• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Selasa, 2 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Kado ‘Ied dari Rasulullah

Redaktur Mila
3 tahun ago
in Nasihat
Reading Time: 3min read
0
Ini Dia Asal-usul Ketupat Lebaran

Foto: Warung Apung

Oleh: Budi Ashari
Parenting Nabawiyah

DALAM setahun ada 5 hari yang diharamkan puasa; ‘Idul Fitri (1 Syawal), ‘Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan 3 hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah). Pengharaman itu sebagaimana yang disabdakan Nabi dalam dua hadits berikut ini:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: «أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ، يَوْمِ الْفِطْرِ، وَيَوْمِ النَّحْرِ»

Dari Abu Said al Khudry r.a berkata:
“Rasulullah SAW. melarang puasa dua hari; Idul Fitri dan Idul Adha.” (Muttafaq Alaih)

عَنِ عائشة وابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما، قَالاَ: «لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ، إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الهَدْيَ»

Dari Aisyah dan Ibnu Umar r.a keduanya berkata:

“Tidak diizinkan pada hari-hari Tasyriq untuk berpuasa kecuali bagi yang tidak mempunyai hadyu.” (HR. Bukhari)

Inilah syariat yang penuh hikmah itu. Jika diharamkan puasa, artinya kita diminta untuk makan dan minum. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وذكر

“Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan dzikir.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat Ad Daruquthni dari Abdullah bin Hudzafah As Sahmi ada tambahan dalam riwayat tersebut,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَبِعَالٍ

“Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan bercampur suami istri.”

Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a sampai harus mengumumkan hali ini di hadapan kumpulan muslimin di Mina, sebagaimana yang riwayat yang dinukil oleh Asy Syaukani dalam Nailul Author,

Loading...

وَعَنْ ابْنِ مَسْعُودِ بْنِ الْحَكَمِ عَنْ أُمِّهِ «أَنَّهَا رَأَتْ وَهِيَ بِمِنًى فِي زَمَنِ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – رَكْبًا يَصِيحُ يَقُولُ: يَا أَيّهَا النَّاسُ إنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَنِسَاءٍ وَبِعَالٍ وَذِكْرِ اللَّهِ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ فَقَالُوا: عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ»

Dari Ibnu Mas’ud bin al Hakam dari ibunya, bahwasanya saat ia sedang di Mina di zaman Rasulullah SAW., melihat sekumpulan orang yang berkata dengan suara keras:

Wahai manusia, sesungguhnya ini adalah hari-hari makan, minum, wanita, bercampur suami istri dan dzikir.
Dia (ibunya Ibnu Mas’ud bin Al Hakam) bertanya: Siapa itu?
Para sahabat menjawab: Ali bin Abi Thalib.

Sahabat Nabi mencontohkan bahwa kesenangan itu tak hanya dinikmati sendiri oleh keluarga. Tapi mereka berbagai bahagia itu dengan para tetangganya. Seperti semangat yang dimiliki oleh Abu Burdah di pagi Idul Adha.

Abu Burdah berkata, “Aku tahu hari ini adalah hari makan, minum. Maka aku makan dan memberi makanan untuk keluargaku dan para tetanggaku.” (HR. Bukhari)

Begitulah, dua hari raya dan tiga hari Tasyriq merupakan hari bersenang bagi muslimin, keluarga dan masyarakat mereka. Hari yang diperintahkan langsung oleh Nabi untuk makan, minum, bercampur suami istri dan berdzikir.

Sehingga diperintahkan oleh syariat agar para kepala rumah tangga melapangkan keadaan dengan berbagai hal yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarganya di hari-hari tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari,

“Disyariatkannya melapangkan (kesenangan) untuk keluarga pada hari-hari raya dengan berbagai hal yang membuat kenyamanan jiwa, peristirahatan badan dari beban ibadah….
Dan bahwa menampakkan kebahagiaan di hari-hari raya adalah merupakan syiar agama
.”

Roghib Al Ashbahani menegaskan,
“Hari raya digunakan untuk bersenang di sepanjang harinya.” (Lihat Mirqoth al Mafatih, Al Mulla Al Qory)

Dengan demikian, hari raya dan hari-hari Tasyriq adalah merupakan hari istimewa bagi muslimin. Di mana disyariatkan pada 5 hari tersebut untuk bersenangnya keluarga muslim. Kepala rumah tangga diperintahkan untuk menfasilitasi hal tersebut. Tentu, jika ini dilakukan akan menjadi amal shaleh baginya.

Aktfitias kesenangan yang disebutkan Nabi adalah: Makan, Minum, Bercampur suami istri dan Dzikir. Tetapi secara umum seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar, apapun bentuk kesenangan dan kenyamanan adalah merupakan syariat di hari-hari tersebut.

Sepanjang hari-hari tersebut harus menjadi waktu-waktu yang menyenangkan dan membahagiakan. Tak hanya bagi diri dan keluarganya, tetapi hingga tetangga dan para kerabat.

Di sinilah indahnya Islam. Syariat yang tak hanya membebani dengan ibadah yang berat seperti shalat, puasa dan zakat. Tetapi juga memerintahkan untuk bersenang-senang dan bahkan tidak membolehkan untuk melakukan ibadah yang akan mengganggu kesenangan tersebut. Karena memang waktunya bersenang. Walaupun tetap ada perintah untuk berdzikir.

Perintah untuk berdzikir merupakan aktifitas lisan yang tidak mengganggu kesenangan hari-hari itu. Karena seseorang tetap bisa mengucapkan kalimat thayyibah sambil bermain. Dan dzikir tetap diperintahkan agar permainan yang cenderung melalaikan tidak melarutkan kita dalam kelalaian tanpa batas.

Rasulullah meletakkan kata dzikir pada kata yang terakhir dari rangkaian kesenangan. Agar menjadi pelajaran bahwa semua kesenangan itu dilakukan untuk akhirnya bisa menguatkan kembali dzikir dan ibadah selanjutnya. Dan itulah fungsi istirahat dalamkehidupan orang beriman. Berhenti sejenak di taman kenyamanan untuk menghirup semangat agar perjalanan ibadah selanjutnya semakin menggelora.

Ada pelajaran yang sering terlewatkan pada tema ini. Padahal hal ini sangatlah penting bagi keluarga muslim. Yaitu, jika ibadah seperti puasa -dan itu berat terutama bagi anak-anak- adalah merupakan perintah syariat, maka makan-makan, minum-minum dan kesenangan yang lainnya juga merupakan perintah syariat.

Jadi para ayah dan bunda, bawalah kejutan kado berisi sandal atau sepatu baru atau pakaian baru atau hadiah lain untuk sang buah hati. Serahkan, suruh mereka membukanya dan saksikan ekspresi kesenangan di wajah mereka. Kemudian katakan “Nak, ini kado dari Nabi kalian. Karena ayah dan bunda memberikan kado ini atas perintah beliau. Dan setelah ini kita akan jalan-jalan, karena Nabi juga memerintahkan untuk itu. Islam itu indah ya nak,”

Semoga tertanam dan hadir di hati anak-anak kita kedekatan, kebanggaan dan kenyamanan terhadap agamanya. []

 

Tags: IedKadorasulullah
Mila

Mila

Related Posts

2 Ciri Fisik Penghuni Surga

Saudaraku, Banyaklah Mengingat Kematian dan Beramal Shalih

28 Februari 2021
Hendaknya Seorang Mukmin Takut dalam 6 Hal Ini

Saudaraku, Saat Kita Bertaubat

24 Februari 2021
Saat Males Banget Baca Al-Quran

Saat Males Banget Baca Al-Quran

23 Februari 2021
berdzikir dengan biji tasbih

Saudaraku, Ingatlah Allah, Maka Hatimu Menjadi Tenang

21 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ucapkan Salam Idul Fitri dan Bahas Palestina, Erdogan Telepon Raja Salman dan Abbas

Ucapkan Salam Idul Fitri dan Bahas Palestina, Erdogan Telepon Raja Salman dan Abbas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Usai Haid Belum Mandi Besar, Apakah Boleh Berhubungan Intim?
Tirai Kamar

Usai Haid Belum Mandi Besar, Apakah Boleh Berhubungan Intim?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
4 jam ago
Beredar Foto Gereja yang Diubah Menjadi Masjid, Ini Faktanya
Dunia

Beredar Foto Gereja yang Diubah Menjadi Masjid, Ini Faktanya

Redaktur Eneng Susanti
5 jam ago
Sifat Malu Aisyah yang Patut Jadi Teladan
Sirah

Ummu Umarah, Wanita Ksatria dalam Perjuangan Islam

Redaktur Yudi
6 jam ago
Anda Istri yang Bekerja? Ini Kaidahnya
Dunia Wanita

Anda Istri yang Bekerja? Ini Kaidahnya

Redaktur Dini Koswarini
6 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add