NTB–Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini menanggapi kritikan publik lantaran pasangan nomor urut 01 banyak melihat catatan pada kertas yang mereka bawa dalam debat.
Menurut Helmy, apa yang dilakukan Jokowi sah-sah saja, agar tidak keliru dalam menyebutkan data.
“Menurut saya kalau calon presiden nyontek sah-sah aja, boleh. Nyontek itu kan hanya menyampaikan data agar tidak salah,” ujarnya saat mengikuti Konferensi Wilayah PWNU Nusa Tenggara Barat di Lombok Tengah, Sabtu, (19/1/2019).
BACA JUGA: Debat Berikutnya, BPN Pertimbangkan Prabowo-Sandiaga Gunakan Strategi Counter Attack
“Manusia kan ada keterbatasan terkait angka kemiskinan, syukur-syukur kalau hapal,” sambungnya.
Sementara itu, terkait penilaian kedua paslon saat debat perdana, Helmy menilai dua-duanya masih grogi.
BACA JUGA: Jokowi Dikritik Debat Pakai Teks, Moeldoko: Emang Tulisan Tak Dipikir?
“Dua-duanya masih grogi. Mungkin karena baru pertama. Kita lihat lagi karena masih ada empat lagi,” ucapnya.
“Kalau saya lihat Jokowi penguasaan lapangan lebih matang karena pengalaman. Dalam konteks penguatan materi Pak Jokowi lebih matang,” terangnya.
“Pak Prabowo perlu data lagi, karena saya lihat beberapa data perlu dikoreksi,” imbaunya. []
SUMBER: VIVANEWS
Discussion about this post