• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Video

Jalan Menuju Masjid Hagia Sophia

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Video
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: PInterest

Foto: PInterest

0
BAGIKAN

Oleh: Saad Saefullah

SEWAKTU sekolah, satu dari tiga pelajaran yang sangat saya sukai adalah sejarah. Sejarah, buat saya, seperti menelusuri jalan-jalan ke masa lalu. Gambar-gambarnya terpeta dengan sendirinya mengikuti pikiran saya sendiri. Tidak heran, saya menggandrungi sirah demikian hebatnya. Saat ini, saya sedang membaca buku “Shahabydt Haula Ar-Rasul” karya Syeikh Mahmud Al-Mishri Abu Ammar. Buku sirah favorit saya, “Ketika Nabi di Kota” – Dr. Nizar Abazhah. Ini buku sejarah yang indah.

Sewaktu Pak Ahmad Mansyur Suryanegara merilis “Api Sejarah” (1), saya bela-belain nongkrong di Gramedia Matraman untuk menyimak pemaparannya selama 2 jam, dan setelah itu minta tanda tangan dan berfoto bersamanya.

Sejarah saya menyukai sejarah adalah saat saya di kelas 1 SMA. Hari Senin sore, bada Ashar, di bulan Juni, itu adalah pelajaran Sejarah. Gurunya Pak Cucup Supiani. Entah kenapa saya sangat mengantuk. Waktu itu, Pak Cucup sedang menerangkan Perang Bubat. Saya ingat itu. Saya duduk di baris kedua, jadi mudah buat beliau untuk melihat saya yang teler berat.

ArtikelTerkait

Bagaimana Melakukan Mandi Janabah dalam Islam?

Dunia tanpa Iblis atau Setan

Ciri-ciri Dukun atau Tukang Sihir

Setelah Nikah, Kenapa Istriku Tidak Cantik Lagi?

Beliau kemudian menunjuk saya. “Kamu,” ujarnya sambil tersenyum manis, “coba ke depan dan terangkan.” Hah, saya langsung kaget. Takut. Zaman itu, pokoknya aneh banget kalau ada murid yang ga takut sama gurunya. Saya masih inget, dua orang temen sekelas saya yang ngerokok di depan PLN, langsung lari terbirit ke arah Tegal Tulang (sekarang belakang Yogya), hanya karena mendengar nama Pak Awan sedang jalan menghampiri mereka.

So, ngantuk saya langsung hilang seketika. Ajaib. Tapi pelajaran Sejarah ga lanjut. Pak Cucup masih nunggu saya untuk maju untuk nerangin Perang Bubat. Delapan tahun kemudian, setelah saya jadi guru, saya mengerti perasaan beliau, betapa tidak enaknya saat ada murid yang dirasa tidak menyimak apa yang disampaikannya. Saya sendiri ga paham, kenapa saya ngantuk bangat ketika itu. Padahal belum makan siang. Padahal pelajarannya sangat saya sukai. Setelah kejadian itu, saya jadi dekat banget sama Pak Cucup. Setiap kali pelajaran sejarah, saya pasti baca bukunya dulu. Sayang, saya ga pernah lagi ditunjuk maju oleh beliau hehehe….

Hari-hari ini, 10 ribu kilometer dari Purwakarta, Recep Tayyip Erdogan membuka sejarah Islam; ia dikecam banyak negara Barat karena mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid. Para ulama dunia mengucapkan tahniah kepadanya lewat Twitter, sementara negara-negara Timur Tengah kebanyakan bungkam; mungkin diam-diam senang juga atas kembalinya Hagia Sophia jadi masjid. Pekan ini, ada adzan pertama lagi terdengar dari sana.

Oh ya, saya ga paham, kenapa juga YouTube memasukkan video yang saya unggah ini dalam kategori “Ad Suitability” yang artinya, iklannya dipilah alias bisa jadi ga dapat iklan. Kami sedang mengajukan banding, mudah-mudahan diterima. Sewaktu Covid-19 meledak pertama kali di bulan Februari 2020, pahamlah kenapa semua video yang berhubungan dengan wabah, kemudian ga bisa dimonetisasi. Tapi ini soal Hagia Sophia? So far, saya melihat, YouTube fair lah. Mereka mau terima banding setelah melakukan personal review untuk kategori video-video yang mereka anggap tidak sesuai keinginan mereka.

Tapi lepas dari itu, tabik Mr. Erdogan. Apapun itu, Anda membangkitkan kembali api sejarah umat ini di Hagia Sophia. []

EDIT: Dua jam setelah kami melakukan banding, alhamdulillah, YouTube sudah memasukkan video ini ke dalam kategori “No Restriction” alias Asking Review kami diterima.

ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

IslamposAid Bantu Renovasi Masjid di Binangun Jawa Tengah

Next Post

Yang Ditinggalkan oleh Abdurrahman bin Auf untuk Keluarganya

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Mandi Janabah mani, Sunnah Sebelum Jima

Bagaimana Melakukan Mandi Janabah dalam Islam?

18 Juli 2021
Dajjal, Sifat Iblis, Kelemahan Setan, wujud asli iblis

Dunia tanpa Iblis atau Setan

2 April 2021
setan dukun santet taqdir, Hukum Meminta Bantuan pada Jin

Ciri-ciri Dukun atau Tukang Sihir

2 April 2021
fakta khadijah Kisah Cinta Fatimah dan Ali bin Abi Thalib Pembuka Pintu Zina, Arah Kiblat, Miss V Keluarkan Angin Saat Shalat,

Setelah Nikah, Kenapa Istriku Tidak Cantik Lagi?

29 Maret 2021
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist