka dengan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkumpul di Darun Nadwah. Mereka berkumpul untuk membahas bahaya dakwah Nabi yang mengancam eksistensi agama mereka sekaligus memikirkan bagaimana caranya menghentikan gerakan baru tersebut.

Tampak dalam perkumpulan tersebut ada kabilah Bani Makhzum yang diwakili Abu Jahal. Bani Naufal diwakili oleh Jubair bin Muth’am dan Thuaimah bin Adiy, serta al-Harits bin Amir, tampak juga Jubair bin Rabiah, Abu Sufyan bin Harb (yang kala itu belum memeluk Islam) menjadi wakil dari Bani Abdusy Syams, sementara An-Nadhar bin al-Harits tokoh yang pernah meletakkan isi perut kambing di punggung Rasulullah, mewakili Bani Abdud Dar. Selain dari mereka, hadir juga Abul Bukhturi bin Hisyam, Zam’ah bin Al-Aswad, dan Hakim bin Hisyam dari Bani Asad. Dan dari Bani Sahm hadir Nabih bin al-Hajjaj, sedang dari Bani Jamh datang Umayyah bin Khalaf.

BACA JUGA: Si Anak Bodoh & Anak Pintar

Masing-masing dari mereka memberi usulan. Abul Aswa mengawali dengan mengusulkan Agar Rasulullah dibuang saja ke negeri lain. Namun usulan ini ditolak oleh mereka karena mereka sadar akan kepribadian Rasulullah yang memukau, takut kalau di negeri tersebut Rasulullah malah mengkader dan membentuk kekuatan Islam dari suku-suku lain.

Abul Bukhturi memberikan usulan kedua agar Rasulullah dipenjara saja hingga menemui ajalnya di dalam penjara. Tapi, lagi-lagi usulan ini juga tertolak. Sebab mereka tahu para Sahabat Rasulullah tidak akan tinggal diam untuk membebaskan Rasulullah dan kelak akan tetap menaklukkan Mekah.

Setelah dua usulan ini tertolak, datanglah Abu Jahal, tokoh tercerdas di antara mereka dengan usulannya. Abu Jahal mengusulkan agar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera dibunuh saja. Karena tak ada cara lain menghentikan dakwah Islam yang semakin meluas selain membunuh pengusungnya. Tapi ia menyarankan agar Rasulullah tidak dibunuh dengan satu orang karena kaumnya pasti akan marah dan menuntut balas atas kematiannya. Tapi ia menyarankan agar tiap-tiap kabilah Quraisy mengutus seorang pemuda yang kuat perkasa, lalu secara bersama-sama pemuda-pemuda tersebut mendatangi Rasulullah dan membunuhnya serentak.

Ketika Rasulullah telah terbunuh dengan cara demikian, maka tanggung jawab atas kematiannya terbagi secara merata pada semua kabilah Quraisy, hingga Bani Abdul Manaf tidak akan membuat balasan dan kemungkinannya mereka hanya akan menuntut diyat (denda).

Usulan yang brilian ini membuat perkumpulan Darun Nadwah saat itu langsung ditutup dan mereka segera menyiapkan beberapa pemuda kuat dari masing-masing kabilah untuk membunuh Rasulullah. Mendengar usulan yang demikian, Iblis pun memuji kecerdasan Abu Jahal dalam perkumpulan tersebut.

Namun setelah rencana itu dibuat, Jibril turun menyampaikan wahyu kepada Rasulullah agar Beliau hijrah menyusul para sahabatnya yang telah lebih dulu berangkat ke Madinah. Hingga pada akhinya Rasulullah pun selamat dan meninggalkan tanah kelahirannya. Demikianlah mereka membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya mereka dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Dalam kitab Wa Syahida Syahidun Min Ahliha karangan Raghib as-Sirjani pun kita bisa mendapatkan kisah pengakuan Abu Jahal kepada keponakannya Masur bin Mukhramah dan sahabatnya Akhnas bin Syariq akan kejujuran Rasulullah dan kebenaran dakwahnya. Hanya saja ia tak terima dan mau mengakui kalau Bani Makhzum akhirnya harus kalah dari Bani Hasyim karena Bani Hasyim sekarang memiliki seorang Nabi dan Bani Makhzum tidak. Maka tersematlah gelar Abu Jahal pada dirinya.

Ibrah yang bisa diambil dari sini bahwa kebodohan yang hakiki bukanlah ketika kita cacat mental dan tak bisa sekolah formal atau miskin wawasan dan buta aksara. Tapi kebodohan hakiki ialah manakala kita dengan segala kecerdasan dan gelar yang kita miliki buta dan tak mau mengikuti kebenaran islam. Wallahu a’lam. []  

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos. 

 

Tags: Bodoh
Share95SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Survei: Erdogan Terpilih jadi Pemimpin Asing Terpopuler di Kuwait

Next Post

BSMI dan dr Gamal Teken Kerjasama Konsultasi Gratis di Aplikasi InMed

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan

Beramal Secara Ihsan

24 Maret 2023
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Pesan dalam Luka dan Kematian

18 Maret 2023
Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Kisah Mengagumkan Mualaf, dunia

Ketika Dunia Melalaikanku

19 Februari 2023
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

9 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

KPK

Rafael Alun Jadi Tersangka Tapi Belum Ditahan, Ini Alasan KPK

Oleh Yudi
1 April 2023
0

KPK menetapkan mantan pegawai Ditjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka gratifikasi. Namun ternyata Rafael masih belum ditahan. Apa...

pakaian bekas

RI Jadi ‘Tempat Sampah’ Pakaian Bekas dari Negara Maju

Oleh Yudi
1 April 2023
0

"Pakaian-pakaian bekas ini sama saja seperti sampah. Jadi janganlah, kita bisa pakai produk lokal masih banyak yang bagus," ujar Teten.

mahfud

Kemenkeu Bantah Tutup-tutupi soal Rp 189 T, Ini Kata Mahfud MD

Oleh Yudi
1 April 2023
0

Mahfud menyebut tidak ada tindak lanjut mengenai itu hingga tahun 2020 PPATK mengirimkan surat baru tapi tetap belum terselesaikan.

doa pagi Amalan Pembuka Rezeki https://chanelmuslim.com/khazanah/sembilan-cara-mendapatkan-jodoh-yang-shaleh Tingkatan Belajar, Mengapa Kita Harus Bersyukur, Syarat Terkabulnya Doa, Syarat Terkabulnya Doa, Cara Mudah Bisa Bersyukur, Keistimewaan Mengulang-ulang Doa, Keutamaan Bersyukur, Adab Berdoa, Doa agar Dimudahkan Bayar Utang, Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan

15 Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan

Oleh Haura Nurbani
1 April 2023
0

Lain halnya ketika kita memasuki 10 hari kedua Ramadan. Ada banyak keistimewaan 10 hari kedua bulan Ramadhan ini. 

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

Tidak Diawali dengan Bismillah, Bagaimana Cara Membaca Surah At-Taubah?

Oleh Dini Koswarini
18 Desember 2022
0
Surah At-Taubah

Berikut beberapa alasan mengapa surah At Taubah tidak diawali dengan bismillah.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications