• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Senin, 23 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Keluarga

Kebahagiaan Itu Bernama Istri Shalilah

by Sodikin
1 tahun ago
in Keluarga
Reading Time: 3 mins read
0
Ilustrasi. Foto: All Free Download

Ilustrasi. Foto: All Free Download

SETIAP laki-laki di dunia ini pasti mendambakan istri yang shalilah. Istri yang akan menjadi penyejuk dan pendamping setia seorang suami. Hanya wanita salihah yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun lara, yang akan membantu dan mendorong suaminya untuk taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Hanya dalam diri istri salihah tertanam akidah tauhid, akhlak yang mulia dan budi pekerti yang luhur. Dia akan berupaya ta‘awun dengan suaminya untuk menjadikan rumah tangganya bangunan yang kuat lagi kokoh guna menyiapkan generasi Islam yang diridhai ar-Rahman.

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah.” (HR. Muslim no. 1467)

BACA JUGA: Berdasarkan Hadis, Inilah Kisah Kedermawanan Aisyah Istri Rasulullah ﷺ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu,

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرٍ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam al-Jami’ush Shahih 3/57, “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah berkata,“Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang salihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.

Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia menaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/ mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda,

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: ا رْملَْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَ المَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَ الَمرْكَبُ الْهَنِي؛ وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَا رْملَْأَةُ السُّوءُ، وَا رْملَكَبُ السُّوءُ، وَ المَسْكَنُ الضَّيِّقُ

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang salihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang saleh, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak salihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam al-Mawarid hlm. 302, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan asy-Syaikh Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 282)

Loading...

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الْآخِرَةِ

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita salihah dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُنْكَحُ ا رْملَْأَةُ رِألَْبَعٍ: اِملَلِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

BACA JUGA: Istri Paling Dicintai yang Menjadi Ujian bagi Nabi Sulaiman

Empat hal tersebut merupakan faktor penyebab dipersuntingnya seorang wanita dan ini merupakan pengabaran berdasarkan kenyataan yang biasa terjadi di tengah manusia, bukan suatu perintah untuk mengumpulkan perkara-perkara tersebut, demikian kata al-Imam al-Qurthubi rahimahullah. Namun dzahir hadits ini menunjukkan boleh menikahi wanita karena salah satu dari empat perkara tersebut, akan tetapi memilih wanita karena agamanya lebih utama. (Fathul Bari, 9/164)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata

فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ

maknanya: yang sepatutnya bagi seorang yang beragama dan memiliki muruah (adab) untuk menjadikan agama sebagai petunjuk pandangannya dalam segala sesuatu terlebih lagi dalam suatu perkara yang akan tinggal lama bersamanya (istri). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendapatkan seorang wanita yang memiliki agama di mana hal ini merupakan puncak keinginannya.” (Fathul Bari, 9/164)

Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini ada anjuran untuk berteman/bersahabat dengan orang yang memiliki agama dalam segala sesuatu karena ia akan mengambil manfaat dari akhlak mereka (teman yang baik tersebut), berkah mereka, baiknya jalan mereka, dan aman dari mendapatkan kerusakan mereka.” (Syarah Shahih Muslim, 10/52) []

SUMBER: ASYSYARIAH

Tags: IstrikeluargaShalihahsuami
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Penuhi Kebutuhan Vitamin C dengan 10 Buah Ini

Next Post

Memaafkan Lebih Baik daripada Menyimpan Dendam, Ini Penjelasannya

Sodikin

Sodikin

Related Posts

buku, Hukum Wanita Berambut Pendek

Hukum Wanita Berambut Pendek dalam Islam

23 Mei 2022
tips merawat aksesoris

Muslimah, Inilah 10 Tips Merawat Aksesoris

22 Mei 2022
tutorial make up natural muslimah, make up muslimah, Cara Nabi Muhammad ﷺ bercelak mata, sertifikasi halal, bahan kosmetik

Cuma 6 Langkah, Ini Tutorial Make Up Natural untuk Muslimah

22 Mei 2022
Imam Ibnu Rajab

Mutiara Salaf: Imam Ibnu Rajab

22 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Tetap Produktif di Bulan Ramadhan 1

Tetap Produktif di Bulan Ramadhan

by Saad Saefullah
7:46 am
0

...

Foto: times indonesia

Ini Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi Saat Halal bihalal

by Rifki M Firdaus
9:40 am
0

...

Ilustrasi. Foto: Halodoc

Inilah Buah-buahan Bernutrisi dalam Sunah Nabi

by Eneng Susanti
10:15 am
0

...

Foto: Aldi/Islampos

Ini Beberapa Sunnah dan Adab dalam Puasa (1)

by Adam
8:15 am
0

...

Melafadzkan Niat Puasa

7 Hal Ini Batalkan Pahala Puasa

by Adam
6:20 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.