• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Senin, 23 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Dari Anda Opini

Kader Dakwah Bukan Malaikat yang Tidak Pernah Salah

by Sodikin
2 tahun ago
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0
Ilustrasi. Foto: Nutrimsalut

Ilustrasi. Foto: Nutrimsalut

Oleh: Rosandi Ardi Noegraha
Dosen dan Pegiat Sosial
[email protected]

KADER dakwah itu bukan utusan Allah. Tidak dilahirkan sebagai makhluk tanpa dosa seperti malaikat. Kader dakwah adalah manusia biasa yang lahir sebagaimana umumnya. Berdosa dan bersalah merupakan sifat yang akan menyertai manusia biasa seperti para kader dakwah. Sama halnya dengan rasa lapar dan haus yang menyertai manusia sepanjang hidupnya.

Rasulullah SAW bersabda,

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap bani adam berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah).

Hadits Nabi SAW di atas, menyatakan bahwa setiap anak Adam melakukan perbuatan dosa, mereka pasti pernah melakukan kesalahan.

Tetapi jangan disalahartikan bahwasanya melakukan perbuatan dosa itu adalah sesuatu yang dimaklumi dan dipahami sebagai perbuatan manusiawi yang harus ditolerir, karena Nabi menjelaskan perlu adanya taubat dan berlepas diri dari perbuatan dosa.

Sebagai renungan, ada suatu kalimat agung yang sangat berharga, dari lisan Umar bin Abdul Aziz ra, “Semoga Allâh merahmati orang yang menunjukkan kepadaku kesalahanku.”  Sebuah ungkapan yang mudah diucap namun sulit untuk dipraktikkan kecuali oleh mereka yang memiliki jiwa besar, kokoh, hati yang suci, dan tawadhu, yang mampu dan siap menerima serta menyadari aib yang ada pada dirinya, menghadapinya dengan tegar, dan kemudian fokus pada usaha untuk selalu memperbaikinya.

Itulah sejatinya sikap seorang kader dakwah yang terlanjur melakukan kesalahan, kekhilafan, dosa dan maksiat. Sementara sikap kita terhadap kader dakwah yang bersalah adalah menutup aibnya, Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (Shahih Muslim].)

Menutup aib orang lain hukumnya wajib seperti haramnya membuka aib orang lain. Sebab tidak ada manusia yang ingin aibnya diketahui semua manusia.

Tentu saja kita berharap Allah menutupi segala aib yang kita miliki bukan? Baik aib yang sepele maupun aib yang memalukan. Maka, itulah yang dijamin Allah bagi siapa saja yang mampu menutupi aib sesama muslim.

Sebagai seorang Muslim yang baik, kita harus belajar menjaga kekurangan orang lain. Berupaya untuk merenungi diri sendiri, karena kita pasti punya kekurangan dan aib. Merendahkan, mencaci memaki kesalahan muslim lainnya bukanlah sikap yang mulia dan bijaksana.

Alangkah baiknya jika kita menutup rapat aib sesama dan menjaga kehormatannya, karena orang yang menutupi aib saudaranya, Allah akan menjaga aibnya di dunia dan di akhirat nanti.

Mengutip ungkapan guru kita semua, almarhum KH. Rahmat Abdullah, semoga Allah SWT merahmatinya. “Setiap marhalah itu ada rijalnya, ada masalahnya. Jadi masing-masing kita ada cobaannya dari Alloh SWT, begitu juga dakwah kita. Obatnya adalah kesabaran, keikhlasan antum, pengorbanan temen-temen dan kita kembali ke asholah dakwah ini.”

Loading...

“Ya Allah, jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman. Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian,” (doa syaikhuna tarbiyah Rahmat Abdullah Allahu yarham). Hasbunallaah wanimal wakiiil nimal maulaa wa nimannashiir. []

OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: dakwahKaderTaubat
Share224SendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Hadapi Era Kebangkitan Islam, UZR Imbau Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar Lebih Ditingkatkan 

Next Post

Kemunculan Keraton Agung Sejagat Dianggap Biasa, Pengamat: Itu Sama dengan Orang yang Ngaku Imam Mahdi

Sodikin

Sodikin

Related Posts

berapa jumlah rakaat shalat dhuha Keutamaan Shalat Dhuha waktu shalat dhuha, Hikmah Shalat, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, shalat

Ada Apa dengan Shalat Kita?

12 Mei 2022
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

30 April 2022
Orang yang Beramal, Percaya pada Qada dan Qadar, Penyebab Azab, rezeki

Rezeki, Cukuplah dari Allah Saja

26 April 2022
Foto: Google Image

Bersama Al-Aqsa

19 April 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

Ilustrasi. Foto: 
The Rahnuma Daily

Thibun Nabawi, Khasiat Habatussauda untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Selama Berpuasa

by Eneng Susanti
2:00 pm
0

...

Foto: Arab American News

Bolehkah Orang Sehat Tak Puasa karena Wabah Corona dan Diganti Fidyah? Ini Penjelasan KH M Cholil Nafis

by Yudi
7:26 am
0

...

Foto: carmencitta

Ramadhan Sarana Memperbaharui Kehidupan

by Sodikin
7:00 pm
0

...

Ilustrasi: Google Image

V-Day, Bagaimana Riwayatnya?

by Eneng Susanti
9:35 am
0

...

Foto: Abu Umar/Islampos

Tujuh Kebiasaan Sehat Rasul Sepanjang Hari

by Saad Saefullah
9:15 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.